"Nai,lo gapapa kan?" tanya Sakila khawatir.
"Gue gapapa kil" jawab Naila sambil tersenyum tipis.
Sedari tadi Stefi duduk di sofa sebelah brangkar Naila,dia melipat kedua tangannya,memandang Naila dingin.
"Lo ada masalah apa sama Rania dan gengnya?" tanya Farhan.
Naila melihat ke arah Farhan sambil tersenyum tipis.
"Gue gak ada masalah apa-apa sama mereka kak,gue juga gak tau,tapi udah biarin aja,mungkin bener mereka gak sengaja."
Gue bakal jaga lo nai. Batin Farhan
"Yaudah gue duluan ke kelas yah,cepet sembuh nai. " ucap Farhan sambil mengacak rambut Naila.
Sakila yang melihat itu hanya mematung tidak percaya,sejak kapan temannya ini dekat dengan ketos ganteng idamannya itu.
Setelah Farhan keluar Sakila langsung menyerbu Naila dengan banyak sekali pertanyaan.
"Oemji!! Naila kok lo bisa deket sama kak Farhan sih? Duh baper gue,ih lo mah gitu suka gak cerita,itu ketos idaman gue ya ampun. Kapan lo deketnya? Sejak kapan? Ter-"
Ucapan Sakila terpotong,karena sebuah tangan membekap mulutnya.Siapa lagi kalau bukan Stefi.
"Mmphh.."
"Brisik lo! Mulut udah kayak mulut cabe-cabean" ucap Stefi sinis sambil melepaskan tangannya dari mulut Sakila.
"Hah.. hah.. hah.. aduh pengap gue." Ucap Sakila sambil terengah-engah. Setelah cukup menghirup oksigen,suara Sakila yang sangat berisik itu pecah kembali.
"WOY STEFII LAKNAT LO! Lo pikir gue cabe-cabean yang serebuan apa? Lo hampir aja bikin gue mati konyol karena kehabisan napas, lo-" seketika ucapan Sakila terhenti saat melihat Stefi menatapnya tajam seolah berkata gue bikin lo mati beneran mampus lo.
Naila yang melihat perdebatan kedua sahabatnya hanya terkekeh. Untung saja disini hanya ada mereka ber-3. Dia sangat bersyukur memiliki sahabat seperti mereka.
"Hehehe, jangan gitu ah matanya ntar mata lo gabisa balik lagi kan repot" goda Sakila.
"Yahh ni anak ngajak ribut sini lo!" Stefi mendekati Sakila untuk melancarkan aksinya,tapi suara Naila menghentikan perdebatan kedua sahabatnya itu.
"Udah udah kalian kayak anak kecil aja,pusing gue jadi nambah ini." ucap Naila pura-pura sambil memegang keningnya berlagak sakit.
"Eh iya Nai gak lagi deh,lo sih Stef ah" ucap Sakila sambil menyilangkan kedua tangannya berpura-pura marah.
Stefi yang malas menanggapi Sakila hanya memutar bola matanya malas sambil mendengus kesal.
Stefi memutar pandangan ke arah Naila. Dengan tatapan dinginnya Stefi memandang Naila jengah.
"Lo-lo kenapa jadi liatin gue stef? Ihh horor banget sih lo." Ucap Naila sambil bergidik ngeri memandang Stefi.
Stefi menghela nafas panjang dan menurunkan bahunya. Dia bingung harus menjelaskan kepada Naila seperti apa lagi.
"Lo salah nai." ucapa Stefi dengan nada kecewanya.
"Maksud lo apa stef?" tanya Naila bingung dengan pernyataan Stefi bahwa dirinya salah. Kesalahan apa yang dia buat?
"Gue jelasin nanti di rumah lo,gue nginep."
Sakila yang mendengar Stefi akan menginap dirumahnya menjadi antusias untuk ikut.
"Gue juga ikut yah?" ucap Sakila memohon.
"Terserah" seru Stefi dingin. Setelah itu Stefi berlalu meninggalkan UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNA
Teen FictionSemua berawal dari kesalahan Naila yang diam-diam menyimpan perasaan terhadap Reyhan. Entah alasannya apa,Naila sendiri tidak tahu. Bagi Naila, Reyhan itu seperti senja yang mampu membuat hati Naila menghangat walaupun sekejap. Namun bagi Reyhan, Na...