Prologue

495 59 19
                                    

Seoul National University

Gadis itu tenggelam dalam pikirannya.

Berdiri di pinggir rooftop gedung perpustakaan lama terhanyut semilir angin yang begitu sejuk dan menenangkan.

Deretan meja kursi dan taman kecil disampingnya membuat siapapun betah berlama-lama di sana. Mulai sekadar belajar sampai ber-fangirl-ria.

Riuh kehebohan sekumpulan gadis lain di sekitarnya tak lantas membuat ia berhenti memikirkan hal yang akan menjadi awal takdir tak terduganya itu.

Sekumpulan gadis itu berkumpul menonton salah satu acara musik yang sedang berlangsung secara live streaming dalam laptop salah satu dari mereka, "Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook, BTS!" teriak mereka yang merupakan ARMY (penggemar BTS) terdengar begitu semangat.

Idol group luar biasa bernama BTS itu sedang menampilkan salah satu lagu mereka.

Gadis itu memilih tidak bergabung dengan sekumpulan gadis lainnya bukan karena ia bukan penggemar BTS juga, tapi ada hal yang lebih mendebarkan yang mampu mengalihkan atensinya dari penampilan idol group kesayangannya itu.

"Seoyoo-ya!" pekik gadis berambut sebahu yang berada sedikit jauh beberapa meter di belakangnya.

Segera gadis itu bangun dari lamunan dan berjalan menghampiri gadis yang memanggilnya itu.

"Mian, apa aku terlalu lama?" ucap Hwamin dengan nada sesal. (Maaf)

"Aniya, oh ya bagaimana dengan keputusan dosen? Kita akan magang dimana?" balas Seoyoo bersemangat. Menanti-nanti jawaban dari Hwamin. (tidak)

"Kita akan ditempatkan di ....." jawab Hwamin yang membuat Seoyoo semakin penasaran.

"Yak! Palli!! jangan buat aku penasaran." (hei! cepat!)

"BIG HIT ENTERTAINMENT!!" sahut Hwamin dengan suara lantang sambil melompat kegirangan.

Hingga semua mata mengarah ke arah mereka berdua. Suara lantang Hwamin seketika menarik perhatian sekumpulan gadis yang sedang menonton acara musik secara live streaming itu.

Seoyoo membelalakkan matanya dan memelankan suaranya, "Mwo? Jinjja?" (Apa? Benarkah?)

Hwamin menganggukkan kepala dengan senyum lebar yang tersungging di wajahnya.

Mereka berdua tampak bahagia dengan hal itu.

"Wahh!!! Liat itu! Omo.. Kim Taehyung-ku begitu tampan. Warna rambut barunya itu begitu cocok dengan wajahnya kan?! Membuatnya makin terlihat seperti karakter anime. Begitu tidak manusiawi." kata salah satu dari sekumpulan gadis penggemar BTS itu dengan antusias. (Oh my gosh)

"Maja. Dia begitu cocok dengan rambut biru." sahut gadis lain disampingnya. (benar)

"Apalagi ditambah senyum smirk-nya itu. Uhhh itu benar-benar membuatku lupa untuk bernapas." sahut yang lain juga.

Atensi sekumpulan gadis tadi kembali beralih pada layar yang menampilkan BTS dalam sebuah acara musik yang sedang berlangsung itu.

Mendengar kehebohan sekumpulan gadis itu, Seoyoo jadi berpikir bagaimana sosok asli Kim Taehyung itu hingga dielu-elukan banyak gadis di hampir seluruh bagian dunia. Akankah membuatnya lupa caranya bernapas juga?

Walau gadis itu sudah lama menjadi ARMY, dia sama sekali belum pernah melihat Taehyung member BTS favoritnya itu secara langsung.

Dia belum pernah menonton konser BTS, idol group favoritnya itu. Selalu saja ada halangan saat dia berniat menonton konser tujuh pria keren itu walau setidaknya sekali saja ia ingin menyaksikannya.

Sebenarnya Hwamin sudah sering mengajaknya menonton acara musik secara langsung di lokasi acaranya jika BTS menjadi salah satu performer-nya.

Jadwal mereka yang sering bentrok satu sama lain menjadi alasan gadis itu belum juga mendapat kesempatan mengikuti ajakan Hwamin.

Terlalu sibuk dengan tugas-tugas kuliahnya yang menumpukㅡtipikal mahasiswa SNU dan hobi menulisnya yang baru-baru ini ia tekuni.

Tapi sepertinya gadis itu tidak lagi membutuhkan kesempatan-kesempatan seperti yang ditawarkan Hwamin.

Setelah ini, sejak hari pertamanya di Big Hit mungkin akan banyak kesempatan bertemu dengan idol group tercintanya itu. Terutama member yang dia favoritkan selama ini. Member yang selalu membuatnya bahagia setiap harinya. Yang membuatnya tidak berhenti tersenyum bahkan tertawa sepanjang hari hanya karena senyum imut atau tingkah laku lelaki itu yang menurutnya begitu lucu dan sering membuatnya gemas.

Ya, Kim Taehyung.

Baginya, semua terasa kebetulan. Mendapatkan beasiswa dan kesempatan berkuliah di Seoul National University yang mana banyak yang menobatkan universitas itu sebagai "Asian Ivy League", alias salah satu universitas paling prestisius di Asia, hingga menjadi staf magang di Big Hit.

Namun, tidak ada kebetulan di dunia, hanya takdir yang sedari awal sudah terencana sejak ia belum lahir ke dunia.

So,

Fate or not, nobody knows.
It may can be coincidence as she think.
But it also can be fate as should it is.
Who knows.


Author's note

*cek sorotan "funfacts♡ICF♡ di instagram @dnovelin.books untuk melihat bagaimana latar tempat di prolog ini. (dalam bentuk video suasana rooftop gedung perpustakaan lama SNU alias Seoul National University)

Semoga kalian tertarik baca kelanjutannya.

tambahkan juga cerita ini ke library kamu ya, thank you so much..

please vote & comment >.< kalo kalian suka

I need your love before I fall (?)
I need your support all :')

kasih aku saran dan pendapat kalian setelah baca ini :)

Gomawo,

dnovelin

It Called FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang