12

572 52 18
                                    

author P.O.V.

daniel menatap wajah Sana yang hanya tinggal beberapa centi dihadapan wajahnya. tangannya mengangkup wajah kecil sana. detak jantungnya semakin tak karuan saat melihat wajah cantik itu dalam jarak yang sangat-sangat dekat.

dengan ekor matanya, daniel melirik pasangan sejoli yang tak jauh dari tempat mereka. daniel bisa menebak orang itu juga menghindari keramaian seperti dirinya dan sana. 

"Da..niel.." lirih sana gugup.

"boleh kan? please..  just close your eyes and I will do it as softly as possible" ujar daniel dengan suaranya yang mulai merendah. ia tidak dapat memungkiri hormonnya bergejolak saat ini.

daniel lagi-lagi sedikit melirik kearah pasangan sejoli itu. pasangan itu memang duduk tak jauh dari sana. daniel sengaja menarik sana agar membelakangi pasangan itu.

"tapi.." sana ingin mengeluarkan sanggahannya namun tatapan daniel seakan menghipnotisnya. sana dapat merasakan bahwa daniel yang ada dihadapannya sudah berubah dari anak anjing menjadi serigala. perlahan sana mulai menutup matanya dan membiarkan daniel mengambil kontrol atas dirinya.

sana merasakan sebuah usapan pada kepalanya. ia membuka matanya dan menemukan daniel yang menatapnya. bukan tatapan seperti tadi, tatapannya lebih lembut dan menenangkan.  sang anak anjing telah kembali.

daniel dapat merasakan tubuh sana yang sedikit gemetar pertanda gadis itu sebenarnya mulai ketakutan. daniel tidak bermaksud membuat gadis itu ketakutan. 

"sorry gue bikin lo takut.." daniel berdiri lalu mengulurkan tangannya pada sana "ayo pulang, angin malam gak baik buat lo..".

sana hanya memandang bingung kearah daniel. baru saja laki-laki itu hampir membuatnya menyerahkan dirinya karena aura manly-nya akan tetapi sekarang laki-laki itu kembali menjadi lembut dan membuat dirinya menghangat.

bagaimana seekor anak anjing bisa menjadi serigala dan kembali menjadi anak anjing dalam hitungan menit. evolusi saja butuh waktu beratus-ratus tahun.

daniel kembali berjongkok dan membantu sana berdiri. ia menautkan tangannya pada tangan sana dan mengisi sela-sela jari sana dengan jari-jarinya.

"gapapa kan kalo gue megang tangan lo?" tanya daniel.

sana masih saja terdiam sambil menatap daniel. ia tidak tau harus merespon seperti apa. sejujurnya dia sangat malu karena mengira daniel akan menciumnya tadi. dan juga ada sesuatu yang mengganggunya. 

'pasti daniel mikir gue murahan banget. lo bego banget sih sana!' runtuk sana dalam dirinya.

daniel melepaskan genggamannya saat tidak mendapat respon dari sana. ia ingin menggenggam tangan mungil itu namun ia tidak ingin membuat sana tidak nyaman.

prioritas utamanya adalah membuat sana nyaman berada di dekatnya.

"sorry gue bikin lo gak nyaman.. ayo balik.." ujar daniel. ia memakai maskernya lagi dan memperbaiki letak topinya.

sana hanya mengganggukkan kepalanya tanpa bisa mengeluarkan satu katapun. ia langsung memperbaiki penyamarannya. ia tidak tau kenapa semua kata-katanya terasa tersangkut di ujung lidahnya. suasana canggung meliputi mereka berdua. mereka berdua sibuk berjalan-jalan dalam fikiran mereka masing-masing.

daniel memperkecil langkahnya untuk menyamai langkah sana. walaupun ia tidak dapat menggenggam tangan sana bukankah berjalan seperti ini sudah cukup baik?.

"tadi ada kak mark sama eunha kan?" tanya sana yang lebih mirip sebuah penyataan.

daniel terkejut karena perkataan sana yang tiba-tiba. ia kira ia sudah berhasil mengalihkan perhatian sana tapi dugaannya  salah. ia bahkan hampir lepas kendali mengecup bibir cherry sana untuk mengalihkan perhatiannya.

US?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang