!WARNiNG!
"Part kali ini mengandung bumbu tambahan yang kurang sedap (untuk beberapa orang)"
Disarankan 16+
#MaapkanMizu
..........
Mereka terdengar sedang meributkan sesuatu. Samar-samar ku mendengar apa yang mereka bicarakan.
"Ternyata toilet cewe buat ngegosip ya?"
Hayabusa datang? Kenapa dengan santai ia mengatakan itu?
"Lu, ngapain di toilet cewe? Mau ngintip lu?" --Ruby.
"Gw ada urusan," --Haya.
Suara langkah kaki itu mendekat, seseorang menggedor pintu bilik yang aku tempati saat ini. Ku buka pintu itu dan Haya langsung saja masuk ke dalam bilik dan kembali menutupnya. Sontak aku terduduk di atas toilet kursi.
Haya menahan tubuhnya agar tak menimpa tubuhku. Posisi kami saat ini, membuatku malu. Aku rasa wajahku mulai memerah.
"Hey!"
Gedoran dari luar terdengar cukup keras.
"Haya! Buka!! Lu mau buat mesum di dalem, huh?" --Karina.
Hayabusa menatapku. Oh tidak, apa dia akan melakukan sesuatu padaku? Seperti orang yang berteriak di balik pintu itu? Tidak-tidak.
"Menurut lu, dua orang beda gender dalam satu ruangan yang sama, apa yang bakal dia lakukan?" --Haya.
Tidak, kata-kata itu... Ia benar akan melakukannya? Tidak! Ke-kenapa aku harus berada di posisi seperti ini? Ke-kenapa wajahku semakin memerah?
"Mending lu pada keluar, gausah gangguin gw," --Haya.
Aku tak ingin menatap pria ini. Kami masih berada pada posisi yang sama. Dari balik pintu masih terdengar mereka sedang berbisik membahas aku dan Hayabusa.
"Mungkin diawal bakal terasa sakit, ntar juga rasa sakitnya perlahan hilang," --Haya.
TIDAKKK!!!
Tangannya mulai meraba pahaku.
"Aaaaaaa," --Kagura.
Dia mencubit ku. Ssshhh, sakit. Aku sontak berteriak karena memang sakit. Namun, suara langkah kaki yang terdengar ramai itu mulai menghilang. Sepertinya mereka pergi.
Hayabusa membenarkan posisinya. Ia berdiri sedangkan aku masih terduduk. Apa wajahku semakin memerah?
"Sorry, tapi gw udah bilang bakal sakit diawal," --Hayabusa.
Pria ini membuatku malu. Wajahku terlalu merah untuk menanggapi nya sekarang.
"Lu mikirin sesuatu hal yang sama kayak mereka?" --Hayabusa.
Aku rasa, aku akan memukulnya.
"Kamu nyebelin," --Kagura.
Aku menutup wajahku menggunakan kedua telapak tangan. Suaraku terlalu kecil untuk didengarkan.
Kedua pergelangan tanganku digenggam olehnya. Perlahan wajahku terlihat. Tapi, wajahnya terlalu dekat dengan wajahku. Oh tidak, wajahku.
"Dah gw duga. Tenang, gw ga akan ngelakuin sesuatu hal ke lu. Kecuali kalo kita suami-istri," --Hayabusa.
Kata-kata macam apa itu? Pria itu kembali berdiri, sedangkan aku hanya memalingkan wajah.
Hayabusa membuka pintu, ia seperti membenahi seragamnya sembari keluar dari bilik kecil ini. Aku mengikuti nya. Jujur, bekas cubitannya masih terasa sakit. Aku mengelus-elus bekas cubitan itu.
"Bro, Lu serius?" --Gusion.
Sontak aku dan Hayabusa memandang kearah sumber suara berada.
"Maksud lu?" --Haya.
"Mereka bilang, lu ngelakuin sesuatu di dalem bilik toilet cewe," --Alucard.
"Ya, gw cuma bikin dia teriak," --Hayabusa.
"Gimana rasanya?" --Gusion.
Kenapa Haya tidak mengatakan langsung bahwa dia hanya mencubitku?
"Tanya aja sama yang ngerasain" --Haya.
Maksudnya... aku? Kau yang melakukan, kau yang ditanya, kenapa harus aku yang menjawab?
"Apa yg lu rasain di dalem tadi, kagura?" --Alucard.
"S-sakit," --Kagura.
Mereka ini kenapa? Aku mengatakan hal yang sejujurnya, tapi mereka menatapku dan Haya seperti itu.
"Gw yakin berita ini bakal kesebarnya cepet. Mulut tuh orang kaga bisa dijaga," --Gusion.
"Mending kita keluar buru-buru, dikira ntar kita ngapa-ngapain Kagura lagi," --Alucard.
"Ya, kita berdua, ngga sama Hayabusa," --Gusion.
Mereka tertawa dan pergi keluar toilet. Hayabusa menggenggam tanganku. Kami pun menyusul Alucard dan Gusion yang telah pergi dahulu.
"Haya," --Kagura.
Pertanyaan ini mengganggu pikiranku. Hayabusa hanya berdeham sebagai balasannya.
"Kenapa kamu ngga jelasin yang sebenarnya?" --Kagura.
"Gw mau ngukur otak mesum mereka," --Hayabusa.
Aku menunduk.
"Lu mau ngelakuin yang aslinya, huh?" --Hayabusa.
Hayabusa terlalu banyak membuat wajahku memerah hari ini.
"Tidak," --Kagura.
"Tapi muka lu bilang iya," --Hayabusa.
Hayabusa pandai sekali membalas suatu kalimat. Ternyata Hayabusa bisa menjadi seorang yang menyebalkan. Tapi, menyebalkannya itu tak seperti orang-orang pada umumnya kepadaku. Dia menyebalkan karena lucu dan pandai.
Ntahlah, aku mulai mengaguminya. Sejak ia selalu melindungi ku. Sejak dirinya selalu ada untuk menadahi setiap air mataku yang jatuh.
Dia... Pahlawan bagiku.
"Lu mulai natap gw kek orang-orang," --Hayabusa.
"Ah iya, maaf," --Kagura.
"Ga masalah, lagian gw juga nyaman ditatap sama lu," --Hayabusa.
================================
–673 kata–
!DonE!
🎮Jumat, 16 Oktober 2020🎮
================================
A/NPart singkat, kacau, mesum. SADAR!!!
Maaf ya, mizu buatnya gitu. Soalnya kepikiran nya kek begitu. /Slap2bulan menghasilkan 600kata itu sangat tyda epig. Masa gitu kan ya parah lha. Nih buat yg mo lanjut.
MAAP, JANGAN DIREPORT (T~T)
Maapkeun (T~T)'Tiiramizu
KAMU SEDANG MEMBACA
Hayabusa X Kagura
Fanfiction[Fanfiction ML+(minor) Romance] --[HayaxGura only!]-- Bahagia? Bahagia hanyalah kata asing bagiku. Aku tak pernah merasakannya. Cukup! Aku selalu tersakiti dan disakiti. Aku tak tahan dengan semua ini! Kapan aku merasakan kata 'bahagia' itu kembali...