Kamu melangkahkan kakimu perlahan masuk ke dalam kelas, di dalam sangat ramai membicarakan sesuatu, terutama anak-anak perempuan. Ini tidak seperti biasanya.
"Jin? Ada apa?" tanya kamu setelah meletakkan tas di kursi milikmu.
"Eh gak ketemu lo? Itu ada anak baru, ganteng loh.. Kakak kelas lagi"
"Serius?" kamu keheranan.
"Iya serius, gue juga pernah beberapa kali liat dia di gerbang sekolah.." Lami menambahkan.
"Gue juga! Dia kaya nunggu orang gitu iya gak sih? Hampir setiap hari gue liat" ucap Ryujin, Lami mengangguk-ngangguk.
Siapa?
Mungkin itu pikir kamu. Rasanya kamu tidak pernah melihat orang yang mereka maksud. Apa mungkin karena Mark yang selalu menutup mata kamu? Ah masa bodoh.. Kamu tidak begitu penasaran karena sebagian hati kamu masih ada untuk Jeno.
💌
[JenoLee :
Aku dikantin sendiri, sini][You :
Gak ah, takut sama pacar kamu][JenoLee :
Kita kan temen, udah cepet sini aku traktir!]Dengan langkah agak sedikit malas, akhirnya kamu menuju kantin untuk menemui Jeno. Sebelumnya kamu sempat bertanya terlebih dahulu pada Ryujin, katanya terima saja makanannya setelah itu kamu pergi wkwk..
Kantin sangat penuh sekarang, dan kamu bisa melihat kursi kosong hanya pada meja yang Jeno tempati, ia benar-benar duduk sendirian di tempat paling pojok kantin. Kamu menghampirinya, lalu duduk dihadapannya.
"Nih.." Jeno memberikanmu segelas jus.
"Gak usah Jen, gapapa" kamu tersenyum tipis padanya.
Setelah itu kalian berdua sama-sama diam. Kamu yang memperhatikan sekitar, dan Jeno yang hanya menatap kosong meja.
"Eh, punya hubungan apa kamu sama Mark?" Jeno membuka pembicaraan.
"Gak ada, cuma temen kok" jawab kamu seadanya.
"Boleh aku cemburu?" Jeno menatap kamu intens.
Tiba-tiba jantungmu sedikit berdetak dengan cepat, kamu menatap kedua matanya lalu mengalihkan pandangan.
'Inget, lo bisa habis sama Yiyang' itu ucapmu dalam hati.
"Ngga jen, kamu ga punya hak buat itu" jawab kamu dengan agak sedikit rasa sakit dihatimu.
"T-tapi-"
"JENO!"
Kamu dan Jeno menengok secara bersamaan, ternyata itu adalah Yiyang, ia muncul dari belakang Jeno.
"Eh by" Jeno terlihat gugup.
"Berduaan sama dia?" Yiyang menatap Jeno dengan sedikit marah, kamu hanya mengalihkan pandangan berusaha tak bertatapan langsung dengan Yiyang.
"Ng-ngga kok.. Tadi dia g-gak kebagian tempat jadi aku suruh duduk di sini aja, gapapa kan?" Jeno tersenyum kikuk pada Yiyang.
"Huft.. Terserah"
Setelahnya, Yiyang duduk di sebelah Jeno dalam jarak sangat dekat, bahkan menempel. Ia terus memainkan baju Jeno dengan salah satu tangannya seraya terus menatap Jeno.
"Eh ini buat aku kan?" Yiyang mengambil segelas jus yang barusan Jeno berikan padamu.
Tanpa menunggu jawaban Jeno, Yiyang langsung meminumnya. Kamu menatap Yiyang dengan sedikit agak heran, bagaimana bisa ia tak memiliki malu seperti itu? Untungnya tadi tidak kamu terima.
Jeno dan Yiyang mengobrol dengan asik dalam waktu cukup lama, sedangkan kamu? Kamu hanya melihat mereka, terkadang telinga kamu terasa panas dengan obrolan mereka. Kamu mau pergi, tapi tak ada jeda untukmu berpamitan dengan keduanya. Jika langsung pergi, tentu kamu akan bermasalah dengan Yiyang karena dia adalah kakak kelas.
