[9] Early!

1K 65 39
                                        

###

~Tanpa quotes, Author sedang gagal mikir~

###

[Chapter 9: Early!]
-
Aku dan Hayabusa sedang berjalan di koridor sekolah. Masih canggung rasanya ketika berada dekat disampingnya. Ah, tapi ini membuatku nyaman dan merasa aman. Kenapa ini?

"Haya-kun!!"

Panggil seseorang dari belakangku dan Haya-kun. Suaranya, seperti sudah kudengar. Tak asing! Dan ya, Hayabusa dan aku membalikkan badan. Terlihatlah sosok Hanabi yang melambaikan tangannya ke arah kami.

"Haya-kun! Tungguin gw!" --Hanabi.

"Cih! Lambat," --Hayabusa.

Hanabi pun berlari mendekat. Ia berlari tergesa-gesa. Saat ia sudah dekat dengan kami, ia tersandung dan...

Bluk!

Untung saja ada Hayabusa yang menangkapnya. Ya, bisa dibilang, Hanabi jatuh dipelukan Hayabusa. Syukur, Hanabi tak apa-apa. Tapi, ada rasa yang aneh saat aku melihat ini. Perasaan ini, SAKIT!

Kucoba menepis rasa sakit itu. A, entahlah! Itu perasaan lewat saja. Harusnya, aku bersyukur Hanabi tak jatuh langsung kebawah. Tapi, kenapa aku malah merasakan sakit?

"Hati-hati," --Hayabusa.

"Eh? Eum... Eum... I-iya,"--Hanabi.

Kenapa? Kenapa Hanabi menjawab itu dengan gugup? Memangnya ada apa? Apa ada yang salah?

"Eh, um... Hai Kagura, sorry tadi-" --Hanabi.

Belum sempat Hanabi menyelesaikan kata-katanya, aku pun memotong.

"Tidak apa, ti-tidak masalah!" --Kagura.

"Eh?" --Hanabi.

Aku ingin sekali buru-buru pergi dari sini. Aku sudah tak tahan lagi. Rasanya aku ingin menangis. Tapi, untuk apa? Ah, gak guna!

"Kenapa lu diem aja?" --Hanabi.

"Ah, em.. Gak kenapa-kenapa kok," --Kagura.

Aku membunang muka dari hadapan Hanabi. Takut, akan dirinya yanv melihat diriku aneh seperti ini.

"Gua sama Kagura duluan," --Hayabusa.

Hayabusa menggenggam tanganku seraya menariknya perlahan. Saat aku dan Hayabusa hendak melangkah, Hanabi memeluk tangan Hayabusa.

"Gua ikut!" --Hanabi.

Ah, lagi-lagi aku merasakan sesak. SAKIT! Tapi, aku hanya bisa memandangi keduanya. Terutama Hanabi.

"Gak bisa, kali ini gua pulang sama Kagura. Lagipula, rumah kita beda arah!" --Hayabusa.

Mataku membulat akan jawaban Hayabusa barusan. Mendengar jawaban Hayabusa, Hanabi pun mengerutkan dahinya. Tampaknya ia marah!

"Kenapa, Haya? Lu sekarang berubah semenjak ada anak baru itu! Lu milih dia ketimbang gua!" --Hanabi.

"Sorry, tapi kali ini biarin gua bareng Ka-" --Hayabusa.

"Lu jahat, Haya-kun! Hiks..." --Hanabi.

Hanabi mengeluarkan air matanya dan berlari meninggalkan aku dan Hayabusa. Dan sekarang aku merasa bersalah. Aku sungguh benar-benar bersalah akan kejadian ini.

Hayabusa X KaguraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang