Hari ini pertama Cia kuliah, ia memasuki kampus yang sudah ramai oleh mahasiswa dan mahasiswi. Cia berjalan mencari ruang kelasnya, Cia mengambil jurusan Menejemen bisnis. Cia mengambil jurusan itu karena ada sebabnya, dia ingin menjadi pembisnis yang handal dan sukses seperti kebanyakan orang sekarang. Ketika Cia hendak pergi ke ruangannya tiba-tiba seseorang memanggil, mau tidak mau Cia memberhentikan langkahnya dan menoleh ke sumber suara."Cia, tunggu."
"Hai Stella." Yap dia Stella, teman baru Cia. Cia mengenalnya ketika ospek kemarin, Cia dan Stella satu kelompok dan akhirnya mereka berteman.
"Tunggu dong, kamu ngambil jurusan apa Cia?" tanya Stella setelah berada dihadapan Cia.
"Aku mengambil menejemen bisnis."
"Wahh benarkah? Aku juga mengambil menejemen bisnis. Kamu sudah tau di mana ruang kelas kamu?"
"Wahh bagus dong, semoga kita satu kelas yahh. Aku belum lihat di mana ruang kelasku, kalau kamu?"
"Aku juga belum tau juga ruanganku, semoga kita satu kelas. Kalau begitu ayo kita ke mading melihat letak kelas kita," seru Stella mengajak Cia dan langsung menarik tangannya ke mading.
Sesampainya di mading, sudah banyak dikerumuni mahasiswa dan mahasiswi, mungkin untuk melihat ruangan mereka. Cia dan Stella langsung menyusup masuk, banyak yang protes karena kami tiba-tiba menorobos mereka. Mereka tidak peduli dari karena dari tadi Cia dan Stella di belakang capek jinjit untuk melihat kelasnya, lama-kelamaan Cia jengkel juga .. terobos deh. Seletah mereka sudah di depan mading Cia dan Stella langsung melihat letak ruangannya.
"Wahhh Cia ... Cia, kita satu ruangan. Yee!!" seru Stella ketika tahu mereka satu ruangan.
"Wahhh bagus dong, jadi aku ada temen. Kalau begitu kita ke kelas yuk." Cia mengajak Stella ke kelas. Tapi belum beberapa langkah, tiba-tiba terjadi keributan.
"Itu ada apa sih Stella, kenapa ribut-ribut dan ramai sekali disana?" tanya Cia ke stella ketika melihat keributan, emang di sini pasar apa.
"Wahh kamu gak tau, itu loh kakak yang populer di kampus ini, yang dijuluki pangeran kampus sudah datang, yaa pantes ramai dan ribut, orang kakak itu ditunggu-tunggu oleh mahasiswi di sini."
"Oh kakak senior yang bernama Andreas itu kan. Dia itu ganteng, tubuhnya atletis pokoknya sempurna," ujar Cia ketika tau yang dikerumuni itu kak Andreas.
"Kamu juga suka sama dia?"
"Hmm, mungkin sekarang aku cinta sama dia. Wahhh dia kesini. Stella gimana penanpilanku cantikkan?" Cia meminta pendapat Stella tentang penampilannya
"Cantik, kamu kenapa sih Cia?"
"Kamu diem aja, itu kak Andreas jalan kesini," jawab Cia ke Stella yang bingung melihat tingkahnya sekarang ini.
Ya Ampun dia mau kesini, aduh Cia gugup lagi. Jantung ini juga berdetak tidak karuan saat melihatnya. Aduh.
"Hai kak Andreas." Cia menyapanya ketika Andreas berjalan ke arahnya.
"....."
WHATT!!!
Kenapa dia hanya ngelirik sih? Gak jawab sapaan Cia lagi dan ini apa juga, ia langsung melewati Cia begitu saja dengan wajah datarnya. Dasar cowok cuek dan dingin. Aduh Cia malukan dilihatin banyak orang kayak gitu. Awas saja.
"Heehh, jadi cowok sombong banget sih. Wajah datar dan cuek lagi. Awas aja." Cia berseru ketika Andreas sudah pergi dari hadapannya. Tapi baru beberapa langkah dia berjalan tiba-tiba cewek centil menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andreas & Cia (TAMAT)
Fiksi Umum[Follow akun ini sebelum membaca ya] Bagaimana jika seorang wanita mengejar cinta seorang laki-laki? Dan lebih parahnya lagi laki-laki itu ternyata tidak menyukainya? Apa yang akan terjadi dengan kisah percintaan keduanya? "Mau nggak jadi pacar ak...