1

38.1K 1K 12
                                    

POSSESIVE M A F I A .

Ini cerita kedua dari IncesCantika meskipun begitu. Cerita My Mate Is Bad Girl !!! Tetap akan inces lanjutkan.


Happy Reading
...









"Hey! kau tidak bisa mengusirku dari rumah ku tuan" teriak seorang gadis dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya.

Tapi pria berwajah menyeramkan dan juga berotot itu hanya terseyum remeh mendapat teriakkan dari gadis itu hanya diam saja terus melaksanakan tugasnya untuk mengusir gadis dihadapannya.

Melihat teriakkannya tidak mendapat respon gadis itu langsung menjambak rambut pria berotot itu dengan kekuatan penuh. Sedangkan pria itu memekik kesakitan dan mencoba untuk menghentikan tingkah gadis itu dengan cara menggenggam tangan dan membanting tubuh ramping gadis itu ke lantai yang dingin.

Gadis itu mengaduh kesakitan terutama pada daerah punggung nya. Lalu menatap pria itu dengan tajam sempat terlintas dipikirannya untuk mencakar wajah pria itu. Namun ia urungkan karena ia tidak ingin berurusan dengan pria sepertinya. Sebab hidupnya selama ini sudah cukup menderita.

Kemudian ia bangkit dan berjalan menuju tempat dimana barang-barang sudah ia kemasi sebelum pria-pria itu datang menghancurkan isi rumahnya.

Dengan wajah sembab dengan air mata, gadis cantik itu meninggalkan rumahnya dengan berat hati. Sedangkan pria-pria itu terseyum dengan penuh kemenangan.



.



Coffe Shop

"Lalu kau akan tinggal dimana zit?" Tanya Josella Parker sahabat dekat gadis didepannya.

Gadis itu hanya menghela napas dengan berat seolah beban yang ditanggung nya sungguh berat.

"Aku sudah mendapatkan apartmen didekat sini el, meskipun tidak bagus tetapi tempat itu bisa untuk ditinggali" ucap gadis itu sambil menggoyang-goyangkan cangkir yang berisi cappucino latte.

Ella memandang sahabatnya dengan sendu, ia ingin sekali membantunya tapi ia juga dalam masa kesulitan seperti sahabatnya itu.

"Apakah kau sudah mendapatkan pekerjaan?" Tanya Ella lagi

"Untuk saat ini belum tapi besok aku akan mencoba untuk mencari pekerjaan" Ella menatap gadis didepannya dengan sedih.

"Sudahlah jangan menatap ku seperti itu, aku masih beruntung daripada orang yang diluaran sana" lanjut gadis itu lalu Ella terseyum manis.

"Yaa kau benar zit kita lebih beruntung" ucap Ella dengan menggenggam tangan sahabatnya dan gadis itu menunjukkan seyum manisnya.




Mansion

"Kau sudah melakukan apa yang aku perintahkan?" Tanya seorang pria tampan kepada pria dibelakangnya.

"Sudah tuan, kita sudah mengirim barang itu dan sudah sampai ke tangan yang memesan" jawab pria itu dengan mantap.

Hanya dijawab anggukan oleh pria tampan itu dan ia menyuruhnya pergi dengan isyarat tangannya. Tiba-tiba ponselnya berdering, ia melihat layar ponselnya tetera nama pria tua disana.

Ia sengaja mengulur waktu untuk tidak menjawab deringan ponselnya. Sampai deringan ke lima ia baru mengangkatnya dengan malas.

"Hey!!! Kau bocah sialan. Kenapa tidak kau angkat dari tadi?" Ucap seseorang diseberang sana.

"Aku sibuk" balas pria itu dengan ogah-ogahan.

"Kau bilang sibuk, kau dari tadi hanya berada di balkon tanpa melakukan apapun. Sialan sekali kenapa aku mempunyai cucu seperti mu" umpat orang itu sedangkan pria itu hanya berdehem.

"Kau sudah membaca email ku?" Tanya nya lagi.

"Ya" orang disana berdecak sebal dengan tingkah pria tampan itu.

"Ku harap kau segera membawanya atau kau akan mati ditangan ku" acam orang itu lalu ia memutuskan sambungan telpon nya secara sepihak.

Pria itu melempar ponselnya di meja dimana terdapat red wine yang menemaninya sendari tadi. Lalu ia mengusah wajahnya kesal dengan apa yang dikatakan oleh pria tua tadi.

Kemudia ia mendial nomor seseorang tanpa menunggu lama sambungan itu sudah tersambung.

"Lakukan perintah ku kemarin sekarang" tanpa menunggu jawaban dari orang itu ia langsung memutuskan sambungannya.



Apartmen

Gadis itu mulai menyusun barang-barang yang telah ia bawa dan beberapa yang ia beli dengan harga murah untuk menghidupkan nuansa di dalam apartmen sederhana miliknya.

Setelah semua selesai ia susun kemudian ia membuka kulkas dan mengambil air mineral dingin serta sebuah apel merah untuk makan siangnya. Ia harus cukup berhemat selama belum mendapatkan pekerjaan.

"Huh hari yang melelahkan" ucapnya sambil mendudukkan pantat nya di sofa.

Ia membuka penutup botol dan meminum dengan tandas ia cukup haus dan tidak lupa ia juga mulai menggigit apelnya dengan menghela napas.

"Kenapa hidup ku seperti ini?" Gumamnya sendirian meratapi nasib.

Tapi ia tidak boleh terlalu larut dalam suasana seperti ini, ia harus tetap hidup dengan baik. Itulah permintaan ayahnya sebelum meninggalkan putri tersayangnya didunia kejam ini.

Karena ayahnya bilang akan ada seseorang yang akan membahagiakan dirinya. Tapi siapa orang itu? 













Bersambung ...






Gimana? Penasaran?
Ikuti cerita nya terus ya jangan lupa vote dan comment nya.

Love,

IncesCantika

POSSESIVE M.A.F.I.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang