Sana P.O.V.
aku mengerjapkan mataku menyesuaikan diri dengan cahaya disekitarku. kurasakan sebuah benda berat berada pada pinggangku. aku tersenyum menyadari benda berat itu. apalagi kalau bukan tangan kakak lucknutku. sejak aku putus dengan mark dia menjadi manja padaku. bahkan bisa terhitung berapa kali ia menginap di dormnya sendiri. dia lebih sering menghabiskan waktu di dorm twice ataupun di apartemennya. ia bahkan tidak ingin tidur sendirian dan memintaku untuk menemaninya setiap malam.
merepotkan bukan kakakku yang satu itu?. sepertinya nayeon harus benar-benar mempunyai stok kesabaran yang berlipat-lipat ganda.
lagipula kenapa aku yang harus menjadi gulingnya setiap malam?. apa aku harus menghadiahkannya guling saat ulang tahunnya?. kurasa itu ide yang baik.
"kak, tangan lo berat.." keluhku pada jinyoung sambil berusaha melepaskan diri dari pelukannya.
tenang saja kami itu benar-benar saudara kandung. walaupun aku memang tidak mirip dengan kakaku itu tapi kami benar-benar berasal dari sel telur dan sprema yang diproduksi orang sama. bahkan kami menempati rahim yang sama dan juga meminum asi yang sama. percaya tidak percaya kami ini memang saudara se ayah, se ibu, sekakek, senenek, setante, sepaman, segalanya lah.
"gua masih ngantuk ah. lagian kan kita gak ada kegiatan juga kan? udahlah tidur lagi aja.." jawab jinyoung sambil menarikku mendekat kearahnya.
"lo balik ke alam lo aja napa. ngapain sih lagian lo di dorm twice mulu. enek gua tiap pagi liat lo" kesalku pada jinyoung.
jinyoung tidak menjawab. dasar kakak lucknut. bisa-bisanya ia meninggalkanku ke dunia mimpinya.
aku memilih membalas pelukan jinyoung dan menenggelamkan wajahku pada dada bidangnya. aroma khas tubuhnya membuatku nyaman.
"kak gue pengen nge-gym ama kak nay hari ini. bentar lagi kan twice mau persiapan comeback" ujarku.
jinyoung melonggarkan pelukannya. ia bahkan sedikit mendorong badanku sedikit agar dapat langsung menatap wajahku. padahal aku baru saja menemukan posisi yang nyaman tadi. dasar kakak lucknut.
"bunny gue mau nge-gym?" tanyanya tidak percaya.
aku tau dia pasti akan terkejut. siapa yang tidak terkejut seorang im nayeon pergi ke tempat seperti itu padahal dia biasanya lebih sering menghabiskan makanan dan menolak diet habis-habisan.
"nyari cowok baru kalik. kan banyak cowok roti sobek tuh disana.." candaku pada jinyoung.
PLETAK!.
"aw.. lo napa sih hobi banget jitak kepala gua. entar gua jadi bego gimana.." kesalku sambil mengelus kepalaku yang lagi-lagi mendapat jitakan dari jinyoung.
"lo emang dari sananya bego kali.." balas jinyoung.
seenaknya saja dia berkata begitu. memangnya karena siapa aku jadi begini?!.
jinyoung perlahan melepaskanku dari pelukannya. dengan kesalnya ia bangun dari kasur dan meninggalkanku. sepertinya nanti akan ada perdebatan panjang antara kedua kakakku itu. anggap saja itu balasanku karena mereka sama-sama menyebalkannya.
aku meregangkan tubuhku lalu menata sedikit rambutku yang sedikit berantakan karena baru bangun.
hari ini pasti lebih baik dari kemarin. semangat minatozaki sana!.
"SANA!!"
aku sedikit terlonjak saat mendengar teriakan itu. siapa lagi kalau bukan si lead vocal dari twice itu. sepertinya rencanaku berjalan sukses. balas dendam berhasil.
aku berjalan keluar dari kamar tamu. tentu saja kami tidur di kamar tamu. mana mungkin aku menyuruhnya ikut tidur denganku dikamarku dan nayeon. selain karena itu kamar perempuan, ada sedikit alasan pribadi kenapa tidak ada orang selain member twice yang boleh mengintip kedalam ruangan itu. bisa dibilang itu rahasiaku dan nayeon jadi aku tidak akan memberi tahu kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
US?
Fanfiction#season 2 dari cerita May I?.# "gue sakit kak.. tapi gue mau lo bahagia walaupun kebahagiaan lo itu bukan gue" . . "apa gue gak punya kesempatan?" . . "Maaf, harusnya gue sadar diri.." . . "kenapa harus dia?!" . . "Lo gak perlu sedih.. banyak ya...