Di dalam kelas, Prilly sama sekali tidak bisa konsentrasi. Selain memikirkan Vasili yang mencintai sahabatnya, dia juga tidak sanggup menahan rasa sakit yang terus saja menyerang perutnya
"Prill, kamu ngga apa-apa?" tanya rose khawatir, dan merasa heran juga kenapa Prilly kembali dari ruang kesehatan begitu cepat
"ngga apa-apa, jangan pedulikan aku" jawab Prilly sambil menelungkupkan kepalanya di atas meja. Untung saja dosen tidak memperhatikan murid-muridnya, kalau tidak. Prilly pasti akan di hukum karena dikira tidur di kelas
"Aku bertemu Vasili di ruang kesehatan" lanjutnya tanpa menoleh ke arah Rose
"Benarkah? Bukankah itu kesempatan bagus? Lalu kenapa kamu kembali ke kelas?" tidak ada jawaban dari Prilly
"kenapa Vasili ada di ruang kesehatan ya? Apa dia juga sakit?" tanyanya lagi, dan tetap tidak ada jawaban
Akhirnya, Rose berhenti bertanya, dan membiarkan Prilly tidur dengan tenang
***
Kelas berikutnya, Prilly duduk bersebelahan dengan Ali
Sebenarnya Prilly ingin absen, tetapi dia tidak mau bertemu Vasili di ruang kesehatan. Dia pun tidak berminat untuk latihan selama rasa sakit yang dari tadi menyerang perutnya itu
Lima menit telah berlalu sejak kuliah berikutnya di mulai, tapi dosen yang akan mengajar belum muncul juga
Tiba-tiba, Ali menarik Prilly keluar kelas melalui pintu yang kebetulan ada di samping mereka. Kalau Prilly tidak sakit hari ini, dia pasti akan menolak, tetapi kali ini dia membiarkan dirinya ditarik oleh Ali
Kini Ali dan Prilly berada di ruang piano tempat biasa Prilly latihan
"Kenapa kamu membawa ku kesini?"
"Kamu ngga suka?"
"Ngga juga, hanya penasaran saja. Lagian aku sering latihan disini"
"Benarkah? Aku ngga tau. Kamu mau main piano?" Tanya Ali tetapi tak ada jawaban dari Prilly. Gadis itu hanya menatap kosong matanya
"kamu kenapa? Kamu kelihatan ngga sehat"
"kita kembali ke kelas aja yuk" jawab Prilly dan mulai melangkahkan kakinya keluar dari ruangan tersebut, namun. Ali menahan tangannya dan mendudukkan Prilly di kursi
"tunggu disini!!" kata Ali kemudian beranjak pergi
Sementara itu Prilly hanya memejamkan matanya karna dia merasa lelah sekali
Tak lama, Ali datang dengan sebuah biola di tangannya. Prilly sama sekali tidak menyadari kedatangan Ali karna dia masih memejamkan matanya. Kemudian, mata Prilly terbuka kala mendengar suara gesekan biola
Lagu yang dimainkan Ali sangat lembut dan menenangkan hati Prilly. Dia tidak pernah mendengar suara seindah itu dari gesekan biola. Hatinya merasa hangat
Prilly mulai tersenyum
Akhirnya, akhirnya dia tersenyum. Kata Ali dalam hati ketika melihat senyuman yang menghiasi wajah cantik Prilly
"kamu sedang mencoba menghiburku?" tanya Prilly setelah Ali menyelesaikan permainan biolanya
"ya, ku harap berhasil"
"lumayan, sebaiknya kita kembali ke kelas" kata Prilly sambil berdiri
Tiba-tiba dia merasa pusing, hampir saja jatuh kalau Ali tidak menahannya
"kita harus ke ruang kesehatan" kata Ali tegas
"ngapain kamu??!!" teriak Prilly panik, karna tanpa peringatan Ali langsung menggendongnya dan mulai berjalan keluar dari gedung musik
"turunin aku!!! Aku bisa jalan sendiri!!"
"benar, kamu emang bisa jalan sendiri tapi ngga dengan kondisi mu sekarang. Kenapa kamu ngga diam aja sih? Sekarang kamu ngga punya tenaga untuk melawanku"
Memang benar, saat ini kondisinya sangat lemah. Karna itu Prilly berhenti memberontak dan menyandarkan kepalanya di bahu Ali, kepala nya sudah terlalu pusing untuk berdebat.
****
Ali langsung membaringkan Prilly di ranjang ruang kesehatan secara perlahan, dia tidak mau membangunkan Prilly yang sudah tertidur
"cerialah kembali, Prill. Aku sangat menyukai wajahmu yang ceria dan bersemangat" bisik Ali dengan lembut dan mengelus pipi Prilly
###
Yey chapter 7 udah di up, ada yg seneng? Hehehe
Segitu udah romantis blm? Blm ya? Iya tau!!! Sebenarnya aku ngga bisa nulis adegan yg romantis huhuhu
Jangan lupa votmen ya:) dan juga kasih saran kalau ada kata atau kalimat yg ngga pantes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahal na mahal kita (republish)
Novela JuvenilHidup prilly hancur, ketika orangtuanya meninggal karena kecelakaan. Ia hanya sebatang Kara, bersahabat dengan Alan dan rose. Dua orang itulah yang membantunya melanjutkan hidup Starfast academy, tempat Prilly menimba ilmu musik, mempertemukan kemba...