8

105 11 2
                                    

Adara kini sedang asik dengan laptopnya, menikmati tayangan tv dengan segelas susu hangat. Malam ini ia hanya berdua dengan kakaknya, karena kedua orang tuanya harus menghadiri acara perusahaan rekan kerjanya.
Naura hanya sibuk dengan tugas-tugasnya, Adara hanya melihat bosan ke arah sang kakak.

"Udah tiga jam loh, masih kuat?"tanya Adara seolah meremehkan.

Naura hanya mencibir adiknya ini, lalu kembali fokus pada tugasnya.

"Kak.."

"Hm.."
Naura hanya berdehem menanggapi panggilan adiknya itu.

"Gak ada niatan mau punya pacar nih?"ledek Adara, seolah ingin kakaknya melupakan sejenak tugas-tugas yang membuatnya jauh dengannya.

"Heh...kenapa nanya hal itu sih?"tanya Naura yang kini menanggapi ucapannya.

"Ya habis aku bingung, dari dulu gak pernah bawa cowok kerumah untuk diajak kenalan sama mama, papa."

"Ya memang belum ada yang cocok."balasnya santai.

"Belum ada atau emang gak ada?"kekeh Adara.

Naura hanya mendengus kesal kearahnya, lalu kembali fokus dengan laptopnya.

"Masih aja ya fokus ama tuh laptop,"celetuk Adara.

"Jangan ganggu deh, Dar."

"Mending kita cari makan keluar yuk ka?"

"Males ah..kamu aja sana."

Adara hanya berceloteh saja, mengapa sulit sekali akhir-akhir ini untuk bersama dengan kakaknya.

Tak lama ide datang menghampirinya, Adara tersenyum senang.

"Kak, pinjem hp bentar dong,"ucap Adara senang.

"Tuh ambil aja," lagi-lagi Naura tetap fokus pada tugasnya.

Adara tak menyia-nyiakan kesempatannya, segera ia raih ponsel itu dan mengetik sesuatu disana.

Tak lama ia mengembalikan ponsel itu, dan beranjak masuk ke kamarnya.

"Mau kemana?"tanya Naura yang kini sadar Adara mulai berjalan naik ke tangga.

"Mau jalan,"ucapnya lalu menghilang secepat kilat.

Naura hanya bingung dengan kelakuan adiknya, tak lama ia mulai curiga. Jika Adara hanya meminjam ponselnya tak masalah, namun mengapa tiba-tiba ia ingin pergi.

Naura mengecek ponselnya, melihat satu pesan tertera disana.

Bagas
Ku tunggu ya..

Hati Naura memanas melihat pesan itu, Adara sungguh menjengkelkan.

"Adaraaaaa!"teriak Naura lalu berlari menuju kamar adiknya.

"Ada apa sih kak?"tanya Adara pura-pura.

"Ini maksudnya apa, kenapa Bagas nunggu?"tanya Naura sambil menunjukan layar ponselnya.

"Ohh itu, tadi aku minta kak Bagas suruh jemput kakak,"ucap Adara santai.

"Hah, jemput aku?"tanya Naura kaget.

Adara hanya menganggukan kepalanya, lalu segera turun kebawah, karena ada bunyi klakson mobil yang tak lain adalah Bagas.

Naura hanya kesal, mengapa gadis ingusan itu tahu kalau ia menyukai lelaki bernama Bagas.

"Kak Nauraaaaa"teriak Adara dari bawah.

Naura hanya diam tak tahu harus melakukan apa.

*****
"Eh kak Bagas, masuk dulu kak,"ucap Adara gugup.

FairelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang