Setelah kejadian tadi pagi disekolah,perasaan Rey jadi tidak karuan antara menyesal,kasihan,bodo amat,bukan Rey namanya kalo memiliki rasa bodo amat kepada korbannya.
"Ck...sial!!!" gumam Rey "Itu cewek bikin susah" ucap Rey kesal.
"Dasar gila lo,ngomong sendiri!" ucap Varino tiba-tiba masuk kedalam kamar Rey.
"Ngapain lo?" ucap Rey sinis.
"Sanss dong bro,gue kesini biasalah" ucap Rino ditambah cengirannya.
Rey memutar bola matanya malas,lalu dia mengambil ponselnya dan menghiraukan keberadaan Rino.
"Eh Rey gue mau nanya sama lo!" ucap Rino serius.
"Hmm?" ucap Rey berdehem tanpa melirik Rino
"Lo tau namanya Stefi?" Tanya Rino
Pertanyaan Rino membuat Rey mengerutkan keningnya dan menatap Rino.
"Tau,kenapa?" tanya Rey balik.
"Engga gue nanya aja,soalnya td gue hampir nabrak dia terus gue ga sengaja liat nametagnya.Parahnya lagi padahal gue belum nabrak eh dia udh ngamuk kek singa mana ketus banget lagi.."cerocos Rino
Rey memutar bola matanya jengah,pasalnya kecerewetan Rino muncul melebihi cewe.
"Emang gitu" ucap Rey santai.
Rino menganggukkan kepalanya.
"Oh iya gimana,lo udah minta maaf sama si Naila Naila itu?" tanya Rino
"Belum.." ucap Rey cuek.
"Parah lo,mau kapan lo minta maaf Rey,diakhir aja ntar lo nyesel!" ucap Rino dan beranjak dari tempat duduknya mendekati pintu
"Mau kemana lo?" tanya Rey
"Balik" ucap Rino setelah itu dia keluar dari kamar Rey..
Rey masih terdiam dengan pikirannya.Dia masih mengingat perkataan Rino tadi.Apakah dia harus minta maaf?. Egonya yang terlalu kuat ngebuat Rey terlalu gengsi buat minta maaf.
Tidak mau ambil pusing dengan masalah tadi Rey lebih memilih kembali memainkan ponselnya.
••••
Sudah 2 hari Naila tidak masuk sekolah,dan sudah 2 hari juga Stefi rutin menjenguk Naila dirumah,pasalnya kaki Naila yang belum juga sembuh membuat Naila harus istirahat di rumah.
"Nai kaki lo udah gapapa kan?" tanya Stefi saat Naila sudah duduk dibangkunya.
"Iya udah baikan kok Stef." ucap Naila sambil tersenyum manis ke arah Stefi.
"Yaudah bagus deh.." ucap Stefi.
"Stef kok gue gasiap gini ya mau UN.." ucap Naila khawatir..
"Sanss aja,klo lo udh belajar pasti bisa.." ucap Stefi santai.
Naila mengangguk mengiyakan.Tidak beberapa lama wali kelasnya masuk.
"Pagi anak-anak.." ucap Bu Beti selaku wali kelas 9.1
"Pagi bu..." ucap semua siswa serempak.
"Hari senin kalian sudah menghadapi UN,tingkatkan belajar kalian dengan.lebih sungguh-sungguh,ibu ingin melihat Nilai kalian nanti dengan puas" ucap Bu Beti.
"Iya bu..." ucap siswa serempak.
"Yasudah kalau begitu cuman itu yang ingin ibu sampaikan....Selamat pagi..." ucap Bu Beti pamit.
"Pagi bu...." ucal siswa serempak.
Setelah itu Bu Beti keluar dari kelas.Suasana kelas menjadi ribut.Karena senin semua siswa sudah mulai UN jadi sekarang semua anak kelas 9 tidak ada acara ajar mengajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNA
Teen FictionSemua berawal dari kesalahan Naila yang diam-diam menyimpan perasaan terhadap Reyhan. Entah alasannya apa,Naila sendiri tidak tahu. Bagi Naila, Reyhan itu seperti senja yang mampu membuat hati Naila menghangat walaupun sekejap. Namun bagi Reyhan, Na...