Chapter 6

2.6K 256 27
                                    

Seperti biasa saat di kelas, Prilly duduk bersebelahan dengan Rose.

"Kamu ngga apa-apa Pril?" tanya Rose sambil melihat wajah Prilly yg pucat

"Kayanya maag aku kambuh"

"Sebaiknya kamu istirahat aja di ruang kesehatan"

"Iya"

"Mau aku antar?"

"Ngga usah Rose, aku bisa sendiri" kemudian Prilly minta izin untuk tidak mengikuti kelas, lalu pergi ke ruang kesehatan

***

"Ya ampun, kamu ko pucat sekali. Kenapa?" tanya nyonya lands begitu melihat Prilly memasuki ruang kesehatan

"maag aku kambuh bu"

"Kamu harus jaga pola makan. Kalau begitu, istirahat di ranjang itu dulu. Ibu mau ambil obat buat kamu dulu"

"Ibu akan segera kembali" lanjutnya, Prilly tidak menjawab lantaran menahan rasa sakitnya

Setelah nyonya lands pergi, Prilly berbaring di ranjang yang ditunjukan nyonya lands. Rasanya tidak nyaman sekali karna ranjang itu kecil dan keras, akhirnya Prilly mengubah posisinya mengahadap ke kanan

Matanya terbelalak kaget melihat Vasili yang sedang berbaring di samping ranjang samping nya

Rasa sakit yang tadi dia rasakan menghilang entah kemana, dia beranjak dari ranjangnya dan menghampiri ranjang Vasili

Tampan pikir Prilly

Dia mencoba menyentuh tangan Vasili, tiba-tiba saja tangannya di genggam oleh Vasili

Prilly langsung menutupi mulutnya denga tangannya yg satu lagi. Jika tidak, dia pasti akan berteriak lantaran terkejut dan Vasili akan terbangun

"Rose...... " prilly tarpaku di tempatnya berdiri. Dia sangat terkejut dan hampir tidak mempercayainya, mungkinkah dia salah dengar? Tidak! Dia yakin sekali Vasili menyebut nama sahabatnya

"Yang pasti dia adalah gadis yang ingin kunikahi"
"Itu sebabnya aku belum melamarnya.... "
"Meminta persetujuan dari keluarganya... "
"..... Belum sacara resmi"

Prilly langsung teringat percakapannya dengan Vasili saat mereka tidak sengaja bertemu di ruangan piano tempat Prilly biasa latihan

"Aku emang suka piano, tapi aku lebih suka mendengarkan dia bermain piano" lagi ucapan itu tergiang di kepalanya sehingga membuat Prilly sangat sedih. Tidak salah lagi gadis yang dicintai Vasili adalah...... Rose

Kenapa? Kenapa harus Rose? Kenapa harus teman baik ku?" tanya Prilly dalam hati, dan rasa sakit yg tadi menghilang mulai menyerangnya kembali

Perlahan dia melepaskan genggaman Vasili, dan beranjak pergi meninggalkan ruang kesehatan

***
"Lho, kamu udah bangun?" tanya nyonya lands saat dia masuk ke ruang kesehatan, dan melihat Vasili ssdang duduk di ranjangnya. Vasili hanya membalasnya dengan senyuman.

"Ibu tau kalau kemarin kamu kerja sampai larut malam, tapi jangan sampai jam waktu tidurmu berkurang"

"Saya mengerti"

"Perempuan yang ada di ranjang itu kemana?" tanya nyonya lands ketika tidak melihat Prilly di ranjangnya

"Perempuan? Saat saya terbangun, tidak ada siapa-siapa disini" jawab Vasili

"Benarkah? Apakah dia akan baik-baik saja? Wajahnya pucat sekali" nyonya lands benar-benar khawatir dengan kondisi Prilly

"Pasti dia akan baik-baik saja"

"Terima kasih bu, sudah mengijinkan saya tidur disini, saya permisi dulu" kata vasili memohon diri dan melangkah keluar

######

Akhirnya beres juga ni chap hhhhhhh,sumpah ini tuh mood lagi ngadat jadi ngga dapet banget feel nya

maaf ya, up nya telat :(

chap selanjutnya ada adegan romantis loh, tungguin ya? Eh emang ada yg nungguin? Kayanya ngga deh

Pokonya Jangan lupa VOTMEN yaw 😘😘😘😘😘

Mahal na mahal kita (republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang