●12

45 4 0
                                    

Sesampainya di Warjom Reyhan,Varino,dan Moris disambut oleh beberapa anak seumuran mereka yang mungkin beberapa berbeda sekolah dengannya.

Kalian tahu?Reyhan adalah salah satu ketua geng yang dipegangnya sekarang yang bernama "GARDISKA" entahlah apa alasan Rey menamai dengan nama itu,Rey sendiri tidak tahu alasannya.

"Wey... si bos baru muncul"

"Weyy... boss kita yang tertampan dateng juga.."

"Bos.. bos.. traktir ya bos.."

"Eh kucrut.. si bos baru dateng udah lo mintain traktir,kurang duit lo buat beli makanan di warung?"

"Biarin sirik ae lo,kek emak emak"

Rey hanya menatap datar tingkah teman-temannya,sementara yang lain sudah tergelak dengan tingkah kedua temannya itu.

"Eh bos sapa tu baru liat dah gw?" tanya Diki sambil menunjuk Moris yang berada di belakang Rey.

"Eh? Kenalin gw Moris,temennya si Rey di sekolah.." ucap Moris yang merasa dirinyalah yang ditanya.

"Ohhh... lo nyantai aja ya kalo disini, gausah dibawa tegang" ucap Surya.

Moris terkekeh mendengar perkataan Surya,lalu dia mengangguk mengiyakan. Setelahnya Moris diajak Rino berkenalan dengan yang lain,dengan semangat menggebu Rino bersemangat memperkenalkan datu-satu semua yang ada disana kepada Moris,padahal yang anak baru disini adalah Moris bukan Rino.

Kemana Rey? Jangan ditanya lagi... setelah Moris menjawab tadi Rey sudah melenggang pergi dan melangkahkan kakinya ke belakang warung,karena itu adalah tempat favoritnya.

Dibelakang warung ada kebun bunga,memang tidak terlalu banyak tapi lumayan lah bisa disebut kebun bunga. Istri pemilik warunglah yang menanami kebun itu. Meskipun lahannya kecil,tapi Rey suka melihatnya.

Rey mengeluarkan sebungkus rokok dari saku celananya,lalu menyalakan satu puntung rokok.Rey mulai menghisap rokoknya dengan nikmat.

Waktu telah menunjukkan pukul 8 malam. Rey yang sedari tadi berada di Warjom memutuskan pulang,karena ingin segera beristirahat dirumah.

"Lo mau kemana Rey?" tanya Rino saat Rey keluar dari belakang warung dengan membawa tasnya.

"Balik"

"Yaudah...hati-hati Rey.."

Reyhan hanya menganggukkan kepalanya singkat.Lalu dia berjalan keluar dari warung dan menaiki motornya.

Rey memacu motornya membelah kota jakarta yang tidak begitu macet seperti biasanya.

Saat berbelok kearah jalan kompleknya,Rey melihat siluet wanita yang sedang diganggu oleh 2 preman bertubuh besar.

"Jangan deket-deket gue!!"

"Sini ikut abang yuk!!"

"Enggakk... tolonggg!!"

"HAHAHA ga akan ada yang nolongin neng cantik.."

BRUK!!

"Akhhhh..."

Tangan Naila terlepas dari preman itu,dia terhuyung kebelakang membuat tubuhnya jatuh kebawah dan membuat sikutnya berdarah.

"Jangan macem-macem lo semua!!" suara berat itu menkankan setiap katanya.

"Woooowww ada pahlawann kemalaman rupanya!" ucap salah satu diantara 2 preman itu.

Naila mendongakkan kepalanya,betapa terkejutnya Naila melihat Rey berdiri didepannya.

REYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang