Ketika sesampainya di Warjom,Reyhan segera memarkirkan motornya dan memasuki warung tersebut. Setelah didalam Reyhan duduk di depan Geril yang menampakkan wajah kusutnya.
Reyhan yang melihat kembarannya itu hanya menaikkan satu alisnya,dan melihat ke arah Varino dan menunjuk adiknya itu dengan dagu mengisyaratkan bertanya ada apa sama adik gue?
"Galau adik lo." Ujar Varino.
Reyhan hanya mengernyitkan,tidak mengerti maksudnya apa.
Varino berdecak sebal dan malas,memiliki teman datar dan cuek seperti Reyhan memang menyusahkan sekali.
"Adik lo curhat tadi,dia ga betah di sekolahnya,mau pindah ke sekolah kita." ujar Varino.
Perlu kalian tahu,semenjak Geril pindah dan menetap di Jakarta,dia lebih memilih berbeda sekolah dengan abangnya itu,dia bilang " Ntar gantengnya gue tersaingi abang gue,meskipun masih gantengan gue." Pikir Geril.
Reyhan hanya menganggukkan kepalanya. Setelah itu dia mengeluarkan handphonenya.
"Bang,gue mau pindah ya bang?" ucap Geril sambil memelas.
Reyhan tidak menjawab dan acuh,dia memainkan game di handphonenya.
"Bang ih,budeg lo?" ucap Geril dengan sedikit berteriak.
Seketika Reyhan menolehkan pandangannya dan menatap Geril garang. Geril yang melihat abangnya itu seketika nyalinya menciut.
"Berisik!" ucap Reyhan.
"Hahahahaha, makanya jangan ngerecokin abang lo,kualat kan lo!" ejek Moris dan Varino.
"Diam!" ucap Reyhan kembali.
Seketika semuanya diam,Geril yang melihat dua sahabatnya terkena amukan abangnya itu menahan tawa,sambil melihat kerah dua temannya itu,yang lain pun sama.
Reyhan yang menyadari suasana menjadi menegang segera mendongakkan kepalanya,dan menghela nafas pelan.
"Lo boleh pindah sekolah." ucap Reyhan sembari melirik ke arah Geril yang sedang menunduk.
Seketika Geril mendongakkan kepalanya dan menatap Reyhan dengan mata berbinar.
"Bener bang?" tanya Geril.
"Hm." ucap Reyhan berdehem sambil mengangguk.
Geril merasa senang dan berteriak heboh,dia ingin memeluk abangnya itu,tetapi pergerakkannya tertahan.
"Stop disitu atau gue tonjok!" ucap Reyhan dingin sambil mengagkat tangannya menghentikan pergerakan Geril.
Seketika Warung tersebut dipenuhi gelak tawa anggota lainnya. Geril yang merasa malu langsung mendudukkan kembali bokongnya dan menekuk wajahnya.
"Hahahhaha mampus lo! Peluk sana peluk biar bonyok sekalian lo!" ucap Moris sembari tertawa mengejek ke arah Geril diikuti oleh ledekan Varino yang menjlurkan lidahnya mengejek.
Geril yang geram langsung mengapit leher Moris dan Varino dengan kedua tangannya.
"Nih makan ketek gue mampus dah lo berdua!" ucap Geril sambil tertawa jahat.
"Anjir ketek lo bau Gerilll,lepass tai!" ucap Moris sambil berusaha melepaskan lengan Geril dari lehernya.
"Huaaaa mamah tolongin Varinoo!!" teriak Varino seperti anak kecil, yang membuat semua tertawa terbahak melihat muka Varino yang sudah memerah.
••••
Ting Tong!
Bel rumah Naila berbunyi,sekarang menunjukkan pukul 5 sore. Naila bergegas membukakan pintu, karena tadi Stefi dan Sakila mengabari bahwa mereka akan segera sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNA
Fiksi RemajaSemua berawal dari kesalahan Naila yang diam-diam menyimpan perasaan terhadap Reyhan. Entah alasannya apa,Naila sendiri tidak tahu. Bagi Naila, Reyhan itu seperti senja yang mampu membuat hati Naila menghangat walaupun sekejap. Namun bagi Reyhan, Na...