4. (Penolakkan)

371 27 10
                                    


Merenung adalah kegiatan Cia saat ini, sejak tadi pulang kuliah sampai sekarang Cia masih memikirkan kejadian di kampus tadi. Cia memikirkan bagaimana caranya dia meluluhkan hati cowok dingin itu. Pasti akan sulit, belum dekat aja dia kelihatan benci banget, apalagi Cia semakin mencoba dekat dengannya, mungkin dia semakin membenci Cia. Daripada mikirin Andreas lebih baik Cia mencari udara segar fikirannya rileks. Cia pergi jalan-jalan, tak terasa dia telah sampai di taman dekat kostnya. Malam ini sangat ramai, apalagi di taman ini banyak pasangan yang memadu kasih. Cia duduk di kursi yang tersedia di sini. Dia menatap langit yang penuh dengan bintang, malam ini sungguh indah. Cia mengedarkan padangannya untuk melihat sekitar tetapi pandangannya tiba-tiba berhenti pada salah satu pasangan. Cia mempertajam penglihatannya, perasaan Cia pernah melihat mereka, tapi siapa ya? Cia semakin memperjelaskan penglihatannya. Saat sudah jelas, tiba-tiba hati Cia sakit, perih melihat mereka berdua di sana. Tenyata mereka Andreas dan Cindy. Cia bertanya apa yang mereka lakukan di sana? Cia penasaran ingin mendengarkan percakapan mereka, mau tidak mau Cia berdiri dan mendekat ke mereka, Cia bersembunyi disalah satu pohon supaya tidak ketahuan. Mendengarkan percakapan mereka dengan serius.

"Andreas kenapa kamu ngajak aku ke taman sih?" ujar Cindy kepada Andreas.

"Gak ada, cuma pengen aja," jawab Andreas kepada Cindy sambil senyum dan kemudian langsung mengalihkan pandangan ke arah langit.

"Ohh, kirain ada apa. Mmmm apa ini bisa disebut dengan kencan?" jawab Cindy malu-malu.

"Yah bisa dibilang begitu," jawab Andreas sambil menatap Cindy.

"Beneran kamu ngajak aku kencan?" jawab Cindy kegirangan, karena ini pertama kalinya diajak pergi malam-malam begini dan mungkin ia mengira akan ditembak oleh Andreas.

"Apa? Jadi mereka lagi kencan, aku gak salah dengarkan. Ya tuhan kenapa masalah semakin datang sih. Huhhhh apa merka akan jadian, lebih baik aku mendengarkan mereka lagi. Semoga saja malam ini mereka tidak mengungkapkan persaan mereka," seru Cia dalam hati.

"Aku senang deh akhirnya kamu ngajak aku jalan juga. Ini yang ku tunggu dari kamu Ndres dari dulu tapi kamu cuek saja. Jadi malam ini aku senang banget." Kata Cindy kepada Andreas sambil menggapit lengannya.

Andreas yang kurang nyaman, melepaskan tangan Cindy dari lengannya dan berkata kepada Cindy yang kurang mengenakkan yang membuat hati Cindy seketika sedih.

"Lo jangan terlalu senang, gue cuma ngajak jalan aja gak lebih. Gue lagi bosan aja di rumah dan kebetulan teman gue lagi pada sibuk sama pacarnya. Jadi ya gak ada pilihan lain. Jadi jangan terlalu geer dulu," jawab Andreas kepada Cindy. Dan membuat raut wajah Cindy langsung sedih.

"Aku kira kamu beneran ngajak aku kencan malam ini, jadi ini gak benar ya," ucap Cindy dengan nada sedih.

"Iya ini___ " Belum selesai ucapan Andreas, Cia langsung memotongnya dengan tawa.

"Hahahaha ... Rasain, kasihan deh lo, jangan geer dulu jadi orang hahahaha." Cia ketawa dan keluar dari persembunyiannya.

"Kamu?!" seru Cindy terkejut saat Cia muncul di hadapan mereka.

"Hei kamu ngapain disini? Lagi nguping ya. Gak sopan banget jadi perempuan." Andreas marah ketika tahu yang ketawa tadi adalah Cia.

Cia langsung memberhentikan tawanya ketika melihat raut wajah Andreas merah padam. Pasti dia marah melihat Cia muncul dan mengganggu kegiatan mereka.

"Lo ya ganggu kegiatan kami aja, pergi lo dari sini," ujar Cindy mengusir Cia.

"Apa hak kamu ngusir aku dari sini? Emang kamu yang punya taman ini. Terserah aku dong mau ngapain," jawab Cia tidak mau kalah.

Andreas & Cia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang