Chapter 3

3.1K 283 5
                                    

Jangan lupa kasih bintang ges
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Vote dulu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Seperti biasa, Prilly dan kedua sahabatnya bersembunyi di balik pilar untuk melihat kedatangan vasili. Jam 8 pas mobil vasili muncul

Vasili turun dari mobil dan kemudian di susul......... ALI? melihat itu mereka bertiga melongo tidak percaya

"That's crazy! Kenapa Ali bisa berangkat bareng vasili?! Apa mereka sahabatan?" tanya rose bingung dan tidak percaya

"Tapi kita ngga pernah melihat mereka barengan kan?" sambung Alan, sementara Prilly hanya diam saja

"Vasili itu kelas drum, sedangkan Ali kelas biola. Jadi mereka ngga mungkin bersama-sama, aku yakin sekali mereka ngga deket" kata rose lagi

"Tapi, kita bertiga tetap bersama walaupun beda kelas"

"Itu sama sekali ngga sama"

"Kenapa bisa ngga sama?"

"Kita kan sudah bersama sejak kecil, sedangkan mereka..... Hmm..... Entahlah. Aku ngga bisa bayangin kalau mereka sahabatan"

"Kenapa?"

"Ya, kamu juga tahu alasannya kan. Vasili itu orang yang cuek dan jarang bicara. Kalau Ali orangnya sangat ceria dan mudah bergaul, vasili terkesan ngga ingin didekati sementara Ali membuat semua orang di sekitarnya ingin menjadi temannya"

"Kedengarannya rumit buatku"

"Itu karn kalian sendiri yang membuatnya rumit" akhirnya Prilly ikut berbicara

"Prilly!" ketiga sahabat itu menoleh ke arah suara, dan terlihat Ali yang tersenyum sambil menunjukan deretan gigi nya yang putih dengan melambaikan tangan

"Hebat! Dia melihatmu, padahal jaraknya cukup jauh" seru Alan dengan seringaian jail

"Aku rasa, dia pasti cinta mati sama kamu Pril. Aww" tinju rose langsung melayang ke lengan Alan, tinjunya lumayan keras. Kalau tidak, Alan tidak akan mengaduh

"Jangan ngomong sembarangan" rose melotot, sementara Alan hanya tertawa

Vasili dan Ali menghampiri mereka bertiga setelah sopir pribadi keluarga gardner membawanya pergi

Wajah Prilly nampak bersinar-sinar, dia merasa harus mengatakan sesuatu ke vasili. Sebelum dia sempat bicara, Ali berbicara duluan

"Wah, Prilly hari ini kamh sangat cantik sekali" alangkah senangnya Prilly kalau yang mengatakan itu adalah vasili

"Kali ini rambutmu di urai, ya? Kelihatan lebih manis" lanjut Ali

Benarkah? Apakah vasili juga berpikir seperti itu?  Pikir Prilly

Prilly hanya tersenyum menganggapi pujian yang dilontarkan Ali. Biasannya, Prilly memang mengikat atau menjepit rambutnya ke atas. Tetapi hari ini dia membiarkannya terurai dan jatuh dengan cantik

"Sebentar lagi bel bunyi, kita hatus cepat masuk" kata vasili

"Kamu benar" kemudian mereka berlima masuk menuju kelas masing-masing

Prilly dan Ali berjalan bersama-sama menuju kelas biola, adanya tes praktik hari ini membuat Prilly mau tak mau harus masuk kelas

"Hari ini ada tes, kamu udah siap pril?" tanya Ali memecah kesunyian

"ngga juga" jawab Prilly tanpa menoleh ke Ali

" kenapa?"

"Ngga tau, mungkin karena lagunya terlalu sulit buatku"

"Kamu ngga akan menganggap sebuah lagu sulit, jika kamu menyukainya"

"Aku sama sekali ngga suka lagunya"

"Kenapa?"

"Entahlah. Pokonya ngga suka aja" mendengar jawaban itu Ali tertawa, prilly tau Ali menganggapnya konyol. Prilly berharap itu bisa membuat Ali menjauhinya

"Sebenarnya yang kumaksud adalah menyukai biolanya bukan lagunya"

"Maksudnya?" kali ini prilly menoleh ke Ali dan menengadahkan kepalanya untuk menatap pria itu

"Ketika kamu menyukai biola, kamu hanya akan berpikir tentang bagaimana bisa memainkan lagu tersebut dengan indah" jas Ali seraya tersenyum

Prilly tertegun mendengar penjelasan itu, dia sama sekali tidak menyangka kalau ucapan itu keluar dari mulut Ali. Untuk pertama kalinya, Prilly menganggap Ali cukup keren

"Aku ngga nyangka kamu bisaa ngomong sesuatu yang mengagumkan seperti itu"

"Oh ya? Aku cuma mengutip dari seorang gadis kecil yang pernah kutemui, waktu itu usianya sekitar 8 tahun"

"That's amazing, usia 8 tahun sudah bisa memikirkan hal itu. Dia pasti sangat menyukai biola"

"Ngga, dia sangat menyukai piano. Aku hanya menggantikan kata piano dengan biola"

"oh..... Kamu sangat suka biola, li?"

"Iya, sangat suka" jawab Ali sambil tersenyum

"Tapi...... Aku lebih suka kamu my princess" lanjut Ali

Aku tarik ucapanku! Dia sama sekali ngga keren.  batin Prilly, dan langsung mempercepat langkahnya menuju ke kelas. Ali tersenyum senang melihat sikap Prilly

###

Typo berrebaran

Ini part tergaje banget?

Sedikit? Tau ko

Jangan lupa votmen

Mahal na mahal kita (republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang