Sepulang sekolah Naila menghampiri kantor mamahnya,jika bukan karena ada hal penting dia tidak malas kesana, capek pikirnya.
"Stef gue duluan ya..gue mau ke kantor mamah"ucap Naila sambil memasukkan buku ke dalam tasnya
"Tumben lo ke kantor mamah lo,biasanya juga males kan?" tanya Stefi
"Iya sih,tapimamah gue nyuruh gue kesana...tau lah ada apa keknya penting..yaudah gue duluan ya"sambil berjalan ke arah pintu kelas
"Hmm..."sambil menganggukan kepala dan melanjutkan membereskan bukunya yang sempat tertunda.
Naila sedang berlari menyusuri koridor sekolah,dia tidak melihat apa yang ada di depannya...karena dia sangat terburu buru...
Brukkk!!
"Awww..."pekik Naila
"Lo itu punya mata ga si hah?"teriak seorang cowo.
"Punya lah makanya gw bisa lihat"jawab Naila tanpa melihat cowo itu...karna dia sedang sibuk membersihkan lututnya yang kotor akibat jatuh..
Saat Naila menaikkan kepalanya mendongak ke arah cowo itu Naila dibuat terkejut dan refleks membulatkan matanya
"LO..!!!"ucap Naila dan cowo itu berbarengan.
Ya cowo yang ditabrak Naila adalah Rey..cowo yang bertabrakan dengannya kemarin
"Mata dipake buat ngeliat jalan!" Ucap Rey dingin.
Naila hanya bisa diam,karena dia terlalu gugup saat ini.
Rey yang melihat cewek itu diam,lebih memilih pergi.
Saat Naila sadar bahwa Reyhan sudahberada jauh didepannya, dia berlari menuju gerbang sekolah untuk menyetop taksi untuk ke kantor mamahnya...
"Huft...kok guedeg degan yah.."sambil memegangi dadanya yang berdetak lebih cepat daripada biasanya.
"Apa jangan-jangan gue...."Naila menggelengkan kepalanya "Engga-engga ga mungkin lah.."ucap Naila
Naila melihat taksi mendekat ke arahnya,dia langsung menyetop taksi itu,lalu dia masuk ke dalam taksi itu
"Pa ke kantor Galaksi Group ya..."ucap Naila pada supir taksi itu..
"Baik neng..." ucap supir taksi itu...
Mobil taksi itu langsung jalan dengan kecepatan rata-rata.
••••
Naila turun dari taksi itu setelah membayar...Dia sekarang berada didepan kantor mamahnya sekaligus papahnya..
Ya,perusahaan Galaksi Group adalah perusahaan terbesar se-Jakarta..
Naila memasuki kantor yang megah itu...Saat Naila masuk semua staf membungkukan badan kepada Naila.Ya hal itu sudah biasa karena Naila adalah anak dari pemilik perusahaan itu.Awalnya Naila menolak diperlakukan seperti itu,tapi meskipun Naila menolak mamahnya tetap bulat dengan keputusannya.
"Nona Naila mencari bu Friska?"ucap Zahra salah satu sekertaris kepercayaan mamahnya..
Naila menganggukan kepala"Mamah mana?"tanya Naila kepada sekertaris mamahnya
"Bu Friska sedang ada rapat,mungkin sebentar lagi rapatnya selesai,nona mau tunggu disini dulu?"ucap Zahra menunjukkan sofa yang ada berada diluar ruangan Mamahnya..
"Hmm..yaudah saya tunggu disini aja...terima kasih sudah memberitahu saya.."ucap Naila sambil tersenyum pada Zahra
"Baik nona saya permisi dulu"ucap Zahra sambil membungkukan badannya lalu meninggalkan Naila
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNA
Teen FictionSemua berawal dari kesalahan Naila yang diam-diam menyimpan perasaan terhadap Reyhan. Entah alasannya apa,Naila sendiri tidak tahu. Bagi Naila, Reyhan itu seperti senja yang mampu membuat hati Naila menghangat walaupun sekejap. Namun bagi Reyhan, Na...