#PODERS 13

11 0 0
                                    

Bu Rida melangkahkan kakinya membelah koridor. Murid-murid yang masih berkeliaran seketika langsung memasuki kelas masing-masing. Setelah sampai di tujuan, Bu Rida menarik napas sejenak lalu membuka pintu.

"Selamat pagi, Renata." Senyum Bu Rida.

Sicilia hanya menatap sekilas ke arah Bu Rida lalu sibuk kembali pada bukunya. Bu Rida meletakkan sebuah buku di meja lalu berjalan ke hadapan Sicilia.

"Saatnya belajar, Renata. Kita akan melihat kemampuan Random-mu." Ucap Bu Rida.

"Mmmm,"

"Renata, letakkan bukumu."

Sicilia menutup bukunya dan memasukkannya kedalam tas. Rasanya aneh. Di kelas sebesar perpustakaan ini, hanya dia sendirian yang berada di sana.

"Belajar apa?" Tanya Sicilia.

"Kekuatan Phoenix."

"Apa yang harus ku peragakan?" Tanya Sicilia lagi.

"Flamethrower."

"Apa yang harus kubakar?"

"Meja itu." Bu Rida menunjuk sebuah meja kayu yang sudah bolong.

Sicilia berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati meja tersebut. Belum Bu Rida memberi aba-aba, Sicilia langsung membakarnya dalam sekejap.

Bu Rida menganga tak percaya.

"Bagaimana kau bisa menguasainya?" Tanya Bu Rida.

"Apa lagi?" Sicilia mengabaikan pertanyaan Bu Rida.

"Kekuatan Omniscience." Ucap Bu Rida.

"Apa itu bunga Nephilive?"

"Bunga yang terda---"

Belum selesai Sicilia berkata, pintu kelas terbuka lebar.

"HAI SI--"

Sicilia langsung membekap mulut sang empu.

"HAI RENATA!"

Sicilia melepas tangannya.

"Peter? Sedang apa kamu disini?" Tanya Bu Rida.

"Menghampiri teman?" Jawab Peter sedikit ragu.

"Oh. Renata ini temanmu?" Tanya Bu Rida.

"Mmm."

"Baiklah. Kelas selesai. Kita berjumpa lagi jam sebelas." Bu Rida pergi keluar kelas.

Sicilia mengumpat.

"Maaf, aku keceplosan." Cengir Peter tanpa dosa.

Sicilia kembali duduk dan membaca buku.

"Ayo ke kantin." Ajak Peter.

"Kau saja."

"Ayo."

"Tidak mau."

"Kalau kau tidak mau, rahasiamu tidak aman." Ancam Peter.

Sicilia mendengus kasar. Ia beranjak keluar kelas menuju kantin dengan Peter yang mengikuti dibelakangnya.

☆☆☆

Bu Rida berjalan sepanjang koridor dengan perasaan gelisah. Mengapa tadi Peter menyebut namanya Si? Siapa itu? Mengapa juga Renata langsung membekap mulut Peter? Ada yang tidak beres.

Dan ia harus membicarakannya kepada Loup.

☆☆☆

Ketika dalam perjalanan ke kantin, Sicilia bertemu dengan Paul dan Raina. Uh sial. Baru saja Sicilia ingin kembali ke kelas, dibelakangnya sudah terdapat Peter dengan senyuman miringnya.

PODERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang