11 - We Need to Talk

6.5K 1.1K 131
                                    

Ada yg masih baca/nunggu cerita ini setelah lama banget ga update? Aku hiatus ga sengaja ehe maaf:')














Semakin ingin menghindar, malah semakin didekatkan.

Mungkin itu kalimat tepat untuk menggambarkan kamu dan Jeno.

Kamu yang tengah membawa tumpukan buku dihadapkan dengan Jeno dan Yiyang yang sedang berjalan ke arahmu. Kamu yang terkejut malah kebingungan untuk kemana, sebab kelasmu berada di arah Jeno dan Yiyang. Jika harus memutar, kamu tentu tidak akan sanggup sebab buku yang kamu bawa cukup banyak.

Jeno dan Yiyang menyadari kamu yang tengah menatap mereka, kamu pun buru-buru buang muka dan mengalihkan pandangan, lalu berjalan melewati mereka.

Begitu kalian berpapasan, Jeno menahan lengan kamu, "Biar aku bantu" ucapnya seraya tersenyum tipis padamu.

Kamu merasakan sesuatu di dalam hati kamu kembali sakit, "Gausah jen, bisa kok"

"Iya, gak usah" ucap Yiyang ketus.

"Banyak, yakin bisa? Gak lah aku bantu sini.." Jeno merebut separuh buku yang kamu bawa.

"Gak mau Jeno ish!" kamu berusaha merebut kembali buku yang telah Jeno ambil, tapi Jeno malah mengangkatnya tinggi-tinggi.

Yiyang menatap kamu dan Jeno bergantian dengan tatapan yang tidak suka, kamu yang menyadarinya langsung memukul dada Jeno. Jeno yang meringis langsung menurunkan tangannya dan kamu berhasil merebut kembali buku.

"Gue duluan" pamit kamu. Kamu pun berjalan meninggalkan mereka, tetapi, kamu dapat mendengar suara Jeno pelan ketika kamu meninggalkan mereka, "Thanks for a little talk"

Entah perasaan kamu saja atau Jeno memang mengatakannya.




💌




"Jadi jika hasil praktikum 1 dicampurkan pada--"

Tok tok tok..

Ucapan Pak Ten tentang materi kimia harus terpotong karena ada seseorang yang mengetuk pintu. "Masuk"

Seseorang yang mengetuk pintu pun kini membuka pintunya, semua mata menuju ke arahnya termasuk kamu. Dan kamu sangat terkejut melihatnya.

Jeno menatapmu lalu tersenyum, kemudian ia menghampiri Pak Ten untuk izin akan suatu hal, mereka terlihat saling berbisik lalu Pak Ten mengangguk-ngangguk.

"(Y/n)!!" panggil Pak Ten.

"Iya pak?" kamu refleks berdiri.

"Coba ikut Jeno, katanya kamu dipanggil"

"Sama siapa pak?"

"Ya sama Jeno lah.. Ini kan Jeno yang ke sini"

"CIEEEE!!" Teriak satu kelas padamu.

"Hah apaan sih pak, serius nih" kamu mulai kesal.

"Ya saya kapan ga serius? Udah sana!"

Kamu pun keluar dari bangku lalu melirik Ryujin. Ryujin hanya mengangkat bahunya tanda bahwa ia juga kebingungan.

Kamu keluar kelas bersama dengan Jeno, setelah pintu ditutup oleh Jeno, Jeno langsung menatapmu. Kamu yang memang ingin menghindarinya tidak menatapnya sedaritadi. Kamu hanya melihat ke arah lantai, tembok, atau pun langit-langit, pokoknya kemanapun asalkan bukan manik mata milik Jeno.

"We need to talk" ucap Jeno.

"I think no!" jawab kamu cepat.

"We need to talk!" Jeno mengulangi ucapannya.

"Not we, just you" jawab kamu pelan.

"Aku gak suka kamu jauhin aku, kita kan temen"

"Yah, we just friend, so.. We don't need to talk"

Kamu tersenyum masih tanpa melihatnya lalu kembali masuk ke kelas. Pak Ten menatap kamu dengan tatapan bingungnya, "Udah?"

"Udah pak,"

Kamu kembali duduk di bangku milikmu, tiba-tiba kamu merasakan ponsel di dalam tas milikmu bergetar. Kamu pun mengeluarkannya dan melihat pesan masuk dari Daniel.

[KakDaniel :
Dek, diem gak akan beresin masalah, jangan menghindar terus, coba ngobrol sama Jeno, dia perlu jelasin sesuatu sama kamu..]

[You :
G]

[KakDaniel :
Gaada es krim gratis klo belum baikan]

Kamu mengerucutkan bibir sebal lalu melanjutkan pembelajaran.




💌




"Kak (y/n)!!"

"Hah? Oh Jisung!"

Jisung berlari menghampirimu, dia menenteng sebuah tas kecil berwarna merah muda.

"Kak, jangan marah sama kak Jeno ya plisss!" Jisung langsung menunduk.

"Lu kenapa sung?" kamu kebingungan.

"Aku gak suka, sama hubungan kak Jeno sama kak Yiyang, pokoknya kak Jeno harus sama kakak! Lagian kak Jeno sukanya juga sama kakak! Jadi, ini! Kakak harus temuin kak Jeno sekarang juga!" Jisung memberikan tas berwarna merah mudanya itu padamu.

"Apa ini?" kamu menerimanya dan langsung mengeluarkan benda di dalamnya, sebuah kotak hitam yang ukurannya tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil.

"Buka aja, kakak ditunggu kak Jeno di cafe belakang sekolah. Dia bakal nunggu kakak sampe datang, jadi tolong ya kak.. Aku ga suka liat kak Jeno galau terus. Aku duluan dadahh!"

Jisung langsung berlari meninggalkan kamu sebelum sepatah katapun terucap. Larinya sangat cepat bahkan sekarang kamu sudah tak melihat bayangannya sedikitpun.

Kamu membuka kotak tersebut dan menemukan sebuah jam tangan berwarna putih yang sangat cantik. Jam tangan tersebut sangat sesuai dengan selesamu. Kamu menemukan  sticky notes kecil melekat dibagian dalam kotaknya.

'Aku tunggu sampai kamu mau bicara sama aku'

Kamu ragu sekaligus bingung, tapi juga ada rasa senang dalam hati kecil kamu. Kamu pun memutuskan untuk menelpon Jeno.

"Jen, aku mau dengerin semua cerita kamu"





... Sebagai teman

Baper x Lee Jeno✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang