●10

62 3 0
                                    

Naila memasuki kelasnya gontai,oh iya Naila dan Stefi juga mendapat teman baru disekolahnya.

Namanya Sakila Putri Husein,dia cewek yang memiliki kulit hitam manis,baik,dan tidak lupa dia juga pintar.

Sakila yang sedang mengobrol dengan Stefi terhenti karena melihat kedatangan Naila yang tampak terlihat lesu...

"Lo kenapa Nai?" tanya Sakila khawatir melihat Naila.

"Gapapa.." ucap Naila..

Sakila melihat ke arah Stefi dan seolah bertanya ada apa dengan Naila.

"Galau.." ucap Stefi tanpa bersuara ke arah Sakila.

"Kenapa?" tanya Sakila tanpa suara juga...

"Nanti gue ceritain..." ucap Stefi masih tidak bersuara..

Sakila hanya menganggukkan kepalanya,setelah itu dia melihat lagi ke arah Naila.

"Udah Nai jangan sedih terus ntar cantiknya hilang,mending sekarang kita ke lapangan,MOS bentar lagi mau dimulai..." ucap Sakila sambil mengelus pundak Naila..

Naila hanya bisa mengangguk dan mengikuti kedua sahabatnya...

Dijalan Naila izin kepada kedua temannya untuk ke toilet.

"Ntar,gue ke toilet dulu,kalian duluan aja.." ucap Naila.

"Bener lo gamau gue anter Nai?" tanya Sakila.

"Iya bener,udah kalian duluan aja..." ucap Naila sambil terburu -buru berlari ke arah toilet.

"HATI-HATI NAI..." teriak Sakila.

Naila hanya mengacungkan jempolnya di udara.
Setelah itu Sakila dan Stefi melanjutkan langkahnya.

Naila keluar dari dalam toilet cewe,dia berjalan menunduk sambil membenarkan bajunya.Saat dibelokan untuk kesekian kalinya Naila menabrak seseorang.

Brukk..!!!

"Aw..." pekik Naila yang sudah terjatuh dibawah.

Naila membersihkan tangannya,tapi tiba-tiba ada uluran tangan yang memajukan ke arahnya.

Naila kaget lalu dia mendongakkan kepalanya melihat siapa orang itu.

Deg.!!

Naila terkejut melihat siapa orang itu..

"Lo gapapa?"

Naila tidak menjawabnya.

"Hey...,lo gapapa?"

Naila baru tersadar dari lamunannya.

"Eh-eh iya gapapa kak.." ucap Naila kikuk.

"Ayo gue bantu berdiri.."

"Gapapa kak saya bisa sendiri.." ucap Naila.

"Udah ayo gue bantu.."

Akhirnya Naila menerima uluran tangan itu..

"Maaf ya kak,Naila ga hati-hati jadinya nabrak.." ucap Naila polos.

Farhan melihatnya tersenyum.

"Udah sanss aja kali.." ucap Farhan.

"Lo mau ke aula kan?" Sambung Farhan.

"Eh-iya kak.." ucap Naila.

"Yaudah bareng gue aja,gue juga kan mau kesana.." tawar Farhan.

"Eh- gapapa kak,Naila bisa sendiri kok.." ucap Naila.

"Udah ayo,lagian kalo lo kesana gue yakin lo dapet hukuman,ini acara MOS nya udah dimulai,kalo lo sama gue lo gabakal dapet hukuman.." jelas Farhan.

REYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang