Hari ini adalah hari festival sekolah, dimana acara ini dimaksudkan untuk merayakan ulang tahun dari sekolah kamu. Sesuai jadwal, kegiatan yang akan diadakan diantaranya berbagai macam lomba olahraga, menghias kelas, hingga acara puncaknya yaitu dinyalakannya kembang api pada malam hari. Acaranya diadakan selama dua hari, yaitu hari Jum'at dan Sabtu.
Hari ini hari Jum'at dan di hari ini kalian harus menghias kelas serta beberapa anak akan mengikuti lomba olahraga.
Kamu yang memang tidak begitu suka olahraga -karena melelahkan- pun memilih untuk membantu menghias kelas. Tidak sebatas menghias, biasanya setiap kelas harus menentukan akan membuat kelas seperti apa, dimana di hari kedua kelas tersebut akan dibuka untuk umum, yang artinya anak-anak dari kelas lain akan berkunjung. Kelas kamu menentukan untuk membuat sebuah kafe kecil, dimana mungkin hanya akan menyediakan beberapa makanan kecil untuk beristirahat dari kegiatan yang melelahkan. Karena untuk perlombaan olahraga sendiri itu akan diadakan hingga hari Sabtu.
Kamu mulai membantu menata meja dan beberapa kursi agar terlihat rapi, tidak lupa juga kamu menghiasnya agar terlihat lebih menarik.
"(Y/n) coba bantu sini dulu" Panggil ketua kelas kamu, Seungmin.
"Iya kenapa?"
"Kira-kira, supaya kita dapat keuntungan, sebaiknya sedia in apa aja nih? Gua ga ngerti juga.." Seungmin memberikan kamu sebuah buku kecil.
"Apa ya, sebaiknya sih jangan makanan berat gitu, terus lebih ke kaya minuman dan es krim aja, soalnya kalo makanan berat pasti lebih milih kantin, jadi di kita sediain selingan aja" jawab kamu.
"EH GUYS UDAH DULU SEKARANG GILIRAN KELAS KITA TANDING BASKET WOY!"
"Lanjut nanti ya (y/n)!" Seungmin berlari duluan.
"Ryujinnn ayooo ihhh" panggil kamu pada Ryujin yang masih asik memasang hiasan di dinding.
"Oh iya ayo!"
💌
Kelas kamu bertanding dengan kelasnya Jeno. Ryujin yang menyadarinya langsung meledek kamu, "Cie dukung siapa nihh hayooo!"
"Ya kelas kita dong!" jawab kamu seraya tertawa kecil.
"Boong ah pasti dukung Jeno!" ledek Ryujin -lagi-.
"Shin Ryujin so tau huuuuu" balas kamu sedikit keras.
Setelahnya kalian hening karena fokus melihat ke pertandingan. Perlawanan antara kelas kamu dan Jeno sangat sengit, bahkan poin terus saling mengejar. Kamu tidak berteriak karena memang jujur saja kamu bingung untuk mendukung yang mana. Di satu sisi kemenangan kelas penting, tapi di satu sisi juga Jeno penting.
Ups, Jeno penting?
Kamu mulai bergelut dengan pikiranmu, apakah kamu sudah baper dengan tingkah Jeno?
"AW!" Teriak Ryujin begitu ia melihat seseorang jatuh di lapangan.
"Eh apa jin kenapa kenapa?" kamu yang tadi sedang melamunpun jadi terkejut.
"Itu liat Jeno jatoh," Ryujin menunjuk Jeno yang sedang berusaha bangkit dari posisi jatuhnya.
Kamu mulai khawatir, Jeno terlihat menutupi lengan bagian sikutnya, mungkin bagian itu sedikit sakit. Jeno pun keluar lapangan dan digantikan oleh pemain cadangan dari kelasnya.
"Eh pasti Jeno disuruh ke uks tuh, takutnya kenapa-napa sih soalnya dia tadi jatuh kenceng banget"
"Wah iya? Coba gua susulin dulu deh"
"SAAE MODUSNYA LU!" Teriak Ryujin karena kamu sudah lari meninggalkannya.
"Gak modus ih!" balas kamu teriak.
Kamu berlari keluar dari sisi lapangan yang sangat penuh oleh penonton. Kamu berusaha mencari Jeno yang sudah keluar dari lapangan sedaritadi. Jarak antara lapangan dengan UKS memang agak jauh, jadi kamu buru-buru takutnya Jeno kesulitan karena tidak ada yang membantu dia menuju UKS.
Kamu melihat seseorang dengan baju olahraga tengah berjalan sendirian di lorong yang sepi, dari tubuhnya terlihat seperti Jeno.
"JENO!" panggil kamu secara berteriak.
Dan benar saja, anak itu berbalik.
"(Y/n)?" ucap Jeno menghentikan langkahnya. Kamu pun berlari menghampirinya.
"Tadi jatuh, gapapa?"
Jeno menggeleng, "Gapapa nih lecet doang, sengaja udahan cape soalnya hehe.. Mau tidur-tiduran di uks"
"Ih kaget tau, kirain kenapa-kenapa!" ujar kamu seraya mengerucutkan bibir.
"Ciee khawatir" ucap Jeno menggodamu.
"Ngga ih apaan sihhh"
Jeno tertawa melihat kamu yang mulai kesal kepadanya. Tiba-tiba kamu teringat kalau kamu menyimpan sebuah plester di saku rok kamu.
"Coba siniin lengan kamu yang lecet"
Jeno menatap kamu bingung, lalu ia memperlihatkan sikutnya yang memang sedikit lecet tapi tidak mengeluarkan darah. Kamu mengusapnya dengan tisu basah agar tidak ada debu yang menempel, setelahnya kamu memakaikan plester pada luka lecetnya, lalu meniupnya pelan.
"Udah sembuh, udah ditiup sama orang cantik" ujar kamu lalu tersenyum pada Jeno.
Jeno tidak ikut tersenyum, justru ia malah menengok ke arah kanan dan kiri, "Kenapa je---Eh!"
Kamu didorong Jeno hingga punggung kamu berbenturan dengan tembok. Kamu yang terkejut hanya bisa membelalakkan mata dan terdiam. Tingkah Jeno benar-benar mengejutkan.
"J-jeno kena-mmpphh" Jeno menutup bibir kamu dengan tangannya.
"Ssstttt"
Jeno kembali menengok ke arah kanan dan kiri lalu ia mendekatkan wajahnya padamu, kemudian ia mengecup pipi kananmu sekilas.
Chup..
Jeno menjauhkan wajahnya lalu menunjukkan 'smirk' miliknya, "Thanks"
Setelahnya, Jeno sedikit menunduk dan menahan senyumnya malu, "Duluan ya, dah." Jeno berlari meninggalkan kamu yang masih mematung di tempat.
Kamu menyentuh pipi kananmu yang tadi dicium Jeno, kamu tersenyum menahan malu. Jantungmu berdegup jauh lebih kencang daripada sebelumnya. Ada rasa bahagia dihati kecilmu.
Hng~
💌
Wagelaseh belibet banget ya kata²nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Baper x Lee Jeno✔
Storie breviJeno x You [END] He is so soft, He is so handsome, He is so care, And he can catch you into his heart. June, 2018 ©_Littlefox