Yiyang akan menyandarkan kepalanya pada bahu Jeno, tapi tiba-tiba pandangan kamu gelap.
"Yaampun ini masa anak kecil disuruh nontonin orang dewasa pacaran.."
Kamu merasakan tangannya, dan suaranya itu, Mark?
Kamu buru-buru menarik tangan yang menutupi matamu, kamu melihat wajahnya dan benar saja itu Mark. Ia menggunakan seragam yang sama denganmu, bahkan tampilannya sangat rapih.
"K-kak?" kamu menatapnya keheranan, ia tersenyum sangat lebar padamu lalu duduk disampingmu.
"Why hm? Jangan liatin gue kaya gitu, ambyar nih.." Mark menutupi wajah kamu dengan satu tangannya, lalu mendorong kepalamu menjauh hingga kamu kelabakan.
"Ishhh" kamu langsung menyingkirkan tangannya.
Yiyang dan Jeno menatap Mark keheranan, sesekali mereka juga menatapmu yang tersenyum dan tertawa pada Mark.
"Ngapain mantan? Kalau buat ngajak balikan sorry aja gue udah punya Jeno" ucap Yiyang tiba-tiba.
"Loh? Geer sekali kamu.. Saya disini mau satu sekolah sama doi, bukan buat kamu.. Kamu ya sama Jeno aja saya gak peduli, toh yang spam chat juga kamu ke saya bukan saya ke kamu" Mark memberikan smirknya pada Yiyang lalu merangkul kamu.
"Let's go, jangan disini ada yang panas" lanjutnya seraya terkekeh lalu mengajak kamu pergi meninggalkan kantin.
Jeno menatap Mark dengan sedikit amarah, bahkan ia juga ikut menatapmu sinis dan kecewa. Entah apa yang ada di dalam pikirannya, tapi kamu merasa takut pada Jeno dan sedikit lega mendapati Mark menolongmu kali ini.
Mark menarikmu hingga berada di depan kelasmu, lalu ia menarikmu untuk duduk di sekitar koridor depan kelasmu.
"Surprise!" ucapnya tiba-tiba.
"Hah?" kamu yang tidak mengerti hanya menatap Mark dengan polosnya.
"Oh my god!" dia mengusap wajahnya.
"Gue pindah sekolah ke sini, lo nyadar kali dari awal gue ketemu lo, gue gak sekolah.. Gue pindah, sebelumnya gue sekolah di Kanada" lanjutnya.
"Oh gitu.. Selamat datang!" kamu tersenyum sangat lebar pada Mark.
"Makasih,"
"Oh iya, kak Yiyang mantan kakak?" kamu mulai bertanya karena penasaran, lagipula tadi kelihatannya Mark dan Yiyang memang terlihat tidak akur.
"Iya, gitulah ada konflik di masa lalu. Gak usah dipikirin, mending mikirin gue" Mark mengusak rambut kamu hingga membuatmu berdebar tak karuan.
"Oh iya, tadi Jeno bilang cemburu masa.." ucap kamu pada Mark.
"Yaudah biarin, dia cemburu soalnya orang yang dia suka, mulai ada perasaan sama aku, iya kan? Lagian salah dia sendiri ngasih celah buat aku deketin kamu"
Kamu blushing seketika,
"Eh kok jadi aku kamu an yaa hahaha" Mark tertawa dengan sangat manis.
"Kamu seneng liat dia cemburu?" Mark menatapmu, kamu tak menjawabnya.
"Kalau gitu, kamu boleh pura-pura sayang sama aku.. Aku bakal tunggu, sampe kamu lupa bahwa kamu sayang sama akunya sekedar pura-pura"
Iyak dan ini mulai memanas bung:<
KAMU SEDANG MEMBACA
Baper x Lee Jeno✔
Kısa HikayeJeno x You [END] He is so soft, He is so handsome, He is so care, And he can catch you into his heart. June, 2018 ©_Littlefox