###
"Kegagalan bukanlah awal dari kehancuran!"
###
[Chapter 4: Nana]
.
.Aku melihat Hayabusa yang berjalan menjauh dari rumahku. Aku memandanginya tak henti-henti. Hingga, ia tak terlihat lagi dari pandanganku.
Aku berbalik dan masuk kedalam rumah. Kubuka pintu rumahku dan terlihat, keadaan rumah yang sedikit berbeda. Ya... Seperti rumahnya terlihat terang karena lampu yang menyala, tapi didalam masih tak ada orang.
'apa ayah dengan ibu belum pulang?'
Aku membatin dengan perasaan khawatir terhadap keadaan mereka. Aku tak tau mereka pergi kemana dan sedang apa sekarang. Dan bagaimana keadaan mereka yang sebenarnya saat ini? Beberapa menit setelah aku berdiri di depan pintu yang terbuka, ada seseorang yang tiba-tiba berlari dan memelukku.
Tak salah lagi, dia adalah Nana adik sepupuku. Tapi, bagaimana dia bisa ada disini? Sedangkan dia sebenarnya ada di luar kota yang benar-benar jauh dari sini. Dan apa hanya Nana yang ada disini?
"Kakak!!! Akhirnya Kakak pulang juga!" --Nana.
"Nana? Kok kamu bisa ada disini?" --Kagura.
"Nana kangen sama Kakak! Nana tadi juga kesini sama kak Lolita," --Nana.
"Lalu? Dimana dia?" --Kagura.
"Dia ada dikamar lagi tidur," --Nana.
"Oh iya, apa om dan tante ada dirumah?" --Kagura.
Jawaban dari Nana hanya anggukan kepala. Emmm... Jika ayah dan ibu ada dirumah, lalu mereka sekarang ada dimana?
"Oh iya, tante udah bikinin masakan tadi buat Kak Kagura," --Nana.
"Benarkah? Apa kamu sudah makan Nana?" --Kagura.
"Ya Nana beneran! Dan Nana juga belum makan, Nana nunggu Kakak pulang! Nana ingin makan bareng Kakak!" --Nana.
"Baiklah, mari kita makan!" --Kagura.
Nana pun tersenyum, namun tidak denganku. Aku sulit untuk tersenyum karena ulah teman-teman ku. Nana sangat dekat denganku dan ia sudah terbiasa akan raut wajahku yang tak dapat mengeluarkan senyum sama sekali.
Walaupun begitu, Nana tetap saja menyayangiku? Dia selalu tersenyum ketika bermain bersamaku. Senyumannya menandakan bahwa ia senang. Dan tentu saja membuatku iri. Jelas dia tersenyum dihadapan ku, sedangkan aku? Tidak dapat mengeluarkan senyumku sama sekali.
Tetapi, aku tetap menyayangi Nana sebagai adik sepupuku. Tugas seorang kakak hanyalah menjaga dan membuat adiknya tersenyum senang.
Saat kami makan di meja makan. Tiba-tiba seseorang datang dan duduk tepat disamping Nana. Yaa.. itu Lolita, Kakak kandung Nana.
"Kak Lolita udah bangun?" --Nana.
"Nggak!! Kakak masih tidur! Jelas-jelas kakak dah bangun gini, masih juga ditanyain," --Lolita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hayabusa X Kagura
Fanfiction[Fanfiction ML+(minor) Romance] --[HayaxGura only!]-- Bahagia? Bahagia hanyalah kata asing bagiku. Aku tak pernah merasakannya. Cukup! Aku selalu tersakiti dan disakiti. Aku tak tahan dengan semua ini! Kapan aku merasakan kata 'bahagia' itu kembali...