###
Carilah teman, tak perlu banyak. Yang penting dapat kau percaya!
-Uzumaki Kushina (Naruto Shippuden)-
###[Chapter 8: Many Introductions Today]
-"Kagura," --Kagura.
"Senang bisa kenalan sama lu!" --Lancelot.
"Ya, aku juga!" --Kagura.
"Ekheemm... Sayang, inget! Ada yang lihatin tuh disana!" --Odette.
Pandangan Lancelot dan Odette sedang tertuju pada seseorang. Ku ikuti arah pandangan itu dan mendapati Hayabusa yang sedang berdiri dihadapan sana.
"Oh iya! Maaf beb!" --Lancelot.
"Iya, iya! Pergi yuk," --Odette.
"Tapi, emangnya kamu gak bareng temen-temen kamu?" --Lancelot.
"Eeemmmm...." --Odette.
"Bareng aja gih!" --Lancelot.
"Tapi, kamu-" --Odette.
"Ntarr aku ikut," --Lancelot.
"Eemmm... Aku permisi dulu!" --Kagura.
Diriku terus menunduk. Wajahku tak terlihat. Dan bisa ditebak, aku tak memberikan ukiran manis dibibirku ini. Yaa... Ukiran itu disebut banyak orang dengan kata 'senyum'.
Aku berjalan meninggalkan Odette dan Lancelot berdua. Berjalan menuju keluar kantin yang tadinya tempat kami berdebat. Tak terasa ada sesuatu yang menahanku. Aku pun menghantikan langkahku. Terlihat, sebuah tangan yang gagah sedang menahan tanganku.
"Lu mau kemana?"
Bisik seseorang yang mendekatiku dari belakang. Genggaman tangan itu tak lepas. Bukan genggaman tangan yang kasar, melainkan genggaman tangan itu lembut.
"A-aku-" --Kagura.
"Kelas?"
"Eemm... I-iya!" --Kagura.
"Bareng?"
Sontak mataku membulat. Aku terkejut dengan kata itu. Kata yang tak pernah aku dengar dari mulut orang lain selain orangtuaku.
Seseorang itu kini dihadapanku. Aku masih saja menunduk. Genggaman tangan itu ia lepas perlahan.
"Jadi, mau bareng?"
Aku tak menjawabnya. Aku begitu ragu ingin menjawab apa. Aku tau itu pertanyaan yang begitu mudah. Tapi, mulut ini tak dapat berkata apa-apa.
Tangannya pun mendongakkan kepalaku. Terlihat sudah bagian wajahnya. Ia Hayabusa! Benar dia Hayabusa! Aku menatapnya sedikit ragu. Jantungku berdegup dengan kencang.
"Ayo, kita pergi!" --Hayabusa.
Hayabusa pun menggenggam tanganku dan menariknya perlahan. Aku hanya bisa menunduk dan mengikutinya. Setelah cukup jauh dari kantin, ia menghentikan langkahnya dan melepaskan genggamannya.
"Gua dah bilang, jangan jalan dibelakang gua!" --Hayabusa.
"Umph? I-iya," --Kagura.
Kami kembali berjalan. Berjalan berdua. Aku menunduk. Sesekali aku mendongakkan kepalaku, dan terlihat para gadis sedang menatapku yang berjalan disamping Hayabusa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hayabusa X Kagura
Fiksi Penggemar[Fanfiction ML+(minor) Romance] --[HayaxGura only!]-- Bahagia? Bahagia hanyalah kata asing bagiku. Aku tak pernah merasakannya. Cukup! Aku selalu tersakiti dan disakiti. Aku tak tahan dengan semua ini! Kapan aku merasakan kata 'bahagia' itu kembali...