Sesampainya Fairel di ruang guru, ia melihat bu Tuti dan dua gadis lainnya yang saat ini tengah asik berbicara.
"Permisi, apa ibu manggil saya?"tanya Fairel."Oh Fairel, sini kamu,"ucap bu Tuti menyuruhnya masuk.
"Jadi, maksud ibu panggil kamu kesini karena sekolah kita bakal ikut acara camping."ucap bu Tuti jelas.
"Terus urusannya sama saya apa bu?"tanya Fairel ceplos-ceplos saja yang dibalas pukulan pelan dari bu Tuti.
"Kamu nih ya, ibu lagi jelasin bukannya didengerin malah di potong-potong,"ucap bu Tuti kesal.
Tak lama pintu ruangan itu kembali terbuka, melihatkan sosok Dimas. Dimas Nugroho, ketua Osis SMA Purnama,sangat sopan,pintar,tampan pula.
"Bu Tuti manggil saya bu?"tanya Dimas sopan. Fairel melirik sekilas ke arah lelaki itu dengan tatapan yang bisa dibilang,sok.
"Nah,udah lengkap kan. Jadi maksud ibu, kalian berempat akan jadi perwakilan sekolah kita buat acara camping."lanjut bu Tuti
"Kenapa harus saya?"celetuk Fairel yang dibalas tatapan kesal oleh mereka. Ia melirik ke arah perempuan yang kini melihatnya kesal.
"Kenapa?"tanya Fairel yang membuat perempuan itu berhenti menatap intens dirinya.
"Memangnya kapan bu acara campingnya?"tanya Dimas.
"Lusa nak,kalian mau kan?"tanya bu Tuti,lagi.
"Saya gak mau bu."jawab Fairel asal.
"Lo kenapa gak mau?"tanya Dimas
"Males!"balasnya ketus.
"Fairel, kamu ini gak ada sopan-sopannya ya!"bentak bu Tuti.
"Saya kan gak mau bu, kenapa dipaksa?"Fairel berbalik tanya.
"Tidak ada lagi yang bisa mewakilkan sekolah kita,saya sudah memikirkan ini baik-baik."lanjut bu Tuti.
Fairel lantas berdiri hendak keluar dari ruangan ini, namun tiba-tiba ada tangan yang mencekal pergelangan tangannya yang membuat dirinya menengok untuk melihat siapa orangnya.
"Ngapain?"tanya Fairel melihat gadis ini bingung."Bisa gak, gak usah bantah perintah guru?"tanya gadis itu, sebenarnya ia cukup takut menatap lelaki ini, apalagi sampai memegang tangannya.
"Bisa gak, gak usah maksa orang?"tanya Fairel kepada gadis ini. Yap, ia selalu berhasil membuat lawan bicaranya skakmat dengan ucapannya itu. Bukan Fairel jika tidak bisa membuat orang kesal.
"Adara,biarkan saja. Tidak usah di pusingkan,"titah bu Tuti.
Adara...Ya gadis itu bernama Adara Cetta Fredela, gadis yang memiliki rambut panjang sepunggung, memiliki lesung pipi di wajahnya, mata coklat yang indah, membuat dirinya semakin digilai para kaum adam."Baik bu,"ucap Adara lalu melepaskan cekalannya.
Sebenarnya ia sangat malu, ia hanya dapat merutuki perbuatannya tadi dalam hati.*****
Adara berjalan santai untuk kembali ke dalam kelasnya, ya..dia masuk kelas 12-2-IPA. Dirinya tak henti-hentinya berpikir mengapa ia bisa sebodoh tadi, menahan orang yang sama sekali tak di kenalnya.
Meskipun ia bukanlah murid baru, namun ia tidak pernah mengenal lelaki itu, ia hanya berteman dengan orang-orang yang dekat dengannya. Dia juga tidak suka ikut-ikutan bila sedang terjadi sesuatu yang menghebohkan, menurutnya itu sangat tidak bermanfaat."Dar, tadi lo ngapain ke ruang guru?"tanya Winda kepo.
"Disuruh ikut camping,"jawab Adara seadanya.
"Hah, enak banget tuh," celetuk Winda.
"Sebenarnya gue gak mau, cuma gue udah kepilih buat perwakilan sekolah ya mau gimana lagi."ujar Adara sedikit pasrah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fairel
Teen FictionHallo kawan semuaa Mampir yuk siapa tau suka sama ceritanya. Ayo langsung baca ajaa🤗🤗