Bulan berganti terus menerus dan selama itu juga aku tak pernah mengabarinya. Konsekuensi dari kebodohannya memcari wanita gila di sekolah baru yang mungkin tidak bisa di bilang baru.
Aku selalu menjadi anak rajin di sekolah bahkan dengan mudahnya aku bisa menyusul pelajaran yang sempat tertinggal.
Selama bersekolah di sini juga aku bisa merasakan ada sedikit perubahan dari gadis berkaca mata menjadi gadis cantik dan sekarang aku sering memanggilnya Akifa, tidak tahu apa yang membuatnya berubah tapi aku cukup senang karena sekarang dia tidak menjadi bualan anak-anak lain.
" Ca, Septian suka sama kamu loh "
" Bodo amat, lagian buat apa pacaran "
" Kamu setia ya sama Relangga itu, padahal kamu tahu Cika selingkuhannya "
" Hmm "
Aku masih pada diriku yang asli tak banyak yang berubah apalagi hubungan dnegan Relangga. Aku tidak tahu bagaimana kabarnya bahkan aku memutuskan hidup di sini lebih lama dan semua itu sudah di setujui oleh orang tua bahkan om dan bibiku.
Bukan mau sombong tapi nyatanya seperti itu. Selama sekolah di sini aku banyak sekali mendapatkan surat cinta atau bahkan laki-laki yang ingin menjadikanku pacar tapi semua itu aku tolak, entahlah rasanya sudah cukup aku berpacaran dengan Relangga juga.
Suara dering telepon singgah di telingaku, menyadarkan aku dari lamunan sebentar tadi.
" Hallo "
" Kamu kemana aja Ca, kenapa susah banget buat aku hubungi sampe akhirnya aku tahu kamu ganti no handphone kamu "
" Hmm "
" Ca, aku tahu aku bodoh tapi aku gak mau hilang kontak sama kamu "
" Gue sengaja biar lo mikir buat gak terus ngulang kesalahan lo. Ngga belum cukup ya lo sama gue, gue harus kaya gimana lagi coba ?"
Tanpa mendengar dahulu jawaban dari Relangga aku langsung saja mematikan panggilan itu, melemparkan ponsel yang dengan sigap langsung di ambil oleh Akifa.
Dia hanya menyimpan ponsel ku di dekat tangan tanpa mengatakan apapun tapi tangannya yang bergerak menyentuh punggungku sambil mengelus nya dengan lembut.
Yang sekarang aku lakukan hanya menutup wajah, sedih karena bukan hanya tentang perselingkuhan Relangga saja tapi juga sedih karena terus menjadi seseornag kuat tapi ego ku sendiri lebih kuat dari segalanya.
Menatap lurus ke depan untuk mendnegarkan guru menerangkan pembelajaran tak mmebuatku fokus, bahakan sekarang yang ada dalam benakku adalah hanya Relangga.
Sesampainya di rumah aku langsung memasuki kamar tanpa mengucapkan apapun lagi pula bibi yang sedang duduk pun tak begitu menghiraukan.
" Siapa lo ?"
Aku hanya merasa bingung saja saat seseorang ada di dalam kamar ini dan bibiku sendiri bahkan biasa saja tidka mengusirnya.
Perlahan namun pasti tubuhnya berbalik dan mata itu menatapku.
" Mau ngapain ke sini ?"
" Aku kangen sama kamu Ca "
" Hmm "
" Ca aku mohon jangan kaya gini "
" Ngga denger gue oke. Gue gak pernah larang lo buat sama siapa aja tapi gue juga punya hati dan gue juga pengen lo bisa bahagia sama cewek yang baik. Gue gak pernah marah sama lo smapa kaya gini pas lo sama Dini karena gue tahu Dini bukan cewek kaya Cika "
" Maaf "
" Maaf lo gak bisa balikin apa-apa, gue aja ragu buat lanjutin ini semua. Gue rasanya pengen balikin cingcin ini ke ayah lo "
" Jangan Ca, gue mohon "
" Kalau gitu lo pulang dan pikirin lagi semuanya. Tunggu gue buat 6 tahun lagi "
" Ca tapi.. "
" Ngga gue cuman pengen tahu selama itu lo bisa jaga hati gue apa enggak, gue cuman gak mau pertahanin pertunangan ini cuman karena gue gak mau kehilangan "
Setelah mengatakan itu aku langsung mengambil baju ganti dan pergi ke kamar mandi untuk sekedar membersihkan diri dan menenangkan hati.
Entahlah mungkin orang tuaku dan orang fuanya tahu bagaimana hubungan ini maka dari itu tak ada yang banyak bicara soal kami.
Mereka bungkam dan menurut, mungkin pikiran mereka hanya terfokus pada kebahagiaan kami dan keputusan apa yang akan kami ambil.
Setelah membersikan diri aku langsung merebahkan tubuh di kasur meskioun di sana masih ada Relangga.
" Lo mau nginep ?"
" Ca, gue mohon "
Aku hanya tersenyum ke arahnya setelah itu menarik selimbut untuk menutupi seluruh badan ku dan menangis sejadi-jadinya.
Aku bahkan tak perduli jika di sebut cengeng saat ini karena yang terpenting adalah aku bisa mengeluarkan semua beban pikiranku.
Tangan besar melingkar di tubuhku, membawa ku kedalam dekapan hangatnya yang sudah lama tidak memeluku. Hari itu menajdi hari dimana aku menumpahkan segala rasa di depannya dan di hari itu juga kami tidur bersama seperti waktu itu. Hanya sekedar tidur tak lebih.
Tapi sebelum itu aku mendengar sayup - sayup kalimat keluar dari mulutnya " Aku sayang sama kamu Ca, aku bakalan tunggu kamu buat 6 tahun ke depan. Aku janji "
KAMU SEDANG MEMBACA
SELINGKUH " I DON'T CARE "... ( TAMAT )
Teen FictionGimana sih rasanya saat kamu tahu kalau pacar kamu selingkuh ? Nangis, ngambek, atau malah bodo amat ? Jawabnya dalam hati aja sambil di pikirin ulang dan sambil baca cerita ini oke. #92- tenfiction ( 22-02-2021) 30,7 K di baca #57 -tenfiction ( 23...