28. (Bertemu Dia)

288 14 4
                                    

☘️Happy Reading☘️
.
.
.
.
________________________

"Selamat Pagi!" Cia menyapa semua temannya yang ada di ruang divisinya dengan ceria.

"Pagi!" jawab mereka serempak.

"Seneng banget," ujar Lina.

"Nggak biasa aja tuh."

"Bohong nih. Mentang-mentang udah dapat restu dari Mamanya Pak Andreas, seneng gitu," sahut Nina.

"Apa sih kalian, ih." Cia menghampiri mejanya. Ketika hendak duduk dia melihat subuah buket bunga di atas mejanya.

"Bunga dari siapa nih?" Cia mengangkat bunga itu dan bertanya kepada temannya.

"Lihat aja disurat itu. Mungkin di sana ada nama pengirimnya," sahut Lina.

Cia mengambil surat yang terselip di antara bunga itu.

"Semoga hari kamu menyenangkan. Love Andreas," ujar seseorang yang ada di samping Cia. Cia yang mendengar itu menoleh ke sumber suara.

"Ih kamu ini nggak sopan ya," ujar Cia ke Nina yang ternyata berdiri di sampingnya.

"Cuit cuit bakal ada yang mau jadian ini atau mungkin udah jadian!" kelakar Nina.

"Kamu ya Nin bisa diam nggak?"

"Nggak. Hahaha, jangan lupa PJ ya Cia," ujar Nina sambil tertawa.

"Ish ish kamu ini, sana pergi. Kepo banget sama urusan orang."

Cia tersenyum memandang bunga pemberian Andreas. Ah, dia sampai lupa mengucapkan terimkasih padanya. Ia langsung mengambil hpnya dan mengirikam pesan kepada Andreas.

Cia
Terimakasih Pak atas bunganya. Bunganya cantik, saya suka.

****

Tring...

Andreas yang baru saja duduk di kursi kerjanya mendengar hpnya berbunyi. Ia pun mengambil hpnya dari balik jas dan memeriksa. Di sana ada satu pesan dari Cia. Ia langsung membuka pesan itu dan membacanya.

Cia
Terimakasih Pak atas bunganya. Bunganya cantik, saya suka.

Andreas yang membaca pesan itu tersenyum senang. Ia langsung membalasnya.

Andreas
Iya sama-sama. Kamu tidak kalah cantik dari bunga itu, saya juga suka.

Andreas tersenyum geli melihat balasan yang ia kirim ke Cia. Ternyata ia bucin juga.

Cia
Suka? Bapak suka sama siapa?

Hadeh. Andreas jadi pusing nih. Cia itu bodoh ata apa sih, nggak peka sekali jadi perempuan. Herankan jadinya Andreas.

Andreas
Ya Kamu

Cia
Saya?

Andreas
Iya. Kamu itu bodoh atau apa sih. Bikin saya kesal aja ya kamu. Mau saya cium? Hah?

Cia
Ih Bapak mah cium-cium aja. Apa hubungannya saya bodoh sama cium sih Pak. Bapak ini mah nggak nyambung.

Andreas & Cia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang