12

94 8 2
                                    

Pagi ini Adara sengaja memilih lebih awal bangunnya, ia berniat menyiapkan bekal untuk Fairel.
Ia turun menuju dapur dan mendapati Bi Suti yang tengah memotong sayuran.

"Pagi bi Suti,"sapa Adara lalu mulai membantunya.

"Loh tumben non bangun pagi sekali, ada apa?"tanya Bi Suti dengan logat yang khas.

"Bi bantuin aku buatin bekal ya?"

Bi Suti tersenyum ke arahnya, lalu mulai meledek Adara.

"Lagi jatuh cinta ya? Bibi dulu juga gitu non suka bawain bekal buat suami bibi,"curhat Bi Suti yang di dengarkan Adara.

"Bantu aku buat bikin nasi goreng spesial ya?"pinta Adara senang.

"Iya bibi bantu deh."

*****
Setelah membuat nasi goreng spesial bantuan dari Bi Suti kini Adara sedang bersiap-siap untuk bergegas ke sekolah.

Adara turun dan melihat Kakak dan Ibundanya saja.

"Lah ma, papa mana?"
Tanya Adara lalu duduk.

"Papa ada pekerjaan di luar kota selama tiga bulan nak,"ucap Velika.

"Lama amat sih ma?"tanya Adara murung.

"Ya mau gimana lagi itu sudah resiko nak."

Adara berdiri depan gerbang rumahnya, melirik sana-sini untuk mencari Fairel. Namun nihil wajah lelaki itu tak nampak dari pandangannya.

Adara berjalan lusuh ke halte bus, menunggu keberadaan bus, juga lelaki yang mengganggu pikirannya akhir-akhir ini.

*****
Setibanya di sekolah Adara langsung menaruh tasnya di meja dan pergi keluar kelas.
Winda yang memperhatikannya sedari tadi hanya menatapnya aneh.

Adara celingak-celinguk ke dalam kelas Fairel, melihat bangku yang masih kosong itu.

Tak lama seorang siswi lewat dihadapannya.

"Permisi lo tau gak Fairel dimana?"

"Setau gue dia gak masuk Dar hari ini, tadi gue dengar dari Aldan"ucap siswi itu.

"Ohh makasih ya."

Adara merasa cemas mengapa Fairel tidak masuk, ia berjalan hendak masuk kelasnya namun tangannya di pegang oleh seseorang.

"Aldan?"tanya Adara saat melihat Aldan berdiri di belakangnya.

"Nyari Fairel ya Dar? Dia gak masuk hari ini,"ucapnya santai.

"Lo tau gak kenapa dia bisa gak masuk?"

"Gue juga gak tahu sih, lo gak coba hubungin dia?"tanya Aldan.

"Gue lupa bawa ponsel." Adara terlihat kesal.

"Yaudah nanti gue antar ke rumahnya deh."

"Serius?"

"Iyaa Adara bawel."ucap Aldan lalu masuk ke dalam kelasnya.

*****
Adara menatap kotak makan itu sendu, dengan secercah harapan bahwa bekal buatannya ini akan di makan olehnya namun ternyata tidak.

Kemana kamu perginya, aku ingin bertemu denganmu. Fairel, jika kamu mengizinkan aku masuk ke dalam kehidupanmu, maka aku juga akan mengizinkan kamu masuk kehidupanku.
Aku harap hidupku yang berwarna ini semakin berwarna jika ada kamu, ku pegang ucapanmu kala itu.

*****
"Jadinya kapan nih jalan udah lama kita gak jalan bareng?"tanya Vaniya pada kedua sahabatnya.

"Gue sih bisa kapan aja gak tahu deh si Dara,"ucap Winda melirik Adara yang terlihat melamun.

FairelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang