###
"Lebih baik mencoba dan gagal, daripada diam tak menghasilkan apa-apa."
###
[Chapter 5: Ninja (?)]
.
.Aku berjalan menuju sekolah. Aku masih bingung dengan apa yang aku katakan pada Nana tadi. Mengapa aku mengeluarkan kata seperti itu? Padahal aku tau bahwa aku ini tidak ingin keluar rumah lagi.
Sepanjang perjalanan aku hanya melamun. Ya... Melamun sambil berjalan. Itu hal yang wajar kan, jika seseorang sedang memiliki pikiran yang berat dan terjebak diantara dua pilihan yang sulit.
~~HayaGura~~
Aku memasuki kelas. Aku melihat seisi kelas yang masih kosong. Sepi tak ada orang. Terkecuali Hayabusa yang tengah duduk tenang membaca bukunya.
"Ternyata elu yang kemarin pagi itu," --Hayabusa.
Jadi? Hayabusa saat itu melihat aku? Sungguh pikiranku itu benar. Tapi, kenapa dia bilang seperti itu? Sedangkan kemarin saja ia hanya terdiam.
"Emmm-" --Kagura.
"Udah! Gua cuma basa-basi aja," --Hayabusa.
Basa-basi? Apa maksudnya? Dia menjawab itu seperti tau saja apa yang sedang aku pikirkan saat ini. Serius, itu membuatku terheran-heran.
Aku pun berjalan mendekat dan duduk pada kursiku. Hayabusa hanya terdiam dan tetap fokus pada buku bacaannya. Buku apalah itu, aku tak mengerti maksudnya apa.
"Apa yang sedang kau baca?" --Kagura.
"Buku," --Hayabusa.
Huh? Sepertinya aku salah menanyakan. Jawaban itu singkat. Aku pun juga tau kalo yang ia baca itu buku. Tapi, isi buku itu apa?
"Buku sejarah, Nin-ja!" --Hayabusa.
"Ninja?" --Kagura.
"Ya," --Hayabusa.
"Untuk apa kau baca?" --Kagura.
"Hiburan," --Hayabusa.
Baru aku tau, bahwa Hayabusa menyukai Ninja. Bukankah itu mata-mata zaman feodal di Jepang? Apa Hayabusa ingin menjadi Ninja? Aku sungguh penasaran. Akhirnya kutanyakan padanya.
"Bukankah ninja itu mata-mata zaman feodal di Jepang? Apa kau ingin menjadi Ninja?" --Kagura.
"Hn, maybe! Gua cuma tertarik sama sejarah ninja," --Hayabusa.
"Lalu? Apakah kau akan mempelajari itu?" --Kagura.
Hayabusa pun menutup bukunya dan menghadap ke arahku.
"Gua hanya tertarik. Kalau bisa pun udah gua pelajari," --Hayabusa.
Disaat kami sedang berbincang-bincang, Miya pun datang.
"Ekhemmm," --lelaki yang bersama Miya.
"Kayaknya kita dateng di waktu yang salah, Alu!" --Miya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hayabusa X Kagura
Fiksi Penggemar[Fanfiction ML+(minor) Romance] --[HayaxGura only!]-- Bahagia? Bahagia hanyalah kata asing bagiku. Aku tak pernah merasakannya. Cukup! Aku selalu tersakiti dan disakiti. Aku tak tahan dengan semua ini! Kapan aku merasakan kata 'bahagia' itu kembali...