#PODERS 3

34 4 0
                                    

16 Desember 2015 09.26

Seorang gadis dengan sweater abu-abu dan celana jeans berjalan melewati koridor sekolah Warship Military School.

Gadis ini terus celingak-celinguk sekeliling ruangan.

"Need help?" Tanya seseorang.

Gadis dengan sweater abu-abu tersebut langsung menoleh ke arah sumber suara.

"Yes, aku mencari ruangan kepala sekolah," jawab gadis ini sambil tersenyum.

"Follow me." Orang itu berjalan mendahului gadis bersweater abu-abu tersebut.

Tiba-tiba orang itu berhenti dan membalikkan badannya menghadap ke arah si gadis.

"Jadi... siapa namamu?" Tanya orang itu sambil mengulurkan tangannya.

"Raina, Raina Manzil Alexandria." Jawab Raina membalas uluran tangan itu.

"Aku Jack, Jack Rowland."

☆☆☆

"So.. what is your power, girl?"

"Omniscience," jawab Raina.

"Kamarmu di gedung sebelah kanan, gedung berwarna biru, nomor 739," ucap Rida.

"Thanks."

Raina bangkit dari kursi dan keluar dari ruangan bernuansa hitam tersebut.

Di luar ruangan, ada Jack yang menunggunya sambil memainkan ponsel.

"Maaf tapi aku tidak bisa mengantarmu ke asrama perempuan, boys aren't allowed," ucap Jack lalu memasukkan ponsel ke sakunya.

"Oke, tapi bisakah kau tunjukkan jalannya?" Tanya Raina.

"Sure!"

☆☆☆

Jack memasuki kamar yang saat ini sedang kosong, entah orangnya pada kemana. Ia memasuki toilet dan menemukan Paul yang sedang boker didalamnya.

"Hey! Ketok dulu!" Teriak Paul langsung menutup pintu toilet.

"Hahaha.. Maaf-maaf," kata Jack sambil tertawa.

"Dasar, kebiasaan." ucap Paul kesal.

"Hey, kau tahu? Tadi aku melihat murid baru." kata Jack antusias.

"Benarkah? Laki-laki atau perempuan? Kekuatannya apa?" tanya Paul.

"Perempuan, dia Omniscience." jawab Jack.

Paul keluar dari kamar mandi lalu menatap Jack yang sedang senyum-senyum tidak jelas.

"Kau kenapa?" tanya Paul.

"Tidak apa-apa."

Buk.

Steve dan William membuka pintu kamar dengan sangat kasar. Sepertinya mereka habis bertarung.

Steve melempar tatapan tajam kepada Paul seolah-olah mengisyaratkan bahwa Paul akan habis olehnya. Paul membalas tatapan tajam Steve dengan senyuman remeh, membuat Steve tambah kesal.

"Ayo keluar Paul," ajak Jack seakan tahu bila kondisi ini berlanjut akan bagaimana.

Paul dan Jack keluar asrama menuju kelas. Davin menatap Paul sinis lalu dengan sengaja menabrak Paul.

"Ada apa sih dengan orang itu?!"

"Sudahlah biarkan saja, orang gila." ejek Jack sambil terkekeh melihat Davin yang melotot kearahnya.

PODERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang