Chapter 15

795 95 8
                                    

Warning typo bertebaran ⚠️



###

"Akhir-akhir ini kalian akrab ya" bisik Rose pada Prilly yang duduk di sebelahnya

"Siapa?"

"Kamu dan Ali" Prilly berpura-pura kembali fokus pada pajaran dan tidak menjawab pernyataan Rose.

"Kalian pacaran ya?" tanya Rose dan seketika wajah Prilly merona mendengarnya

"Sstt fokus ke pelajaran" jawab Prilly, Rose cekikikan menahan tawa

"Sejak kapan?"

"Beberapa hari yang lalu"

"Bukan, maksudku sejak kapan kamu menyukai Ali?"

"Entahlah aku ngga yakin"

"Kuharap bukan karna hubunganku dengan Vasili"

"Bukan, Ali itu cinta pertamaku saat usiaku delapan tahun. Jadi, ini sama sekali ngga ada hubungannya sama kamu dan vasili." Rose membelalakan mata

"Lalu, kenapa selama ini kamu menolak Ali? Aku yakin sekali kamu sangat mebencinya."

"Aku baru tahu beberapa hari lalu, dan dulu aku ngga benci, cuma aku ngga menyukainya."

"Prilly pokonya kamu harus cerita semuanya sama aku!" Prilly pasrah, akhirnya menceritakan pada sahabatnya itu. Sesekali dia akan berhenti jika dosen mengawasi mereka, kemudian melanjutkan lagi ceritanya.

**

Saat jam istirahat, seperti biasa Prilly dan Rose makan siang bersama di kantin

"Aneh sekali, kenapa hari ini alan ngga keliatan ya?." tanya Prilly

"Kalau dia muncul, itu berati keajaiban." jawab Rose cekikikan

"Aku sering menggodanya tentang claudia. Jadi, kayanya sementara ini dia ngga mau ketemu aku."

"Mereka udah baikan?"

"Ngga, sama sekali ngga. Setiap kali bertemu, mereka ngga pernah berbicara. Hubungan mereka malah tambah parah." kini alis Prilly terangkat, dia benar-benar bingung

"Gini, sebenarnya claudia masih cinta sama Alan, makanya kadang dia ikut Vasili kesekolah karna ingin ketemu Alan. Dan aku rasa claudia akan mendaftar di sini tahun depan." Rose menjelaskan kenapa claudia bisa ada di starfast kemarin

"Lalu alan gimana?"

"Menurut mu bagaiamana?"

"Entahlah, aku rasa Alan juga masih memiliki perasaan yang sama" jawab Prilly

"Tepat sekali" pernyataan Rose membuat Prilly bingung
"Kamu tahu? Mereka sangat unik. Sepertinya mereka sama sekali ngga tahu gimana cara baikan." lanjut Rose

Prilly nampak memikirkan sesuatu, kemudian...

"Aku tahu, aku punya ide" kata Prilly dengan mata yang bersinar-sinar. Kali ini, gantian Rose yang bingung

***

"Dreamland?" tanya Ali dan Vasili bersamaan, sementara itu wajah Prilly dan Rose tampak bersemangat

"Entahlah aku lebih suka pergi berdua sama kamu." kata Ali pada Prilly, namun Prilly malah asik mengobrol dengan Rose lebih tepatnya merencanakan sesuatu
"Dia sama sekali ngga dengerin." lanjut Ali, kali ini ditunjukan pada Vasili.

"Aku tahu maksudmu, aku juga ngga mau kencan kami terganggu." balas Vasili sambil menepuk pundak Ali.

"Vasili kamu bisa mengajak claudia?" pinta Rose

Mahal na mahal kita (republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang