###
Seberapa baik manusia, ia tetap memiliki sebuah kesalahan
####[Chapter 14 - Clutter]
.
.
."Dia adalah korbannya." --Alucard
Beberapa kali ketiga pria ini menjagaku. Terutama, Haya yang selalu datang menolongku. Aku bingung, kenapa pria ini bisa menemukan diriku dimana saja? Dia mengikutiku? Tidak mungkin kan?
Alucard, Gusion, dan Haya masih saja memberi penjelasan kepada kepala sekolah ini. Sedangkan aku hanya menunduk, menikmati tangisan dan rasa sakit yang sedang kurasakan ini. Baru beberapa hari aku berada disini, namun sudah banyak cobaan yang aku hadapi.
Ya.. walaupun aku selalu merasakannya dimanapun itu. Mungkin, tempat yang terbilang aman adalah rumahku sendiri. Tapi, disini pun aku mulai merasa sedikit aman karena ada tiga pahlawan yang selalu menyelamatkan diriku.
"Kagura, apa kamu tidak apa-apa?" --kepala sekolah.
Tentu saja aku hanya mengangguk sebagai jawaban. Aku tak kuat berbicara. Kerjaanku disini hanyalah menangis. Aku lemah sekali, sih!
"Baiklah, pihak sekolah akan mencari pelakunya. Kalian bisa tenang." --kepala sekolah.
"Kami akan bantu! Kami juga akan melindungi Kagura!" --Gusion.
Ucapan pria itu direspon anggukan oleh dua orang lainnya. Apa mereka yakin akan melindungiku? Apa itu hanya kata-kata bullshit yang bisa menyakitiku dari dalam? Mereka bercanda kan?
"Pihak sekolah tidak akan melarang, asalkan kalian tidak melanggar tata aturan yang ada." --kepala sekolah.
Akhirnya, kami berempat keluar dari ruang kepala sekolah. Pandanganku ini hanya menatap lantai. Entahlah tiga pria ini menatapku seperti apa. Tiba-tiba saja kepalaku terasa mendapatkan beban ringan.
"Gw, Gusion, sama Alucard bakal jagain lu.." --Hayabusa.
"Gw pastiin tuh orang bakal ketangkep!" --Alucard.
"Lu tenang, ya.." --Gusion.
Tiga orang ini benar-benar membuat diriku merasa aman. Ya, mungkin ketika di sekolah saja, aku bisa merasakan kenyamanan. Tak pernah aku merasa aman seperti ini diluar rumahku. Sungguh, aku ingin memeluk ketiga pria yang ada di depanku ini.
"Mending kita ke kantin! Skuy?" --Gusion.
Tangan Gusion menepuk pundak ku. Baiklah, aku tak akan menyembunyikan wajah burukku saat ini kepada mereka. Dengan tekat ku angkat kepalaku menatap ketiganya. Tampak Gusion dan Alucard tersenyum, walaupun ngga lebar juga sih. Hayabusa ... entahlah, pria itu mengenakan masker. Aku tak dapat melihat wajahnya saat ini.
Namun, entah keajaiban apa.. ia kembali membaca pikiranku dan menarik maskernya kebawah. Tampaklah pria itu sedang tersenyum juga kepadaku. Apa wajahku memerah? Tak akan ketahuan kan dengan keadaanku yang seperti ini?
Hayabusa menarik maskernya kembali, menutup setengah bagian dari wajahnya. Kami berjalan menuju kantin. Tibanya disana.. aku, Gusion, Haya, dan Alucard duduk pada meja kosong yang pas untuk empat orang.
"Sebenarnya, gw pergi beliin lu makan sama minum. Sorry," --Hayabusa.
Kata maaf pria itu membuat diriku merasa tak enak hati. Bukannya apa-apa. Tapi, untuk apa meminta maaf padaku hingga seperti itu? Aku benar-benar tak enak hati dengannya.
"Umm.. ngga perlu minta maaf, aku harusnya makasih sama kalian. U-udah beberapa kali kalian dateng tepat waktu.." --Kagura.
Berkata dengan isakan tangis yang tersisa membuatku tersengal-sengal saat mengucapkannya. Pandanganku selalu ke bawah. Melihat kakiku menapak di atas lantai. Aku mendengar suara-suara wanita yang ku kenal sebelumnya. Ya, itu suara mereka. Aku tak memiliki keberanian untuk menampakkan wajahku.
Byur!
