Menapakan kaki di sebuah sekolah baru dan beradaptasi dnegan suasana baru adalah hal yang tak mudah untuk ku.
Aku bahkan tidak tahu akan berteman dengan orang seperti apa. Ya meskipun aku tidak benar-benar tidak perduli.
Mencoba melangkahkan kaki ke ruang kelas yang sudah di tunjuk oleh kepala sekolah sebagai kelas ku untuk memulai sekolah baru.
Tok.... Tok....
Mencoba mengetuk pintu dengan hati-hati jarena dari luar saja aku bisa melihat keadaan di dalam kelas ini bagaimana.
" Masuk " suara itu menjadi suara pertama yang aku dengar dengan perlahan dan percaya diri aku membuka pintu sambil terus merapalkan doa agar memiliki orang yang se nada dengan diriku.
" Kamu Ica kan, anak pindahan itu ?"
" Iya bu saya Ica "
" Masuk, gak usah perkenalan nanti juga kenal "
Aku yang mendengar perkataan itu mengangguk dan mencoba berjalan sambil mencari bangku dan kursi kosong.
" Sini " ucap seorang wanita dengan kaca mata bulat dan rambut di ikat dua.
Aku tersenyum ke arahnya dan duduk di dekatnya. Menurutku sedikit aneh di saat zaman sudha begitu maju masih ada ornag berpenampilan seperti ini tapi mau bagaimana lagi itu kan hak orang.
" Kita barneg-bareng ya " ucapnya dengan suara lembut.
Aku mengangguk dan mencoba memfokuskan diri pada pelajaran yang berlangsung.
Selama pelajaran gadis yang belum ku ketahui namanya itu sering berceloteh tentang segala hal, sedangkan aku hanya menjadi pendengarnya saja.
Mungkin jika tak ada aku dia hanya sendirian karena sifatnya ini masih terlalu kekanak kanakan.
" Kamu suka susu ?"
" Iya, kenapa ?"
" Aku bawa 3 kotak susu, kamu mau ?"
" Gak usah, kamu habisin aja " mendnegar jawaban dari ku matanya begitu berbinar seperti senang, entahlah apa yang membuatnya begitu sennag hingga seseornag mendatanginya dan meminta susu padanya.
" Lo minta susu sama dia ?"
" Lo siapa ?"
" Gue bukan siapa-siapanya dia tapi kenapa lo harus minta susu sama dia ?"
" Jangan banyak bacot, paling setelah ini lo bakalan nunduk kalau tahu siapa gue "
" Oh ya "
Aku melihat ada kemarahan di wajahnya tapi aku tetap bersikap biasa saja hingga akhirnya satu tamparan melesat ke arah pipiku.
Tak ada yang harus aku lakukan bukan saat seseornag lari dari arah luar dan menarik gadis itu.
Pemuda tampan yang sedari tadi memperhatikanku, ia meminta maaf atas kesalahan adiknya.
" Jangan mau buat di rendahin atau di palak. Lo manusia bukan sampah yang bisa nya di injak "
Gadis itu mengangguk ke arahku dan setelahnya ia memberikanku sebuah sandwich tapi aku menolaknya dengan lembut. Bukan aku tak percaya pada makanan yang orang berikan tapi rasanya aku tak perlu meminta.
Selama bersekolah di sini aku bisa menilai beberapa orang yang bahkan hidup dengan kekuasaan selain itu juga aku merasa sering di awasi oleh seseorang.
" Lo punya masalah apa sama gue ?"
" Gue suka sama lo "
Mendengar hal itu yang keluar dari dalam mulutnya membuat aku mengerutkan keningku dan tersenyum aneh kepadanya.
" Gue udha punya tunangan "
Saat kalimat itu keluar aku bisa melihat ekspresi seperti apa yang di keluarkan olehnya. Dia menatapkan dengan lekat setelah itu ia melihat ke arah tanganku, tepatnya pada jari manis yang tersemat cincin perak.
" Sorry " setelah mendnegar ucapan itu aku langsung mengangguk dan melihatnya pergi begitu saja.
Sebelum aku pergi dari tempat aku berpijak dari arah belakang seseornag menarik rambutku hingga aku mengaduh kesakitan.
" Lo tahu cowok ini ?" ucapnya sambil memperlihatkan sebuah foto di handphonenya.
Di sana ada pemuda yang merangkul gasi yang mencium pipinya.
" Dia sekolah di SMA lo dulu kan, gue mau tanya gimana aslinya dia ?"
Mendengar itu aku langsung melepaskan tangan dari cengkraman tangannya, setelah itu tersenyum sini kepadanya.
" Dia cowok tampan, baik, gagah dan sexy . Tapi lo harus tahu dia gak akan bener-bener cinta sama lo "
" Maksud lo apa ?"
" Lo tahukan cowok itu kalau lagi di tinggal pacarnya pasti punya simpanan, nah lo itu kaya simpanannya itu. Lagian lo jambak rambut gue cuman mau nanyain soaln dia, bener-bener gak guna "
Setelah itu aku langsung pergi dengan tangan yang terus merapikan rambu. Ia baru sadar atas ucapan Relangga kemarin bahwa ia meminta izin memacari seseorang lagi, ternyata pacarnya yang sekarang cewek urakan.
" Udah oon makin oon aja dia, kalau iya milih cewek tuh yang bener dikit ke dari gue " ucapku dalam hati sambil mengetikan pesan pada Relangga bahwa melarangnya untuk menghubunginya selama beberpaa waktu ke depan. Setelah pesan terkirim aku langsung mengganti sim card ku dengan yang baru.
________
Maaf untuk typo di bagian ini
Dan makasih banget buat "Kamu"yang udah kasih tahu ke typoan yang memalukan 😂😂😂
Next chapter kalau ada salah salah kata atau perbedaan sama chapter sebelumnya kasih tahu ya, terima kasih readers ku yang tersayang...
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINGKUH " I DON'T CARE "... ( TAMAT )
Teen FictionGimana sih rasanya saat kamu tahu kalau pacar kamu selingkuh ? Nangis, ngambek, atau malah bodo amat ? Jawabnya dalam hati aja sambil di pikirin ulang dan sambil baca cerita ini oke. #92- tenfiction ( 22-02-2021) 30,7 K di baca #57 -tenfiction ( 23...