CHAPTER 15

2.9K 79 0
                                    

Hai hai

Sebelum mengakhiri cerita aku mau banyak mengucapkan terima kasih sama kalian semua dan maaf jika ada kesalahan dalam segi penulisan


.

.



Matahari begitu bersinar indah namun aku tidak mengerti saat beberapa orang tiba-tiba mendadaniku setelah aku selesai membersihkan tubuh.

" Sebenarnya ini ada sih ?"

" Saya mohon nona untuk diam saja, kami sedang melakukan tugas "

Aku yang jengah hanya bisa melihat datar ke arah cermin yang berada tepat di depanku.

Mereka begitu sibuk mengenakan aku gaun putih indah, menata rambutku dengan sanggul yang di hiasi beberapa hiasan dan yang terakhir adalah dandanan di wajahku.

" Bagaimana kalian bisa masuk ke sini, bahkan paman dan bibi ku tidak terlihat di sekitaran rumah. Apa kalian maling ?"

" Itu tidak mungkin nona, kami hidup begitu cukup dengan pekerjaan ini dan begitu bersyukur pada Tuhan "

Aku hanya mengangguk saja, berharap apa yang mereka katakan adalah ke jujuran.

Sudah hampir 2 jam dari awal mereka datang hingga aku di rias bagaikan pengantin. ' Memangnya siapa yang menikah ?' pikirku dalam hati, karena memang tak ada lagi yang akan menikah di keluargaku karena keponakan ku saja masih anak kecil.

Setrlah selesai mereka dengan tidak sopannya malah menutup mataku dengan sebuah kain yang entah dari mana mereka dapatkan.

" Apa yang akan kalian lakukan ?"

" Saya mohon nona menurut saja, kami tidak berniat jahat "

Aku anggukan kepala dan mencoba menurut saja, lagipula entah kenapa hari ini rumah begitu sepi. Aku merasa di tinggalkan oleh semua orang.

Selesai dengan semuanya termasuk dengan acara mari menutup mata ku, mereka langsung menuntun ku memasuki mobil.

Aku ingin sekali berteriak tapi rasanya mereka orang yang dapat di percaya, memikirkan itu malah membuatku frustasi.

Selama di perjalanan tak ada yang memulai percakapan hingga aku yang merasa bosan langsung mengajukan pertanyaan. " Kemana kita pergi ?"

" Ke Puncak nona "

" Ada acara apa ?"

" Acara spesial untuk nona "

Setelah mendnegar itu aku tak 0ernah bertanya lagi hingga tanganku di raih dan di ajak berjalan ke luar dari mobil.

Tak ada suara apapun, bahkan dalam otak ku yang sudah malas menebak-nebak tiba-tiba jadi berpikir yang tidak-tidak kepada mereka semua.

" Apa kalian membohongi ku ?"

" Tidak nona "

" Jika kalian berbohong aku pastikan kaliam mendapatkan ganjarannya "

SELINGKUH " I DON'T CARE "... ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang