11

519 46 6
                                    

Sana P.O.V.

"Niel, kak jinyoung, kok kalian disini?" tanyaku menengahi 2 ekor anjing jantan yang sepertinya sudah siap saling menggigit tadi.

"Hai sana.. gue nungguin lo.. lo udah makan belom? Gue denger ada festival makanan malem ini.. " jawab daniel ramah sedangkan jinyoung memandangnya sinis.

"pergi lo.. gue gak ngasih lo izin ngajak sana..." sahut jinyoung "sana naik ke mobil. Anak kecil gak boleh keluar malem-malem".

aku menghela nafas kesal. Anak kecil?!. Hei umurku sudah terhitung dewasa tau!. Dan kenapa dua orang ini terlihat tidak akur begini sih?. apa yang salah sebenarnya?.

-

-

"apaan sih lo" kesalku "pulang gih, kak nayeon ngambek baru tau rasa lo atau perlu gue laporin ya tadi lo sempet ngedeketin kak sunbin..".

jinyoung menatapku dengan mata membulat. tentu saja dia takut dengan ancamanku. ku kira aku tidak tau kalau dia sempat berbicara berdua dengan sunbin. walaupun aku tau mereka hanya membahas masalah game tapi tetap saja jika kuberitahu ke nayeon dia akan terus curiga sampai episode itu ditayangkan.

hubungan percintaan memang rumit!.

"pak, bapak pulang duluan saja. saya mau pergi sama temen saya dulu.." ujarku pada supir yang mengantarku.

"udah pulang lo!. gue mau jalan sama daniel dulu.. bye.." aku menarik tangan daniel dan berjalan menjauhi jinyoung.

"YAK! MINATOZAKI SANA!"

aku hanya menoleh kearah jinyoung lalu memeletkan lidahku setelah itu lanjut berjalan meninggalkannya.

"Na, itu kak jinyoung gapapa ditinggal begitu?" tanya daniel ragu sambil mengikuti langkahku yang menariknya "mending kita balik aja deh. mungkin bener kata kak jinyoung, seharusnya lo pulang aja. lagian lo pasti capek kan karena acara tadi..".

aku terkekeh kecil lalu menghentikan langkahku. ku lepaskan pegangan tanganku pada daniel lalu berbalik menghadapnya.

"santai aja kalik. dia gitu-gitu kalo ancamannya udah bawa-bawa kak nay mah gak bakal berkutik lagi. gue juga udah gede kok sekarang jadi gak masalah buat gue keluar malem-malem begini. gue juga udah lama gak ke festival, ya itung-itung refreshing juga sih.."

"Tapi Na.."

"lo tuh mau pergi atau gak sih?. udah gak usah kebanyakan mikir, gue udah laper nih. jadi kan ke festivalnya?" potongku sebelum daniel menyelesaikan sanggahannya.

daniel menghembuskan nafasnya pasrah. ia melangkah mendekat kearahku. ia merapihkan rambutku yang sepertinya tidak terlalu berantakan dengan jari-jari tangannya. ia juga memakaikan kupluk hoodie ku dan memperbaiki posisi masker yang kupakai.

"biar gak ketahuan.."

aku tersenyum kecil melihat tingkah daniel. ia membenarkan posisi topinya dan juga maskernya sebagai alat penyamaran umum seorang idol.

sepertinya malam ini aku bisa sedikit semua masalahku. 

*****

aku menerima tteokbokki dan teh yang disodorkan daniel. kami duduk dibawah sebuah pohon yang lumayan jauh dari keramaian. tentu saja kami tidak segila itu mengumpankan diri sendiri ke dispatch.

"Thanks.."

daniel duduk disampingku. ikut bersandar pada pohon di belakang kami. aku memakan  tteokbokki sambil diam-diam melirik daniel yang juga sedang memakanan miliknya. aku tersenyum kecil saat melihat tingkahnya yang seperti anak kecil terutama saat ia kepanasan karena  tteokbokki yang panas itu.

US?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang