POSSESIVE M A F I A .
Happy Reading
..."Ella apa kau baik-baik saja? Aku mengkhawatirkan mu" ucap Neal sambil mengelus rambut panjang milik Ella, namun Ella segera menepis tangan Neal.
"Ella ada apa?" Tanya Neal bingung sedangkan Ella hanya menatap tajam kearah Neal.
"Pergi!" Ucap Ella mengusir namun Neal tetap diam.
"Ella ... kau kenapa? Ceri-"
"PERGI!!!" Teriak Ella membuat Neal bungkam dan memilih pergi dari apartmen sahabatnya itu.
Di jalan Neal memikirkan apa yang sedang terjadi dengan Ella. Ia terlihat sangat tertekan dan keadaan yang mengerikkan. Mungkinkah ia harus bercerita dengan Zita tentang keadaan Ella saat ini? Namun Neal juga tidak ingin membuat gadis cantik itu terlibat masalah. Mungkin cukup ia yang tahu dan ia akan menangani Ella sendiri.
*
"Zita kemari lah" panggil Mrs. Harlin kepada Zita yang sedang menata makanan ringan di rak. Zita yang merasa di panggil segera menuju dimana Mrs. Harlin berada.
"Bagaimana kau betah disini" tanya Mrs. Harlin sambil menghentikan langkahnya. Saat ini mereka sedang berjalan-jalan di taman samping supermarket.
"Hehe betah miss betah kok" balas Zita sedikit cengengesan.
"Baguslah kalau begitu. Lalu apa kau mempunyai masalah selama bekerja? Entah itu rekan kerja mu?"
"Saat ini masih tidak ada problem apapun miss" sebenarnya Zita ingin sekali mengungkapkan yang sebenarnya namun ia tidak mempunyai keberanian. Ia masih butuh pekerjaan untuk tetap hidup.
"Benarkah? Kau yakin?" Seolah-olah Mrs. Harlin tidak percaya dan Zita menjawab nya dengan anggukan.
"Apa ada yang ditanyakan lagi miss? Jika tidak saya akan kembali melanjukan pekerjaan saya" Zita tidak ingin semakin di benci dengan rekan kerjanya.
"Oh tidak ada ... baiklah kembali ke tempat mu" setelah berpamitan Zita pergi kembali masuk kedalam supermarket.
"Dasar gadis penjilat ... kau menggunakan pelet apa supaya atasan tunduk kepada mu hah?" Setibanya di supermarket Zita langsung di seret oleh beberapa rekan kerjanya kedalam kamar mandi.
"Aku tidak menjilat dan juga tidak menggunakan pelet apapun" balas Zita sambil melototi orang di depannya.
"Tidak usah melotot seperti itu jalang!"
Plakkkk
Plaakkk
Plakkk
Tiga kali Zita mendapatkan tamparan dari rekan kerjanya yang sekaligus senior disini.
"Itu yang pantas kau dapatkan jalang penjilat" lalu mereka semua tertawa terbahak-bahak. Mereka juga menarik narik seragam kerja Zita dan mengguntingnya sehingga kulit putih Zita terlihat dengan jelas. Zita meronta-ronta namun mereka semakin menjadi menyiksa Zita.
"Hiiksss ... hikss tolong tolong" teriak Zita meminta pertolongan namun tidak ada keajaiban sama sekali.
"Tolo ... tolong hikss"
Plaakkk
"Diam jalang, percuma kau berteriak tidak ada gunanya! Hahahaha" Cia Andreas itu adalah nama seniornya yang selalu mendapatkan pujian karna keramahan dan kebaikannya namun berbeda dengan saat ini.
**
"Kau tahu dimana Zita berada?" Tanya Mita teman satu-satunya Zita yang berada disini.
"Tadi ia sempat dipanggil oleh Mrs. Harlin tapi entah saat ini ia juga belum kembali" jawab Rico dengan acuh, hal itu membuat Mita kesal. Bagaimana mungkin Rico mengabaikan sekitarnya apalagi Zita itu karyawan baru dan masih perlu arahan lebih dalam.
"Isshhh ... tak ada guna aku bertanya kepada mu" lalu Mita pergi dari hadapan Rico sedangkan Rico hanya mengangkat bahunya.
"Akan ku cari sendiri ... tapi ahh kenapa sekarang sih" lalu Mita berlari terbirit-birit menuju salah satu tempat.
"Ahhh lega" ucap Mita sambil mengelus-elus perut ratanya kemudian ia mencuci tangan supaya terhindari dari kuman-kuman nakal.
"Hikss ... hiksss" terdengar suara tangisan seseorang.
"Tunggu, ada suara namun tidak ada wujudnya jangan-jangan"
"Zita!!!" Teriak Mita setelah membuka salah satu bilik kamar mandi dan menemukan Zita dengan keadaan mengenaskan.
"Bag ... bagaimana ini bisa terjadi? Siapa pelakunya Zit?" Mita ikut berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Zita. Sedangkan Zita hanya mengeleng dan menangis.
Entah dorongan darimana Mita memeluk Zita untuk menenangkan Zita yang terus saja menagis. Mita sebenarnya tahu dari awal kalau senior-senior tidak ada yang suka dengan Zita. Mulai dari penampilan Zita yang terlihat cantik bahkan para atasan sangat mengistimewakan Zita yang bernota bene sebagai karyawan baru. Namun ia tidak menyangka akan menjadi parah seperti ini. Tidak bisa dibiarkan!"
"Hikkkss ... ken .. napa mereka selalu menyakitiku? Apa salah ku? Apa!" Teriak Zita disela-sela tangisnya.
"Hussstt ... tenanglah tenangkan dirimu" Mita mengusap-usap punggung Zita supaya tenang.
"Aku mati saja!"
Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE M.A.F.I.A
ActionWARNING !!! PRIVAT ACAK . . " Kau adalah milikku meskipun kau telah menolak, aku tidak perduli. Aku tidak butuh cintamu yang ku butuhkan hanya sosokmu untuk menemani didunia gelapku " Arel Lee Delwyn " Aku tidak mengizinkan diriku menjadi milikmu b...