01 - Chocolate

24K 2.1K 171
                                    

Tok tok tok..

Ceklek..

"Oh Jeno! Ayo masuk!"

Jeno menarik sudut bibirnya lalu mengikuti kakak kelasnya itu menuju ruang tamu.

"Tunggu jen, gue ambil buku dulu" ucap kakak kelasnya Jeno itu.

Jeno mengangguk cepat, lalu ia memperhatikan kamu yang sedang belajar di meja. Jeno yang tadinya akan duduk di sofa mengurungkan niatnya, ia duduk tepat di depan kamu. Lalu ia mengeluarkan beberapa bukunya tanpa mengalihkan pandangannya dari kamu.

"Kak Jeno apasih liat-liat terus," ucap kamu seraya meliriknya kecil. Jeno terkekeh.

"Kalo kamunya enak diliat, ngapain aku liatin yang lain" jawab Jeno.

"Kak Seulgi!! Liat Jenonya nakalll!" Teriak kamu kepada kakakmu, Kang Seulgi. Ia tengah berjalan menghampiri kamu dan Jeno.

"Lo mau belajar apa godain adek gue jen?" tanya Seulgi ketus.

"Dua-duanya boleh gak?"

"G" jawab kamu dan Seulgi bersamaan.

"Yaudah iya hayu atuh belajar" ucap Jeno seraya mengerucutkan bibirnya.


💌


"Yes beres tugas gue!" teriak Jeno yang langsung membaringkan dirinya di sofa. Kamu yang melihat tingkahnya hanya bisa pasrah, dia itu memang sering datang untuk belajar bersama Seulgi, kakak perempuan kamu. Kalo gak belajar yaa, paling juga main sama kakak laki-laki kamu, Kang Daniel. Kalau udah main, ya bakal berisik banget. Tau sendiri kan cowo kalau udah main game kaya gimana?

"Jen, kapan pulang?" tanya kamu.

"Ntar dong, nungguin kak Daniel"

"Serius?"

"Ya enggaklah, aku masih betah liatin kamu ehe"

Kamu hanya mengerucutkan bibir kamu sebal. Jeno memang seperti itu orangnya, dia selalu berbicara manis kepada kamu. Kamu selalu mencuekkannya karena bagi kamu itu menggelikan.

"Makan dulu aja yuk, kakak tadi masak" ucap Seulgi seraya duduk di sofa yang Jeno tiduri.

"Etaa, kaki gue jangan didudukin benclung!" rintih Jeno ketika Seulgi tak sengaja menduduki kakinya.

"Yeu gak sengaja tungir!" balas Seulgi kesal.

"Udahlah gausah kak, gue balik dulu. Oh iya ini sebagai ucapan terima kasih udah mau ngajarin hehehe"

Jeno mengeluarkan sebatang coklat dari saku hoodienya, lebih tepatnya sebuah coklat putih, kesukaan kamu. Tapi sayangnya, Jeno memberikannya pada Seulgi, sehingga lagi-lagi kamu hanya bisa mengerucutkan bibir.

"Coklat putih?" Seulgi menerima coklat itu.

"Kenapa emang?" tanya Jeno pura-pura tidak tau.

"Kan lo tau sendiri gue ga suka coklat putih"

"Oh iya lupa! Yaudah kasihin (y/n) aja, gue pamit yaa!"

Jeno berlari menuju keluar rumah. Kamu tersenyum puas sekarang, "Yeayy dapet coklat!!" teriak kamu senang.

"Nih, sebel banget ah!" ucap Seulgi seraya pergi menuju ke kamarnya.

"Sengaja tuh dek, dia gak niat ngasih ke Seulgi, emang niat ngasih ke kamu cuma gak berani langsung" ucap seorang laki-laki secara tiba-tiba.

"DANIEL SOPAN SAMA GUE YAA! PAKE KAK MANGGILNYA!" Teriak Seulgi dari kamarnya, kamu dan Daniel terkekeh.

"MAAP NYAIII!" Teriak Daniel sama kerasnya dengan Seulgi.

"Ntar deh kak, jadi maksud kakak dari awal coklat ini emang buat aku?"

Daniel tersenyum miring lalu berjalan meninggalkan kamu yang masih kebingungan, "Gitulah~"


💌


Kamu berada di kamar, membuka coklat pemberian Seulgi, lebih tepatnya pemberian Jeno pada Seulgi, lalu memakannya satu persatu. Kamu menikmati coklatnya. Tiba-tiba kamu menemukan sebuah kertas dibalik bungkus coklatnya.

'Hai (y/n)! Enak coklatnya? Mau lagi ngga? Jam 7 malem di supermarket depan komplek ya! Ditunggu!'

Uhukkkk..

Kamu seketika terbatuk, tersedak coklat yang sedang kamu makan.

Waduh.. Bagaimana ini? Datang tidak?

















💌

Haloo yeorobun!
Artis menyapa😋
New Story semoga suka dan bener-bener baperin ya:(
Kalo engga hantam saja aku:(


Don't forget untuk menjejak!

Baper x Lee Jeno✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang