3

18.9K 719 4
                                    

POSSESIVE M A F I A .





Happy Reading
...

"Aaa dasar curut kemana saja kau ini !!!" Teriak Zita sambil membawa spatula untuk memukul kepala laki-laki didepannya.

Namun dengan sigap laki-laki itu berhasil menghindari Zita. Sedangkan Zita mendengus sebal karena tidak sesuai sasaran.

"Hai Neal Stuart, kemana perginya pak Stuart?" Ejek Ella sedangkan laki-laki itu mencium pipi Ella, Ella yang dicium seperti itu langsung mengusap-ucap pipinya sampai merah.

Zita dengan sigap memukul kepala Neal dengan spatulanya tadi.

"Ini baru tepat sasaran" seru Zita merasa menang lotre sedangkan Neal mengusap kepalanya yang tadi dipukul Zita.

"Biadap kamu Zit" ucap Neal mendrama.

"Ohh ampuni aku ibunda, kutuklah aku kutuklah" suara percakapan tv yang membuat Ella terkekeh pas dengan keadaan Neal sekarang.

Zita hanya menjukurkan lidahnya mengejek Neal. Neal yang merasa diperlakukan tidak adil meraih gelas dan mengisinya dengan air putih.

"Kau tidak ingin ini?" Ella menyodorkan botol yang berisi akohol.

"Maaf aku sekarang tidak ingin meminum barang durjana itu lagi" namun apa yang dilakukan Neal ia malah langsung meneguk cairan itu langsung dari botolnya.

Zita dan Ella langsung menonyor kepala Neal dari kanan dan kiri karena posisi Neal yang berada ditengah. Neal yang tidak siap langsung mengentikan aksi minumnya dan alhasil tumpah mengenai baju kerjanya.

"Ahh kalian ini, yah basah" ucap Neal sambil mengibas-ngibaskan bajunya.

"Yaelah Neal lebih baik gini daripada basah akibat ulah mu sendiri" ceplos Zita dan Ella terkekeh sedangakan Neal cemberut seperti curut.

"Oh iya selamat yaa sayang kamu sudah dapat pekerjaan, aku bangga deh sama kamu sayangku" ucap Neal dengan memeluk erat Zita.

"Ehh apa-apa an kau setan, lepaskan jijik akoh" suruh Zita yang masih berusaha melepaskan pelukan namun Neal segera mencium kening Zita.

"Yaa kau setan janda, lepas!!!" Teriak Zita berhasil membuat pelukan Neal terlepas.

Neal menutup telinganya, Ella tertawa terbahak bahak dan Zita memajukan bibirnya 5 cm. Neal merasa bangga telah membalas kedua gadis itu dengan tingkahnya.

"Rasakan kalian mau aku cium lagi sayang akoh" ucap Neal sambil memajukan bibirnya.

"Ewwuhhh gedek akoh" ucap Zita dan Ella bersamaan. Sedangkan Neal tertawa senang.

.

"Zit?" Panggil Neal lemah, yang dibalas deheman oleh Zita.

"El?" Panggil Neal sambil menengok kearah sambing dimana posisi Ella berada. Ella mengangkat alisnya sebagai tanda 'ada apa?'

"Gak ada manggil doang" balas Neal tanpa rasa dosa. Tanpa ada kata kedua gadis itu kembali menonyor kepala Neal. Neal tekekeh senang dengan kekompakan gadis-gadis itu.

"Neal bagaimana pekerjaan mu?" Tanya Ella yang saat ini asyik mengunyah buah yang menjadi desssert makan malam hari ini.

"Yahh begitulah, harus tepat waktu kalau mengerjakan kerjaan dari bos" jawab Neal dengan helaan napas berat, seolah pekerjannya sungguh menyiksanya.

Tapi bagaimanapun Neal harus bersyukur ia dapat bekerja disebuah perusahaan yang terkenal meskipun diposisi sangat menguntungkan yaitu office boy.

"Lalu kau El, kau masih bertahan disana?" Kini ganti Neal yang bertanya. Ella mengangguk pelan ia harus sanggup untuk bertahan demi pekerjaan itu.

"Mau bagaimana lagi itu salah satunya jalan jika aku tidak ingin mati" jawab Ella membuat menyadarkan Zita apalah daya dikota besar seperti New York dengan penduduk yang terus bertambah mencari pekerjaan tidaklah mudah, hanya bermodalkan wajah cantik ataupun tampan tidak menjamin pekerjaan kalau cuma lulusan sma.

"El lebih baik kau ikut dengan ku saja" ajak Zita, Ella menggeleng lemah.

"Tidak bisa Zit kau akan baru memulai, aku tidak ingin membuat mu malah dipecat lagi pula kan kau masih mau ditrainee" tolak Ella yang diangguki oleh Neal sebagai tanda setuju.

Benar kata Ella ia masih baru mana mungkin bisa membantu Ella untuk bergabung dengannya.

"Ohh tidak ini sudah jam 1 malam, aku harus segera pulang zit. Besok aku kalau aku terlambat lagi bisa-bisa aku di pecat" seru Neal sambil membereskan barang-barangya.

"Aku juga zit" ucap Ella dengan memakai jaket hangatnya.

Zita hanya bisa mengangguk tanpa mencegah sahabatnya. Ia tahu kalau besok mereka masing-masing harus bekerja dan tempat mereka jauh berbeda. Neal di perusahaan, Zita di supermarket dan Ella di tempat jahit baju.

Ketika teman-temannya sudah mulai menuruni tangga Zita segera menutup pintu Apartmen dan menguncinya. Ia membiarkan bekas makanan da minuman berserakan yang ia butuhkan sekarang hanya tidur dikasur tercintanya.



.



"Tuan sudah aman" ucap seseorang kepada tuannya yang berada didalam mobil mewah.

Tanpa memjawab pria itu melangkah dengan ringan diikuti oleh beberapa orang yang menjaganya.

Pria itu membuka pintu dengan santai bahkan tanpa ragu sedikitpun. Ketika ia sudah memasuki apartmen ia menemukan bekas-bekas makanan dan minuman berserakan. Dan tanpa menunggu perintah para pengawalnya membersihakan itu semua. Sedangkan pria tampan itu melangkahkan kakinya menuju kamar dimana seseorang sedang terlelap didalam mimpi.

Pria itu menuju gadis yang sedang tertidur pulas terlihat jelas ketika terdengar suara dengkuran darinya.

Arel yaa pria itu adalah Arel Delwyn yang menyelinap di apartmen milik gadisnya. Arel mengusap pipi Zita dan menyingkirkan anak rambut yang menghalangi pandangan untuk melihat seluruh wajah cantik gadisnya.

"Tidurlah sayang aku akan menjagamu" ucap Arel kemudian ia mengecup bibir lembut Zita.

Zita yang merasa ada yang menentuhnya hanya bergerak sedikit tanpa mau membuka matanya. Arel hanya menatap datar kearah Zita.

"Tuan ..."










Bersambung ...

Double publish lo ini hehehe
Jangan lupa vote sama comment. Thx

Love,

IncesCantika




POSSESIVE M.A.F.I.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang