POSSESIVE M A F I A .
Happy Reading
...Apartment
Ini sudah hari ke tiga setelah gadis itu pindah ke apartment miliknya. Dia sudah sangat bosan dan ia berniat untuk mencari pekerjaan.
Dengan bermodalkan dokumen ijazah sma ia memberanikan diri memasuki sebuah supermarket besar. Dan tanpa basa basi ia disuruh untuk menghadap manager dan hrd.
"Jadi siapa nama anda?" Tanya seorang wanita paruh baya yang tertera nama Harlin di nametag nya disertai posisi jabatan Hrd.
"Nama saya Razita Elgan biasa dipanggil Zita" ucap gadis itu dengan lantang tanpa ada rasa gugup sekalipun.
Harlin yang melihat kesungguhan untuk bekerja dimata Zita gadis dihadapannya.
"Baiklah anda saya terima bekera disini, dan anda berasa diposisi kasir tapi sebelum itu anda harus ditrainee mengenai seluruh operasional supermarket ini" ucap Harlin dengan menutup file yang berisi cv dan dokumen lainnya milik Zita.
"Benarkah Mrs? Baiklah saya akan bekerja dengan sungguh-sungguh dan teimakasih banyak Mrs. Harlin" Zita segera membungkukkan tubuhnya ucapan tanda terimakasih dan segera pergi dari ruangan itu atau lebih tepatnya dari supermarket.
Zita sekarang berada disalah satu pasar tradisional yang menjual kebutuhan sehari-hari dengan harga murah bahkan bisa ditawar.
Gadis itu berhenti didepan penjual daging sapi, namun ia tidak segera membelinya tapi ia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.
"Halo, kau dimana? Kenapa besirisik sekali?" Serbu Zita ketika sudah tersambung
"Aku sedang bekerja. Kenapa?" Tanya seorang gadi dengan nada cemprengnya.
"Ahh tidak, kalau kau sudah pulang mampirlah ke apartmen ku" ucap Zita yang langsung mematikan sambungan telponnya tanpa menunggu jawaban dari sahabatnya. Jahil memang itu sifat Zita ketika bersama sahabatnya.
Dengan langkah mantap Zita memesan danging untuk acara makan-makan bersama sahabatnya. "Sekali-kali makan daging tak apa" batin Zita. Bukan tidak bisa membeli namun ia harus berhemat paling tidak sampai bulan depan ketika ia gajian.
Setelah semua kebutuhan terbeli disertai dengan harga nawar, Zita juga berhasil mendapatkan buah-buah segar sebagai dessert nantinya.
.
"Bagaimana dia hari ini?" Ucap laki-laki bermarga Delwyn.
"Nona hari ini sangat bahagia setelah bantuan anda tuan, bahkan ia menajak temanya untuk makan dirumahnya untuk merayakan pekerjaan pertamanya" terang Denis Kermit orang kepercayaan pria berwajah tampan itu.
"Baiklah pantau terus dia, aku tidak ingin dia dalam kesulitan apalagi ada yang menyakitinya kau mengerti bukan" ucap pria itu dengan mengepulkan asap rokok diruangan mewah namun mendominasi sifat pemiliknya.
"Baik tuan, saya undur diri" kemudian Denis itu pergi meninggalkan tuannya sedirian.
Pria itu Arel Lee Delwyn keturunan dari keluarga Delwyn corp orang terkaya dinegaranya selain usaha bisnis ia juga berprofesi sebagai mafia atau lebih tepatnya bos mafia.
Ia juga dikenal sebagai bos kejam terhadap karyawan perusahaan miliknya. Bahkan para kolega dan investor sangat gugup ketika mengadakan meeting bersamanya. Ia juga sangat mudah membuhuh musuh-musuhnya jika menghalangi langkahnya atau mencoba mengusiknya. Kejam itulah Arel itu semua akibat dididikan kakek sialnya.
Arel mengambil sebuah foto dari beberapa foto candid hari ini yang sengaja diam-diam diambil orang suruhannya.
"Youre mine" ucap Arel kemudian menghisap rokoknya kembali.
Apartmen
"Lalala yeye lala yeye huuuuu" seru Zita dengan gembira ia cukup mabuk untuk hari ini.
Sedangkan Ella menatap miris sahabatnya ketika mabuk. Sebenarnya ia tidak mau mengajak mabuk-mabukan Zita lagi teringat saat malam pelepasan sekolah. Zita hampir membuat kericuhan di bar dengan teriakan tidak jelasnya.
"Zit sudahlah jangan minum lagi" cegah Ella ketika Zita meraih gelas nya untuk mengisi cairan memabukkan itu.
"Kenapa? Ini menyenangkan El, jangan munafik dan minumlah sepuasmu ini hari bahagiaku" ucap Zita dan kembali meraih gelasnya tanpa ada lagi halangan dari Ella.
Ella yang melihat Zita minum, ia tertarik untuk menengguk cairan itu tapi ia tidak ingin sampai mabuk karna ia besok pagi harus bekerja.
"El kau tau tidak?" Ucap Zita sambil menatap Ella yang menggeleng tidak mengerti.
"Aku merindukan orang tua ku" lanjutnya sambil memunjuk foto dimana terdapat pasangan yang terlihat romantis ditemani oleh seorang anak kecil yang berada dipangkuan seorang wanita.
"Yahh aku tau, aku pun sama dengan mu. Namun kau beruntung masih bisa melihat mereka sedangkan aku?" Tanpa siapa yang sadar mereka sudah berpelukan satu sama lain menangis bersama menumpahkan semua kesedihan dan juga kenyataan pahit yang harus mereka jalani.
"Huaa kau jangan menagis kau membuat ku ikut menangis juga" ucap Zita sambil menusap air matanya yang mengalir di pipi miliknya.
"Kau yang memulai tolol" balas Ella sambil membersihkan cairan kental dari hidungnya.
"Iya juga si, ehh si tambun mana?" Tanya Zita yang saat ini mengambil potongan daging yang sudah dibakar tadi.
"Tadi aku sudah menghubuginya mungkin ia sibuk" balas Ella dan Zita hanya mengangguk mengerti.
"Merindukan ku girls?" Tanya seseorang yang berada dibelakang mereka.
Bersambung ...
Maaf baru bisa publish sekarang.
Love,
IncesCantika
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE M.A.F.I.A
ActionWARNING !!! PRIVAT ACAK . . " Kau adalah milikku meskipun kau telah menolak, aku tidak perduli. Aku tidak butuh cintamu yang ku butuhkan hanya sosokmu untuk menemani didunia gelapku " Arel Lee Delwyn " Aku tidak mengizinkan diriku menjadi milikmu b...