Part 22

6.3K 244 0
                                    

Kini Geoff dan Yoora sedang makan malam bersama di salah satu restauran mewah di Paris. Mereka menikamti waktu bersama. Dan untuk Geoff waktu yang terlewati bersama Yoora adalah waktu yang paling berharga, ia tidak ingin waktunya bersama Yoora terbuang sia-sia.

Mereka memasuki mobil Geoff untuk pulang.

"Geoff. boleh aku bertanya?" Tanya Yoora saat mereka berada dalam perjalanan pulang.

"Waktu aku dirumahmu kenapa aku tidak melihat ibumu?"

"Kami tinggal terpisah"

"Kenapa?"

"Bisakah kau berhenti bertanya!"

'Lagi-lagi seperti itu' Batin Yoora. Ia menyandarkan dirinya pada jendela dan melihat ke arah luar, jari jemarinya kini saling meremas.

'Ada apa dengannya? Sikapnya selalu berubah. Tadi pun dia masih baik-baik saja dan terbilang bersikap cukup manis, tapi kenapa sekarang seperti ini?'Yoora menitikan air matanya

"Yoora"

"...."

"Ra"

"...."

Geoff memberhentikan mobilnya dan melepas seatbeltnya.
Ia kini memandang kekasihnya yang sedang membelakanginya.

"Yoora" Geoff menarik dagu Yoora lembut

"Apa?"

"Kau menangis?"

"Tidak. Lepaskan" Yoora melepaskan tangan Geoff yang berada pada dagunya

"Maafkan aku"

"...."

"Yoora Song. Kau ingin menyiksaku dan membuatku menderita?"

"Bukankah selama ini yang tersiksa adalah aku?" Yoora tersenyum miris. Bisa-bisanya lelaki itu memutar balikkan fakta.
Geoff memukul stir itu dengan kuat. Dia membenturkan dahinya pada stir berkali kali.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Yoora dengan menahan dahi Goeff dengan telapak tangannya.

"Hentikan Geoff. Okay aku memafkanmu. Tapi jangan seperti itu lagi. Kau menyakiti dirimu sendiri"

"Terimakasih Yoora" Geoff memeluk Yoora segera. Yoorapun membalas pelukan Geoff
Sesungguhnya Yoora masih bingung dengan kepribadian yang dimiliki Geoff. Tapi apa boleh buat sekarang dirinya sudah menjadi kekasih dari orang yang tempramental. Dan jujur saja Yoora juga menyayangi Geoff
Mungkin untuk sekarang Yoora harus mengikuti alur yang diberikan Tuhan untuknya tanpa melawan takdir yang dimilikinya.

-----*-*-----
Pagi ini Yoora berangkat ke kantor. Tapi disana dia tidak melihat kekasihnya itu. Malam harinya Yoora mencoba menghubungi Geoff. Tapi, panggilannya selalu tidak dijawab, begitupun dengan Charles.

Keesokannya Yoora tidak melihat lagi Geoff. sedikit kabarpun tidak ada

-----*-*-----
Dua bulan sudah Yoora tidak mendapatkan kabar dari Geoff.
Malam ini Yoora merenung dalam indahnya langit malam.

'Ayolah kau kemana' Batin Yoora benar-benar berkecamuk.
Ia khawatir pada Geoff, ia takut terjadi sesuatu padanya. Yoora gelisah.

-----*-*-----
'Kau meninggalkanku?'

'Kau mempunya wanita lain?'

'Apa kau hanya mempermainkanku?'

'Mungkin kau memang pergi meninggalkanku. Tapi kenapa? Kau yang membuatku jatuh cinta, dan kau juga yang membuatku jatuh seperti ini. Bukankah kau jahat Hamilton!' Yoora menangis. Dia menganggap dirinya bodoh karena terjatuh dalam pelukan seorang Geoff Hamilton.

'Baiklah mulai sekarang aku akan menghapusmu dari hidupku. Menghapus semua tentang kita.'

-----*-*-----
Siang ini jam 10 pagi Yoora sudah berada di Bandara Charles de Gaulle.

Yoora memutuskan untuk kembali ke Korea dan resign dari Perusahaan Hamilton.
Yoora kekanakan? Biarlah
Meskipun hubungan Yoora dan Geoff hanya terhitung beberapa minggu. Tapi, perasaan Yoora pada Geoff tulus dan besar. Meskipun baru menjalin hubungan sebentar, tapi kenangan yang mereka lalui bersama begitu banyak.

Flashback
Pagi ini Yoora berangkat ke kantor seperti biasanya. Hanya saja aura kesedihannya begitu tebal menyelimuti.
Yoora berjalan memasuki perusahaan. Tapi dia terus berjalan maju melewati ruang kerjanya.
Dia terus berjalan dan berhenti tepat di depan ruangan HRD.

Tok Tok Tok

"Se connecter" Suara dari dalam mengintrupsi Yoora (Masuk).

"Excusez-moi. Desole de vous deranger Mr. Robert" (Permisi. Maaf mengganggu anda Mr. Robert)

"Qu'est-ce que Miss Yoora?" (Ada apa Nona Yoora?)

"Ini" Yoora menyerahkan amplop putih pada orang yang ada dihadapannya itu.

"Resign? Tapi kenapa? Setahuku kinerjamu sangat bagus" Tanya Robert saat dia sudah membaca isi dalam amplop itu.

"Aku akan kembali ke Negaraku, disana sedang ada masalah"

"Bukan karena Geoff?"

DEG.
'Bagaimana bisa dia tahu?'
Yoora menormalkan kembali ekspresinya.

"Tentu saja bukan. Ada hal yang harus aku urus. Jika aku cuti, aku juga tidak tahu kapan aku akan kembali. Aku tidak ingin perusahaan ini goyah hanya karena aku seorang "

Robert memasukan kembali selembar kertas itu ke dalam amplop. Dan menyerahkannya kepada Yoora.

"Pergilah. Tapi usahakan untuk kembali"

"Ta-tapi.."

"Tidak apa-apa. Pikirkanlah kembali. Aku tahu kau hanya terburu-buru mengambil keputusan"

"Baiklah. Tapi saya kira lebih baik anda yang menyimpan ini. Saya takutnya jika saya tidak akan kembali lagi kesini" Kata Yoora menyerahkan kembali amplop itu.

"Baiklah. Kabari saya bagaimana nanti keputusannya"

"Baik. Terimakasih Mr. Robert"
Yoora berjalan meninggalkan ruangan HRD
Flashback Off

Malam hari Yoora baru sampai di Bandara Internasional Incheon.
Yoora menarik kopernya dengan lemas. Ayolah Yoora lelah hanya duduk selama 10 jam 50 menit.
Yoora berjalan perlahan dan menemukan sang supir yang tengah melambaikan tangannya.
"Nona pasti lelah. Biar saya saja"

"Terimakasih Pak Jun" Kata Yoora sambil memberikan kopernya kepada supir pribadinya itu.

Di dalam mobil Yoora perlahan menutup matanya. ia sangat lelah. Tubuhnya terasa lelah

Dan

Kini hatinya juga sudah terlalu lelah menunggu kabar dari Geoff.

TBC

03-06-2018

My Possessive Boss (Part Of Possessive)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang