Chapter 11

2.5K 250 46
                                    

"Pril, apa hubungan Alan dan Claudia?" tanya Ali di kamar Prilly saat acara sudah selesai dan yang lainnya sudah pulang

"Claudia dan Alan pernah pacaran dua tahun yang lalu"

"Ha??! Ngga mungkin!" balas Ali tak percaya
"Mereka pisah kenapa? Tadi mereka keliatan canggung banget"

"Entah, kamu kaget?"

"Banget, aku juga kaget liat Vasili dekat sama Rose. Aku sama sekali ngga nyangka"

Prilly jadi teringat saat mereka semua berada di atas, betapa seringnya Vasili mengobrol dan bercanda dengan Rose

Tapi apa Rose memiliki perasaan yang sama ke Vasili? Prilly menerawang

Tiba-tiba tepukan lembut di kepalanya membuyarkan lamunan Prilly

"Cepatlah tidur" kata Ali sambil mengusap kepala prilly
"Kalau kamu butuh sesuatu, aku ada di sebelah" lanjutnya kemudian beranjak keluar kamar

"Tunggu dulu! Maksudmu sebelah?" tanya Prilly bingung

"Kamar ku ada di sebelah" jawab Ali sambil tersenyum
"Sweet dream, my princess" kemudian menutup pintu menuju ke kamarnya

Wajah Prilly merona, kini ia tidak merasa jengkel dipanggil sedemikian oleh Ali. Dia justru merasa senang.
Wajah Prilly tambah merah mengingat kamarnya bersebelahan dengan kamar Ali

Sementara itu...
"Alan, kenapa tadi ko kamu diem aja pas ketemu Claudia?" tanya Rose saat mereka berdua dalam perjalanan pulang

"Memangnya kamu ingin aku melakukan apa?" balas Alan balik bertanya

"Hm... Setidaknya ajak dia ngobrol atau tanya kabarnya, tadi suasananya canggung banget. Yang lain juga merasakannya"

"Termasuk Vasili?" goda Alan mengubah topik pembicaraan mereka, wajah Rose memerah
"Aku bisa melihat kalau Vasili menyukaimu, tapi kenapa dia masih bertunangan ya?" lanjutnya

"Alan, kamu jangan salah paham. Vasili sama sekali ngga mencintai Claudia, mereka bertunangan karena di suruh oleh orangtua mereka. Cepat atau lambat mereka pasti akan membatalkan pertunangannya" jelas Rose, mendengar itu Alan tertawa

"Aku ngerti, dan kurasa kalian sudah menjadi sepasang kekasih sekarang"

"ALAN!!!" teriak Rose dengan wajah sangat merah

"Ternyata tebakanku benar" tawa Alan makin keras

"Ngga! Kamu salah!!"
"Vasili emang udah menyatakan perasaannya sama aku, tapi aku belum jawab" terang Rose serius

"Kenapa? Prilly?" Rose mengangguk mengiyakan

"Alan, diantara aku dan Prilly, kamu ingin melihat kebahagiaan siapa?" tanya Rose

"Aku ingin melihat kalian berdua bahagia" jawab Alan cepat

"Baiklah kalau gitu, aku sudah memutuskannya"

"Memutuskan apa?"

"Aku akan mengatakan semuanya pada Prilly, mengenai perasaanku terhadap Vasili, lebih baik mengatakannya secara langsung daripada menyerangnya dari belakang" Alan hanya tersenyum mendengar itu, meskipun merasa khawatir

***

Suasana sangat hening saat Prilly, Alan, dan Rose duduk bersama di kantin sekolah. Rose telah selesai mengatakan semuanya pada Prilly, dan kini sedang menunggu reaksi Prilly

Prilly tersenyum

Iya tersenyum

"Syukurlah, dengan begitu Vasili bisa selalu mendengarkan permainanmu" mendengar kata-kata ini Alan dan Rose sangat terkejut

Mahal na mahal kita (republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang