3 bulan telah berlalu.
Selama 2 bulan Reyhan menjaga sikap agar tidak membuat keributan disekolahnya, dia sangat malas jika dipanggil ke ruang guru, tapi 3 bulan terakhir ini banyak kejadian yang terjadi seperti sekarang.
Pasalnya,koridor SMA Scorpio sudah dipenuhi oleh siswa-siswa yang sedang menonton aksi Reyhan yang terus menghajar kakak kelasnya itu.
"Bangun lo bangsat!" Ucap Reyhan berapi-api.
Regi,kakak kelasnya itu sudah terkapar lemas dilantai. Sejak tadi Varino mencoba memberhentikan Reyhan, tapi dasarnya Reyhan keras kepala, dia susah jika sudah begini,kalo Varino tetap memaksa yang ada dia juga kena imbasnya.
"Rey,udah dia udah lemes gitu, lo mau bikin anak orang mati hah?"
"Bacot lo! Dia udah ngejelek jelekin geng kita! Dia patut dapet imbalannya."
Reyhan mendekati Regi yang sudah terkapar lemas dilantai,lalu Rey menarik kerah baju Regi dengan kasar.
"Sekali lagi lo ngerendahin Gardiska, habis lo!" ucap Rey diakhir kalimat penuh dengan penekanan. Setelah itu Reyhan menhempas tubuh Regi dengan kasar, dan pergi dari sana.
Varino dan Moris hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu,kelewat santai. Entah Reyhan tau atau tidak pasti setelah ini dia akan dipanggil ke ruang kepsek.
Reyhan berjalan santai ke arah UKS, kedua temannya tidak mengikutinya karena mereka sudah paham jika Reyhan seperti ini tidak mau diganggu.
Setelah masuk UKS tidak ada orang disana, Reyhan langsung membaringkan tubuhnya diatas brankar yang tersedia di UKS.
Belum lama Reyhan memejamkan matanya,suara pintu UKS terbuka membuat Reyhan membuka matanya lagi hanya sebengar dan menutupnya lagi, Reyhan ingin tau siapa yang masuk.
•••••
Saat ini kelas Naila sedang ada pelajaran olahraga,pelajaran yang sangat Naila tidak suka karena sangat menguras tenaga, apalagi saat ini pelajarannya tentang bermain basket,menyerahlah Naila.
Saat sedang bermain basket,Naila yang pada dasarnya tidak fokus,dia tidak bisa melihat bola yang menuju kearahnya, dengan cepat bola itu mengenai kepala Naila,dan membuat Naila tersungkur ke lapangan.
Setelah itu keadaan gelap. Naila pingsan. Teman-temannya segera membawa ke UKS. Sesampainya di UKS Naila segera diletakkan diatas brankar yang ada di UKS, Stefi yang juga berada disitu melihat Reyhan yang berada disamping brankar Naila.
"Stef ayo ke lapangan lagi, pak Budi udah manggil kesana lagi,ini disini ada penjaganya, tuh ada si Reyhan yang lagi molor juga, udah ayo" ucap Sakila mengajak Stefi untuk ke lapangan lagi.
"Ka titip temen saya yah,itu keningnya juga tolong bersihin." ucap Stefi pada kedua kakak kelasnya yang baru saja tadi masuk kedalam UKS untuk berjaga.
"Iya dek."
Setelah itu Stefi dan Sakila kembali ke lapanagn melanjurkan pelajaran.
Reyhan yang memang dasarnya tidak tidur membuka matanya dan melihat ke sampingnya ke tempat berbaringnya cewek yang sangat dikenalnya sedang dibersihkan lukanya.
Reyhan bangun membuat petugas UKS itu terlonjak kaget,dan memandangi Reyhan. Reyhan yang ditatap menatap tajam kakak kelasnya itu yang membuat kakak kelasnya itu ciut dan menundukkan kepalanya.
Reyhan yang melihat Naila sedang diobati turun dari brankar yang tadi dia tiduri.
"Biar gue yang obatin,lo keluar aja,gue yang jaga." ucap Reyah kepada kakak kelasnya ytanpa embel-embel kak.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNA
Teen FictionSemua berawal dari kesalahan Naila yang diam-diam menyimpan perasaan terhadap Reyhan. Entah alasannya apa,Naila sendiri tidak tahu. Bagi Naila, Reyhan itu seperti senja yang mampu membuat hati Naila menghangat walaupun sekejap. Namun bagi Reyhan, Na...