POSSESIVE M A F I A .
Happy Reading
..."Apa kau suka ice cream?" Neal menggeleng kembali sambil mengembuskan nafas lelahnya.
Zita saat ini sedang berjalan-jalan di taman kota. Sesuai dengan idenya tadi waktu kerja ia akan mengajak Neal untuk menonton air mancur. Menurutnya jika seorang pria dan wanita hanya pergi berdua itu adalah sebuah kencan.
Zita memang tidak tahu apa itu pasangan dan cinta. Karna dari dulu ia sangat membatasi untuk dekat dengan laki-laki ia takut jika suatu saat nanti ia akan merasakan sakit akibat makhluk yang bernama laki-laki.
"Eumm apa kau menyukai ku?" Tanya Zita sambil menunjuk muka Neal dengan telunjuk nya. Tubuh Neal sedikit menegang mendengar pertanyaan dari Zita.
"A ... ak ... u ... suk" Neal tergagap membuat Zita langsung tertawa terbahak-bahak. Neal tidak melanjutkan jawabannya dan menatap Zita dengan raut yang sulit diartikan.
"Haha ... haha Neal aku bercanda. Kenapa dengan bibir mu itu eumm? Seolah-olah kau sedang menyembunyikan sesuatu" kini Zita mengangkat satu alisnya setelah menghentikan tawanya. Neal segera menarik tangan Zita dan berjalan menuju penjual ice cream.
"Aku tahu jika kau menginginkan ini bukan?" Ucap Neal setelah mereka mendapatkan ice cream. Zita hanya menyengir kuda sambil menjilati ice cream rasa coklat kesukaannya.
"Kau ingin mencobanya?" Tawar Zita kepada Neal karna ice cream Neal mempunyai rasa strowberry, Neal mengangguk senang kemudian Zita mengulurkan ice cream miliknya. Neal membuka mulutnya tapi Zita dengan sengaja membuat hidung Neal terkena ice cream miliknya.
"Hahaha ... lihat lah Neal hahaha" Tawa Zita sambil memegangi perutnya 'geli'. Neal menyeringai dan membuat Zita waspada, ia mendekatkan tubuhnya kepada Zita.
Zita yang merasa dalam bahaya langsung berdiri dan berlari menghindari Neal yang sedang mengejarnya.
"Kemari kau gadis nakal" ucap Neal sambil berlari mengejar Zita.
"Huaaa kejar aku kejar aku hahaha" balas Zita sambil menjulurkan lidahnya mengejek Neal. Ketika Zita akan mempercepat larinya ternyata Neal sudah berhasil menangkap tubuhnya.
"Kena kau!" Neal memeluk tubuh Zita supaya tidak terlepas. Zita memukul-mukul lirih tubuh Neal minta dilepaskan, namun tidak ada reaksi dari Neal.
"Mau kemana heh? Setelah mengerjai ku kan akan lari? Enak saja"
"Buk .. bukan seperti itu Neal ak-"
"Aku apa? Jangan mencari-cari alasan. Kau dapat hukuman" Potong Neal dengan seringai tak kalah jahilnya. Zita meronta-ronta namun kekuatan Neal jauh lebih besar.
Cupp
Cupp
Cupp
"Yak Neal lepaskan aku!!! Kau menyebalkan" ucap Zita sambil mendorong tubuh besar Neal. Sedangkan orang itu tertawa, bisa membalas perbuatan gadis dipelukannya ini.
"Ini akibatnya melawan ku. Kau menyerah?" Kini Neal sudah melepas pelukan ditubuh Zita. Zita hanya melirik sinis kearah Neal sambil mengusap-ucap pipi serta dahi yang telah di cium oleh Neal.
"Omes!" Teriak Zita dalam hati.
"Aku bukan Omes tapi aku Neal" celetuk Neal membuat Zita mengerecutkan bibirnya dan berjalan meninggalkan Neal.
"Hahaha ... sayang! Tunggu aku" ucap Neal menggoda Zita dan mensejajarkan langkahnya dengan Zita. Tepat saat itu Zita langsung menampol kepala Neal sedikit kencang.
"Yakkk!!! Sakit" Zita mendengus sebal.
*
Arel melihat seorang laki-laki dengan gadis manis yang sedang bersenda gurau mungkin orang lain akan melihat mereka adalah pasangan kekasih. Tetapi tidak bagi pria yang saat ini menatapnya dengan raut ingin mencekik leher seseorang.
Sebab gadis itu adalah miliknya hanya untuknya bukan laki-laki itu ataupun orang lain. Arel sangat ingin menghampiri mereka dan menghajar tubuh laki-laki itu dengan tangannya, setelah itu ia akan mengatakan kalo gadis itu miliknya.
Bukan Arel tidak berani untuk menampakkan dirinya, ia hanya menunggu waktu yang tepat saja untuk bisa datang dan langsung mengklaim gadis manis itu.
"Apa kau sudah mengirim nya?" Tanya Arel kepada salah satu pengawalnya.
"Sudah tuan sesuai dengan permintaan anda tetapi ada seseorang yang mengetahuinya" jawab pria berjas hitam lengkap dengan ekspresi datarnya.
"Lalu kau apakan orang itu? Jika kau menungguku untuk bergerak bunuh saja" enteng Arel sambil terus mengawasi gadis miliknya.
"Kami memang berpikir begitu tuan, tetapi ini mungkin akan menjadi pertimbangan kita untuk membunuhnya" pengawal itu sedikit merendahkan suaranya. Arel berdecak dengan sebal ia sangat benci memperkerjakan orang yang bekerja setengah-setengah.
"Apa kau sekarang menjadi seorang banci? Atau kau akan menggantikan orang itu untuk aku keluarkan isi otak yang ada di kepalamu ha?" Arel semakin kesal dengan pria di depannya.
"Maaf tuan" pengawal itu menundukkan kepalanya.
"Masalahnya orang tersebut adalah sahabat dari nona, tuan" lanjut pengawal itu dengan was-was.
"Siapa?"
"Nona sering memanggilnya Ella" setelah mendengarkan apa yang disampaikan oleh pengawalnya itu membuat Arel menarik senyum devil miliknya.
"Bunuh saja .. ahh tidak biar aku saja yang turun tangan" Arel mengatakan itu dengan sangat mudah seolah-olah ia sedang bermain-main dengan boneka. Padahal ia akan menghilangkan nyawa seseorang yang sangat di sayangi gadisnya.
"Tidak sabar melihat reaksi mu gadisku" ucap Arel sambil melihat Zita yang digendong oleh Neal. Yaa gadis dan laki-laki itu adalah Zita dan Neal sendari tadi Arel mengawasi mereka berdua dari kejauhan.
"Kita pergi!!!" Arel mengatakan itu dengan sedikit teriak menahan emosi yang siap ia tumpahkan kapan saja.
"Aku bersumpah setelah ini kau akan ku kurung Razita!" Ucap Arel dalam hati kecilnya.
Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE M.A.F.I.A
ActionWARNING !!! PRIVAT ACAK . . " Kau adalah milikku meskipun kau telah menolak, aku tidak perduli. Aku tidak butuh cintamu yang ku butuhkan hanya sosokmu untuk menemani didunia gelapku " Arel Lee Delwyn " Aku tidak mengizinkan diriku menjadi milikmu b...