#PODERS 7

18 2 0
                                    

Paul : Raina. 08.46
Paul : Raina. 08.46
Paul : Rainaaaaaaaaaa. 08.46
                                                     
Raina : Apasih Paul? 08.50

Paul : Ayo kita bertemu di        perpustakaan sekarang. 08.50

Raina : Tidak bisa Paul. Apa kau lupa? Kita sedang di skors. Kita tidak boleh menginjakkan kaki di area sekolah. 08.56

Paul : Ayolah. Sekarang sedang jam pelajaran. Tidak akan ada yang tahu jika kita menginjakkan kaki di area sekolah. 08.56

Raina : Memangnya ada apa? 08.58

Paul : Nanti saja. Sekarang cepat ke perpustakaan. Aku sudah menunggumu daritadi disini. 08.58

Raina : Yang benar saja? Baiklah kalau begitu. 09.00

☆☆☆

"Jadi, kau ingin bicara apa?" bisik Raina.

"Begini. Apa kau tidak penasaran mengapa kebun belakang sekolah itu terlarang?" ucap Paul dengan raut wajah serius.

"Hmm, penasaran sih."

"Bagaimana kalau kita cari tahu?" ajak Paul.

"Cari tahu bagaimana?" tanya Raina bingung.

"Kau tahu kan. Gudang sekolah juga dilarang untuk dimasuki murid. Kurasa jawabannya ada disana. Ayo!" ucap Paul antusias.

Mereka mengendap-endap berjalan menuju kebun belakang sekolah seperti yang dilakukan mereka saat pergi ke perpustakaan.

"Baiklah. Ini dia." ucap Paul sambil menyeringai saat sudah sampai di depan pintu gudang.

Dengan perlahan ia memutarkan kunci menuju lobang pintu.

"Bagaimana kau bisa mendapatkan kunci itu?" tanya Raina terkejut.

"Aku mencurinya dari kantor kepala sekolah." ucap Paul sambil tersenyum jahil.

"Bagaimana kau mencurinya?"

"Tadi malam aku mengendap-endap ke kantor kepala sekolah yang ternyata tidak dikunci. Lalu aku menuju ke deretan kunci yang digantung dan menemukan ini." jelas Paul sambil mengayunkan kunci yang ditemukannya sehingga mengeluarkan bunyi krincing.

"Kau ini! Nekat sekali!" ucap Raina menepuk pundak Paul.

"Dan kau tahu yang uniknya dari kunci ini?"

"Tidak. Memangnya apa?"

"Kunci ini terkutuk."

"Kalau begitu mengapa kau menyentuhnya!"

"Maksudku. Kau lihat kan? Kunci ini begitu banyak. Menurutmu untuk apa kunci sebanyak ini sedangkan gudang sekolah hanya mempunyai satu lobang kunci? Aneh, bukan?"

Raina mengangguk-anggukan kepalanya.

"Lihat tulisan di kunci ini. Tertulis bahwa ini adalah kunci masuk. Tapi tadi aku menggunakan kunci yang berada pada urutan ketiga. Mengapa menurutmu aku tidak menggunakan kunci urutan kelima ini untuk masuk?"

Raina menggeleng.

"Sebenarnya tulisan kunci masuk tadi berada di kunci urutan ketiga. Lalu saat aku menggunakannya untuk masuk, tulisannya berpindah ke kunci urutan kelima. Yang berarti kunci urutan kelima adalah kunci selanjutnya yang akan digunakan jika ingin masuk ke gudang ini. Menurutmu mengapa tidak ada kunci keluar?"

PODERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang