Melody pov
Sejak kemarin aku terus menghubungi nabilah tapi selalu dia abaikan.tapi untungnya shania memberitahuku kalo nabilah ada di apartemennya jadi aku bisa jemput dia.
Sebenarnya aku sakit liat dia nangis di bandara waktu itu aku yakin kata kata papah dan mamh itu udah nyakitin dia banget
Sekarang pagi pagi sekali aku sudah berada di apartemen shania untuk menjemput nabilah karena aku tidak mau nabilah terkena ocehan papah.
Setelah memencet bel di apartemen shania pintunya pun terbuka.
"Eh kak mel masuk kak"ucap shania dengan suara parau kuyakini dia baru bangun tidur.
Aku pun duduk disofa apartemenya.
"Kak mel mau jemput nabilah ya,tunggu ya aku bangunin dulu"
"Eh aku ajah shan yg bangunin"ucapku yg disetujuinya.
Aku pun bergegas menuju kamar shania yg disitu ada nabilah.
Kulihat ia masih terlelap matanya bengkak apa dia habis menangis?
"Dek hei bangun sayang"ucapku mengelus rambutnya.
"Hmm, nanti nju masih ngantuk nih"ujarnya yg mengira aku adalah shania.
"Dek ayo bangun"ucapku menggoyangkan tubuhnya namun ia masih tertidur.
Aku punya satu cara untuk membangunkannya tapi aku yakin saat bangun dia pasti akan marah.
Ku kecup pipi kiri dan kanannya berkali kali membuat dia risih lalu terbangun.saat melihatku dia terkejut dan langsung terduduk hingga aku hampir terjatuh.
Dia menatapku tajam lalu menghapus bekas ciumanku di kedua pipinya.
"Lo apa apaan sih main cium pipi orang!pergi lo sanah!"ketus nabilah.
Aku sudah tau inilah yg akan terjadi jika aku membangunkannya dengan cara itu.
"Maaf tadi kakak cuman mau bangunin kamu"ucapku.
"Ya gak usah pake cara itu!"bentaknya.
Aku terkejut karena hal ini dia membentakku sangat benci kah kamu sama kakak dek?
"Dek kok kamu bentak kakak?"tanyaku lirih.
"Kenapa? Gak suka? Mau marah?mau ngadu ke papah, mamah kayak dulu iya hah!"ucapnya masih sama seperti tadi membuatku geram.
"Dedek!kamu kenapa sih bersikap kayak gini! Kakak mau kamu yg dulu dek nabilah kakak yg dulu"ucapku lirih.
"Karena gue benci sama lo!"teriak nabilah membuatku tertegun ternyata bener kamu membenciku dek.
"Tapi kenapa dek.."tanyaku yg kini sudah meneteskan air mataku.
"Kenapa lo nanya seharusnya lo udah tau tanpa gue kasih tau karena lo!yg udah menyebabkan ini semua! Lo penyebab luka ini!"ketus nabilah menunjuk bahu kirinya.
Aku tau aku adalah sebagian penyebab sikapnya yg berubah dan juga luka itu.
"Dek kak-"
"Diam!"ketus nya lalu berusaha bangun dan mengambil kursi rodanya namun yg terjadi malah..
Brukk.
Ia terjatuh ke lantai sambil memegang bahu kirinya.
"Arghh bahu gue"ringisnya karena saat jatuh bahunya terbentur lantai.
Saat aku hendak menolongnya dia kembali melarangku.
"Stop! Gue gak butuh bantuan lo!"ketusnya.
Cklekk
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadness is my life and happiness is your life
FanfictionKesedihan adalah hidupku dan kebahagiaan adalah hidupmu Sadness is my life and happiness is your life