Dari atas kepalaku, air mengalir membasahi diriku. Saat itu juga ketiga pria yang sedang menemaniku itu menggebrak meja kami.
"Sorry, aduh.. gua ngga sengaja,"
Haruskah aku menangis lagi? Mereka benar-benar mengeringkan air mataku.
"Huh? Ga sengaja lu bilang?" --Alucard
Tidak. Aku terlalu lemah. Aku tidak berdaya untuk membela dirinya sendiri, apalagi membela yang lainnya. Aku tidak sanggup untuk itu.
"Sorry, tapi kalo gua lihat-lihat lagi, cocok aja tuh cewek penampilannya begitu," --Karina.
Mereka tertawa. Yang mereka tertawakan adalah aku. Mengapa hidupku begini? Belum lama aku disini, tapi penderitaan yang ku alami sudah seperti ini.
"Alu, lu ngapain sama nih cewek? Aduh, lu tuh ngga cocok satu tongkrongan sama dia," --Ruby.
Aku terdiam. Memang, aku tak cocok berkumpul dengan mereka. Tanganku memeluk tubuhku sendiri. Membersihkan air berasa yang tumpah membasahi tubuhku.
Par!
"Cewek ngga tau malu!"
Miya! Itu suaranya.
"Kalian lagi! Ngga ada kapok-kapoknya ya kalian nyari masalah!" --Lesley.
Tangan itu memelukku. Dia, membantuku untuk berdiri dan meninggalkan kekacauan yang ada. Haya membawaku pergi menuju toilet wanita.
"Gua ambilin baju ganti buat lu. Mending, lu masuk ke bilik. Gua janji ngga bakal lama," --Hayabusa.
Aku hanya mengangguk dan segera menuju bilik yang tak jauh dari tempat masuk. Aku memilih bilik ini agar aku dapat mengetahui saat Hayabusa datang nanti. Apa ini hanya perasaanku bahwa pria itu mengkhawatirkan diriku? Ia tak ingin kejadian di dalam UKS itu kembali terulang? Apa hanya perasaanku.
Beberapa menit berlalu, aku masih menunggunya untuk datang menghampiriku. Atau pria itu benar-benar meninggalkanku di dalam sini? Aku berharap terlalu tinggi kepada seseorang yang baru ku kenal. Aku terlalu polos rupanya.
"Kagura.. ini gua."
Haya! Aku membuka pintu bilik toilet ini dan aku dapat melihat Haya di depan mataku membawa lipatan baju di tangannya. Aku mengambil lipatan itu dari tangannya dan segera kembali ke dalam bilik.
Pria ini ternyata baik. Pikiranku terlalu jauh untuk kebaikan yang ia berikan padaku. Aku keluar bilik, namun tak dapat melihat Hayabusa di depan. Aku mengintip keluar mencari sosok Hayabusa, namun aku tak dapat menemukannya.
Yang kudapat adalah Ruby, Karina, dan Selena yang berjalan menuju arah toilet. Dengan cepat aku kembali masuk dalam bilik dan menutup pintunya.
"Agh! Liat aja, Miya. Gua bakal balas tamparan lu ini!"
================================
–865 kata–
!DonE!
🎮Sabtu, 1 Agustus 2020🎮
================================
A/NMizu ga nuntut lapak ini harus rame. Tapi, really, Mizu kangen:(
Makasih buat kalian yang bikin Mizu apdet lapak ini lagi. Yang hampir setahun ga kesentuh karena kemalasannya Mizu. Mizu punya tekat buat selesaiin draft yang Mizu buat, tapi susah:')
"Lanjut dong, kak!"
Makasih lho kalian yang motivasi mizu buat nyuruh lanjut:')Maafkan Mizu yang hilang dari dunia per-wp-an. Maafkan Mizu yang mengabaikan lapak2 buatan Mizu. Maafkan Mizu yang gatau kalo kalian nunggu:(
Walaupun Mizu gatau seberapa dikitnya orang2 yang nungguin Mizu apdet, but.. ini Mizu buat untuk kalian.
Makasih~
Tiiramizu
KAMU SEDANG MEMBACA
Hayabusa X Kagura
Fanfiction[Fanfiction ML+(minor) Romance] --[HayaxGura only!]-- Bahagia? Bahagia hanyalah kata asing bagiku. Aku tak pernah merasakannya. Cukup! Aku selalu tersakiti dan disakiti. Aku tak tahan dengan semua ini! Kapan aku merasakan kata 'bahagia' itu kembali...