●5

72 7 9
                                    

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 06.15,Naila sudah rapih dengan pakaiannya seragamnya.Dia sedang melamun disofa dekat kasurnya,dia masih memikirkan kejadian semalam..

"Non..makanannya sudah siap"ucap bi Surti sambil mengetuk pintu kamar Naila

Naila terlonjak kaget,dia langsung tersadar dari lamunannya.

"Eh..iya bi ntar aku ke bawah.."teriak Naila

Diluar bi Surti yang mendengar jawaban dari majikannya langsung tersenyum dan meninggalkan kamar majikannya..

"Oke Nai lo harus semangat jangan melamun mulu" ucap Naila menyemangati dirinya sendiri.Setelah itu Naila langsung mengambil tasnya lalu turun kebawah untuk sarapan.

Sesampainya di ruang makan Naila melihat mamahnya yang sedang mengoleskan selai di roti

"Loh mamah belum berangkat?Papah mana?"tanya Naila

Friska mendongakkan kepalanya pada anaknya lalu tersenyum dengan manis.

"Mamah bentar lagi berangkat kita bareng yah..papah tadi udah duluan soalnya ada meeting penting" ucap Friska."Ni sarapan dulu."sambil menyodorkan roti tadi kepada Naila

Naila menerima roti itu sambil tersenyum dan langsung melahapnya.

"Oh iya mah aku mau nanya." ucap Naila

"Nanya apa sayang." Balas Friska

"Semalem itu temen lama mamah?"tanya Naila

"Iya..lebih tepatnya sahabat mamah dari kecil." Ucap Friska sambil tersenyum.

"Anaknya ganteng ya Nai.." ucap Friska menggoda anaknya..

Naila langsung tersedak roti setelah mendengar ucapan terakhir mamahnya..Friska yang melihat itu refleks langsung memberikan air kepada anaknya..

"Ihh.. apaan si mamah ini.." ucap Naila yang pipinya sudah bersemu merah..

Friska yang melihat tingkah anaknya langsung terkekeh geli..

"Yaudah yaudah cepetan beresin makannya ntar kita telat" ucap Friska

Naila mengangguk dan melanjutkan makannya..Setelah beres dia langsung berangkat sekolah bersama mamahnya.. karena ini adalah hal langka bagi Naila,sebab Friska yang sangat sibuk sampai sampai tidak pernah ketemu dengan Naila meskipun dia dirumah..

•••••

Naila turun dari mobilnya lalu langsung memasuki area sekolah. Dia menyusuri koridor sekolah,saat dia ingin menaiki tangga ke lantai 2 langkahnya terhenti sebab dihadapannya ada sepasang kaki yang menghalanginya..

Naila mendongakkan kepalanya,saat melihat siapa orangnya Naila terkejut,tetapi terkejutannya langsung ia hilangkan..

"Permisi."pinta Naila

Naila melangkah kesamping orang itu tapi orang itu mengikutinya,lebih tepatnya menghalanginya..

"Lo ga denger?gw.mau.lewat"ucap Naila lagi sambil menekankan setiap kalimatnya..

Orang itu memandang datar Naila dan menghiraukan permintaan Naila..

"Tanggung jawab." ucap Rey datar..ya orang itu adalah Rey..

"Apa?"ucap Naila kesal karena dia masih teringat kejadian semalam

"Lo harus-"ucapan Rey terhenti saat Naila menginjak kaki Rey lalu langsung mendahului Rey..."akhh.."pekik Rey..

Saat Naila belum benar benar melanjutkan langkahnya, Naila berbalik ke arah Rey yang sedang kesakitan,lalu dia menjulurkan lidahnya mengejek Rey..setelah itu dia langsung lari naik ke lantai 2...

REYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang