POSSESIVE M A F I A .
Happy Reading
"Ella kira-kira ia mau tidak?" Tanya Zita dengan penuh penasaran.
"Tentu, itu kan sangat menggoda apalagi lihatlah tubuhnya ohh aduhai" jawab Ella dengan sorot mata yang menggebu-gebu.
Saat ini mereka berada di apartment milik Neal yang terlihat cukup berantakan dengan pakaian yang bertebaran disetiap sudut apartment.
Ketika Ella dan Zita datang kemari mereka tidak memberitahu Neal, jadi mereka menyenolong masuk kedalam padahal pemiliknya belum kembali dari bekerja.
Persahabatan mereka cukup unik, mereka tidak akan malu-malu untuk menunjukkan kebiasaan aneh masing-masing. Contohnya Ella akan tahan bila mencium bau gas milik Neal dan Ella pernah berkata kalau gas yang keluar itu tercium seperti aroma kopi. Bukan kah itu aneh dan errr sangat jorok? Namun Ella tidak perduli dan Neal tidak masalah dengan tingkah Ella.
Dan saat ini Ella dan Zita sangat asyik melihat dua hewan yang berlawanan jenis sedang melakukan pdkt. Zita berpikir kenapa hewan tidak malu-malu ketika ingin berkencan sedangkan dirinya? Jangan ditanya Zita sudah jomblo dari orok.
"Neal kapan kau libur?" Tanya Zita dengan sedikit berteriak ketika pintu apart terbuka dan menampakkan laki-laki dengan muka lusuhnya.
"Besok kenapa?" Neal berjalan kerah dapur mengambil air dingin yang selalu ada didalam kulkas mininya. Ella masih antusias melihat kedua kucing Neal.
"Aku ingin berkencan!" Ucapan Zita membuat Neal tersedak minuman dan membuat Ella langsung mengalihkan pandangannya.
"Kau serius?" Kini Ella bertanya dengan nada seakan tidak percaya. Zita mengangukkan kepalanya antusias.
"Baiklah, besok aku akan menjemputmu selepas kerja" final Neal dan disambut cengiran oleh Zita. Pasalnya ia selalu begitu ketika ingin berkencan, akan mengajak Neal sebagai pasangannya.
"Kau benar-benar aneh, kau ingin berkencan tapi dengan Neal jelas-jelas bukan tipe laki-laki romantis" Ella kini menggiring kucing Neal untuk masuk ke kandang.
"Hey ... meskipun aku tak romantis tapi aku ini cukup tampan" jawab Neal dengan menepuk-nepuk pipinya. Zita hanya mengangkat bahunya dan menatap layar ponselnya yang tertera bahwa paket datanya sudah habis.
"Neal hehehe" Zita cengengesan dan menatap Neal dengan penuh harap. Neal sudah paham dengan tingkah Zita dan Neal segera mengotak atik ponselnya.
Terdengar nada dering sebuah pesan masuk dari ponsel Zita dengan jurus kilat Zita membuka ponselnya dan mengecup pipi kanan Neal. Sedangkan Neal hanya bisa mengelus dada karena telah di palak oleh Zita si gadis manis dengan segala keanehannya.
**
Keesokan harinya sesuai janji Neal, ia menunggu kedatangan gadis yang telah membuatnya berdandan agar terlihat keren. Tak lama terlihat seorang gadis dengan kucir kudanya mendekatinya penuh dengan senyuman manis.
Neal sempat terpesona namun segera ia tepis dan membalas senyuman gadis manis itu.
"Siap berkencan dengan ku nona?" Tanya Neal dengan nada dibuat-buat lembut. Zita menganggukkan kepalanya semangat.
Neal mengulurkan telapak tangannya dan disambut dengan riang oleh Zita. Mereka berdua berjalan bersama dengan bergandengan tangan seolah-olah mereka benar-benar sepasang kekasih.
Tanpa sepengetahuan mereka ada sebuah mobil mewah yang melihat itu semua dengan rasa amarah. Dengan keangkuhanya ia mengikuti Zita dan Neal yang akan melakukan kencan.
***
Neal menyuruh Zita duduk ditaman yang cukup ramai karena hari ini hari pekan. Zita melihat banyak keluarga kecil yang sedang melakukan piknik bersama anak-anak mereka.
Zita jadi merindukan kedua orang tuanya. Ia ingin sekali kembali ke masa dimana ayah dan ibunya masih bersamanya walau hanya 1 menit saja ia rela.
Tiba-tiba didepannya berdiri seorang anak perempuan dengan senyum memperlihatkan giginya yang belum lengkap.
"Hai kakak sendirian?" Tanya anak itu dengan riangnya. Zita menggeleng kecil dan sedikit membungkukkan tubuhnya menatap anak kecil itu.
"Tidak sayang, tadi kakak bersama teman kakak tapi teman kakak menyuruh kakak menunggu disini" ucap Zita dengan lembut.
Anak itu mengeluarkan setangkai bunga mawar putih dari tangannya. Dengan tersenyum manis anak itu mengulurkannya kepada Zita. Zita hanya menatap anak itu dengan bingung.
"Untuk kakak" Zita masih bingung namun segera mengambilnya sambil terseyum senang.
"Dari laki-laki tampan yang menyuruh ku untuk memberikan nya kepada kakak cantik" ucap anak itu dengan menggebu-gebu dan Zita hanya mengangguk kecil.
"Terima kasih" setelah Zita mengucapkan anak perempuan itu berlari untuk bergabung dengan keluarganya kecilnya dan sesekali melihat Zita dengan senyum yang dibalas sama oleh Zita.
"Maaf aku sedikit lama" Tiba-tiba Neal sudah berada disamping tempat duduk Zita.
Zita langsung menoleh kearah sumber suara dan memeluk Neal dengan erat. Neal terkejut dengan tindakan Zita namun Neal juga membalas pelukan Zita.
"Terima kasih kau ternyata romantis" ucap Zita yang masih memeluk Neal. Neal bingung dengan ucapan Zita namun segera menepis itu semua dan mengeratkan pelukannya.
Seorang pria dengan stelan jas yang terlihat mahal mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ia serasa ingin membunuh orang yang memeluk tubuh gadis miliknya.
"Sialan" ucapnya mengumpat sambil meninju kursi depannya.
Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE M.A.F.I.A
ActionWARNING !!! PRIVAT ACAK . . " Kau adalah milikku meskipun kau telah menolak, aku tidak perduli. Aku tidak butuh cintamu yang ku butuhkan hanya sosokmu untuk menemani didunia gelapku " Arel Lee Delwyn " Aku tidak mengizinkan diriku menjadi milikmu b...