Setelah beberapa minggu libur panjang bagi Naila,sekarang adalah hari dimana Naila memasuki suasana sekolah baru,dia sekarang tengah bersiap-siap untuk mengikuti kegiatan MOS pertama di sekolah barunya...
"Okey,udah rapih,cantik,siap berangkat!!!" ucap Naila sambil terkekeh,setelah itu dia keluar dari kamarnya.
Dibawah sudah ada Stefi yang menunggu diruang makan,ya Stefi juga diterima di sekolah yang dia impikan karena bantuan Naila juga...
"Lama.." ucap Stefi kesal,pasalnya dia menunggu Naila hampir 20 menit.
"Hehehe...sorry,namanya juga hari pertama harus bikin kesan yang bagus dong..." ucap Naila antusias.
Setelah itu Naila duduk dihadapan Stefi dan memakan
sarapannya.Tidak butuh waktu lama Naila sudah menghaboskan sarapannya."Yu Stef keburu telat!" ajak Naila sambil beranjak dari duduknya.
Stefi juga ikut beranjak dari tempat duduknya,setelah itu dia mengikuti langkah Naila dari belakang.
Saat didepan pintu ada bi Surti yang hendak masuk ke dalam rumah.
"Bi,aku berangkat dulu yah..." ucap Naila sopan.
"Oh iya non,sarapan sudah dimakan?" tanya bi Surti
"Udah dong bi,yaudah aku berangkat ya,dahh bi..." ucap Naila lalu keluar dar rumah.
"Saya juga berangkat ya bi,permisi.."ucap Stefi.
"Baik non,hati-hati!!" ucap bi Surti.
Setelah itu Stefi keluar mengikuti langkah Naila yang memasuki mobilnya.
Tidak butuh waktu lama Naila dan Stefi sudah sampai sekolah,tetapi mereka tidak berhenti didepan sekolah,melainkan sedikit jauh dari gerbang sekolah.
Permintaan itu tak lain,Naila yang memintanya.Dia mengatakan jika tidak ingin dikatakan pamer,padahal disana adalah sekolah anak Elite.Begitulah pola pikir Naila.
Naila dan Stefi turun tidak jauh dari gerbang sekolah,lalu mereka jalan menuju sekolah,sesekali Naila yang terlihat antusias ingin crpat menuju sekolah,Stefi yang melihatnya hanya bisa menggelengkan kepala.
Mereka sudah sampai didepan gerbang sekolah,tapi saat ingin memasuki area sekolah,ada suara yang harus menghentukan mereka dan menoleh ke sumber suara.
Tin..tinnn!!!
•••••
Saat ini Rey sudah siap dengan seragam barunya. Di mengecek kembali penampilannya dikaca,setelah dirasa puas dia melangkahkan kaki keluar kamar.
Saat dibawah dia melihat mamah dan papahnya tengah sarapan dimeja makan,Rey segera menghampiri mereka berdua.
"Pagi" sapa Rey seperti biasa.
"Pagi,eh anak mamah udah rapih,ganteng banget lagi.." goda Nisa.
"Iya,gantengan aku?" tanya Rey dambil menaik turunkan alisnya.
"Enak aja kamu,kemana-mana juga gantengan papah,makanya mamah aja mau sama papah,iya gak mah?" goda Bachtera pada istrinya.
Seketika wajah Nisa bersemu merah,Bachtera dan Rey yang melihatnya hanya bisa terkekeh geli.
"Ishh,udah ah buruan sarapan,ntar telat.." ucap Nisa mengalihkan topik.
"Rey ini buat kamu.." ucap Bacthera memeberikan kunci motor pada Rey.
Reyhan melihat kearah papahnya.
"Buat Reyhan?" tanya Reyhan.
Bachtera hanya menganggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNA
Teen FictionSemua berawal dari kesalahan Naila yang diam-diam menyimpan perasaan terhadap Reyhan. Entah alasannya apa,Naila sendiri tidak tahu. Bagi Naila, Reyhan itu seperti senja yang mampu membuat hati Naila menghangat walaupun sekejap. Namun bagi Reyhan, Na...