###
"Kegagalan adalah awal dari keberhasilan, maka janganlah kau menyerah pada sesuatu yang kau inginkan"
###
[Chapter 3: Meet Again]
.
."Aku pulang..." --Kagura.
Aku memasuki rumahku. Terlihat keadaan yang gelap dan sepi. Hufftt... tak ada orang dirumah. Aku kembali sendirian. Aneh rasanya jika rumahku ini sepi. Aku hanya berharap ada yang bisa menemaniku saat ini.
Aku pun memasuki kamarku. Kutaruh tasku di atas meja dan aku mengganti pakaianku. Sudah biasa aku sendirian seperti ini didalam rumah. Walau memang bosan jika aku sendirian.
Jujur, aku jarang berinteraksi dengan tetangga-tetangga. Bisa dibilang aku ini jarang sekali keluar dari rumah. Aku hanya takut aku akan dibully. Seharian hanya dirumah. Cukup, hanya di sekolah saja orang-orang mengejekku. Tidak untuk dirumah!
Tik tok tik tok
Waktu terus berjalan. Tatapanku tertuju pada laptop yang berada di depanku. Berjam-jam aku menatapi layar laptop yang menyala. Lebih tepatnya berjam-jam aku bermain game. Capek emang mataku ini karena menatap layar laptop ini.
Huufffttt... Lama-lama mataku ini menjadi rabun karena terus-terusan main game. Aku memutuskan untuk memberanikan diri keluar dari rumah. Istilahnya, emm... Jalan-jalan lah diluar. Kumatikan laptopku dan bersiap diri untuk keluar rumah.
Aku berjalan menuruni tangga. Kuberjalan menuju pintu utama rumahku. Ragu-ragu ketika aku ingin keluar dari rumah.
'Jika nanti orang-orang mengejekku bagaimana?'
Aku merenung didepan pintu. Merenung beberapa menit hanya untuk memutuskan akan keluar atau tidak. Serius, itu adalah renungan yang gila jika orang lain mengetahuinya.
Aku menarik nafasku panjang-panjang. Kuputar kenop pintu dan terbukalah pintunya. Aku keluar perlahan-lahan. Aku mulai berjalan menjauh dari rumah. Entahlah akan kemana aku ini berjalan. Hanya saja seperti ada sesuatu hal yang menarikku untuk keluar dari rumah.
Sebelumnya aku menutupi wajahku. Ya... Hampir seperti Hayabusa menutupi wajahnya. Ha?! Kenapa jadi inget Hayabusa? Gila, gila, gila... Pikirin yang lain... Pikirin yang lain...
Sulit ternyata untuk mengganti topik yang sedang aku pikirkan. Saat aku berjalan-jalan, Tiba-tiba ada seseorang yang menarik ku. Dan saat kulihat lagi ternyata ada lebih dari satu orang. Wanita semua! Ada apa ini?
Mereka pun membuka maskerku. Cukup, sekarang aku takut. Mereka menyeretku ketempat yang jarang dilewati oleh orang-orang. Aku tak tau apa yang mereka inginkan dariku. Aku hanya mengikuti mereka, walau cara mereka membawaku itu terbilang cukup kasar.
Mereka memojokkanku pada tembok. Tatapan mereka cukup mengerikan. Aku tak tahan melihat wajah mereka itu. Wajah-wajah marah, mungkin yang mereka perlihatkan saat ini.aku menundukkan wajahku dihadapan mereka, menandakan bahwa aku takut pada mereka.
"Heh! lu anak baru yang tadi jalan bareng Haya ke perpus kan?!"
Salah satu dari ke-empat wanita itu berbicara. Kasar memang hingga aku tak bisa berkata apa-apa.
"Iya! Lu berani-beraninya deketin Haya!"
"A... Aku–" --Kagura.
"Dasar cupu! Ayo kita kasih pelajaran ke dia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hayabusa X Kagura
Fanfiction[Fanfiction ML+(minor) Romance] --[HayaxGura only!]-- Bahagia? Bahagia hanyalah kata asing bagiku. Aku tak pernah merasakannya. Cukup! Aku selalu tersakiti dan disakiti. Aku tak tahan dengan semua ini! Kapan aku merasakan kata 'bahagia' itu kembali...