Part 4

1.1K 93 4
                                    

Nabilah pov

Indah satu nama itu yg mendekripsikan keberadaanku saat ini.suasana yg membuat hatiku nyaman.semua beban terasa lenyap begitu sajah dariku, pikiran,kesedihan semua lenyap di tempat ini.dimana aku sebenarnya kenapa aku bisa berada di sini tapi jika boleh aku tidak ingin pergi dari tempat ini.

"Hei adik manis"ucap seseorang menepuk bahuku dan membuatku terkejut dan aku pun menoleh.

Betapa terkejutnya aku saat melihatnya wajahnya semuanya sama,apa maksud dari ini semua.

"Jangan terkejut jika wajah kita sama"ucapnya tersenyum padaku.

"Siapa kau..?"tanyaku berusaha tenang.

"Aku adalah dirimu dan dirimu adalah aku"ucapnya lagi.

"Aku tidak mengerti"ucapku bingung.

"Aku adalah kau dan kau adalah aku kau selalu memandangku dimalam hari dan aku selalu setia mendengar keluh kisahmu"jelasnya namun aku masih tak mendengarnya.

"Sudahlah tidak usah dipikirkan suatu saat nanti kau akan tau dan kau akan berada di tempat ini selamanya di hari ulang tahunmu sesuai yg kau minta pada yg maha kuasa dan saat itu kau akan menjadi diriku disini menjadi bintang yg brsinar terang dan memiliki banyak teman.sekarang kembali lah pada dunia mu karena belum saatnya kamu disini"jelasnya lalu menepuk bahuku.

Hingga entah kenapa aku merasa mengantuk hingga akhirnya aku tertidur lelap disana.

.

.

.

.

.

"Dek hei bangun sayang"seseorang mengelus pipiku.

"Engh"lenguhku.

"Huftt akhirnya kamu sadar juga dek"ucapnya lagi.

Aku membuka mataku dan melihat sekeling lalu menatapnya.

"Kenapa gue disini..?"tanyaku heran ya aku berada di tempat yg kubenci rumah sakit.

"Tadi kamu pingsan dek jadi kakak bawa kesini sekalian meriksa bahu kamu"jelasnya.

"Aku mau pulang"ucapku dingin lalu hendak berangkat tapi....

"Argh"ringisku memegang bahuku.

"Bahu kamu baru diobati kakak mohon jangan bandel dek"ucapnya penuh kekhawatiran.

Aku melihat mata itu mata yg penuh ketulusan dan kekhawatiran.mata yg sama saat kejadian dimana umurku 6 tahun.

Flasbaek on

"Mel ayo cepet"panggil keynal di ruang tamu.

"Iya pah.."ucap melody sedikit berteriak karena ia berada di kamarnya.

Melody dan kedua orang tuanya akan pergi libur sekolah namun tanpa satu anggota keluarga mereka yaitu melody.

Melody sedari tadi ia sudah siap untuk pergi namun ada sesuatu yg mengganjal dihatinya yaitu adiknya nabilah.

Kini melody sedang berdiri di depan pintu kamar nabilah.ia sudah mengetuknya berkali kali hingga akhirnya...

Cklekk

Pintu pun terbuka dan memunculkan sosok gadis kecil nan cantik yg duduk dikursi roda namun keadaannya kacau.matanya bengkak bahkan rambutnya berantakan persis seperti habis nangis.

"Dek kak--"

Brakkk

Belum sempat melody berucap nabilah telah membanting dan menutup pintu kamarnya dengan kasar.

Nabilah menatap sendu pintu itu.

"Apa kamu sudah membenci kakak dek?"batin melody lirih.

Melody segera turun menuju ruang bawah dan segera keluar rumah karena keynal dan ve sudah di luar rumah.

Hari ini adalah hari ulang tahun nabilah yg ke 6 tahun dan bertepatan itu ia libur sekolah.namun ia hanya merasakannya sendiri tanpa siapa pun bahkan tak ada yg mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya.

Melody yg hendak masuk kedalam mobil melihat seorang gadis kecil di kursi rodanya yg kini menatapnya dengan derasnya air mata.

Tangan gadis itu melambaikan tangannya pada melody namun wajahnya terus datar dan air mata yg tak henti keluar.

Melody menatap tulus nabilah lalu berucap.

"Selamat ulang tahun dek"ucap melody lirih saat hendak membalas lambaian tangan itu nabilah yg melihatnya di kaca kamarnya pun sudah menghilang dengan lampu yg tak hidup.

"Maaf"ucap melody lalu memasuki mobilnya dan pergi dari rumah meninggalkan nabilah yg kini menangis sendiri di kamarnya dan ini adalah hadiah mereka untuk nabilah membuat nabilah tenggelam dalam kesedihan.

Flasbaek off

Nabilah tersenyum kecut lalu memalingkan arah kepalanya karena ia muak dengan tatapan itu.

"Dek.."panggil nya lembut.

Dan aku hanya terdiam dan memejamkan mataku kembali.

"Kakak tau kamu belum tidur, dek kakak mau bicara sama kamu"ucapnya menahan tangis.

Dan aku tetep pada pendirianku.

"Apa masih ada kesempatan untuk kakak agar hubungan saudara kita kembali lagi...?tanya melody lirih.

Aku terus sajah diam tak menjawab.

"Kakak mohon dek..."ucapnya memelas.

Aku yg mendengar nada memelasnya pun menbuka mataku lalu menatapnya.

"Semua yg sudah terjadi tidak dapat lagi di perbaiki.semua luka yg kalian tanam itu tak semudah itu menghapusnya.jejak luka yg kalian berikan di bahuku tak segampang itu sembuh.jadi jangan harap aku akan memberikan kesempatan itu karena hati nuraniku sudah kau tutup dengan dinginnya es"ucapku dingin.

Aku kembali memejamkan mataku berusaha meredakan emosiku.

Suara isak tangis terdengar di kedua telingaku namun entah kenapa hatiku merasa sakit saat mendengar tangisannya.

Aku kembali membuka mataku lalu berusaha duduk dan...

Brukk

Aku langsung memeluknya erat entah kenapa aku melakukan ini.

Kuyakini ia terkejut namun yg terpenting suara tangisnya terhenti.

"Jangan menangisi orang cacat seperti ku,jangan buang air matamu itu untuk diriku yg tak penting ini!"ucapku masih memeluknya.

Aku merasa ia juga memelukku erat.pelukan hangat darinya membuatku merasa nyaman aku merindukan pelukan ini.

"Kakak mohon berikan kesempatan untuk kakak dek"ucapnya lirih.

Aku masih terdiam namun di lubuk hatiku aku ingin memberikannya.

"Baiklah"gila! Kenapa aku memberikannya.

Mulut dan pikiranku tak satu arah membuatku menyetujuinya.

Aku merasa pelukannya semakin erat.

"Makasih dek kakak gak akan sia sia in kesempatan ini, kakak sayang dedek.maafin sikap kakak selama ini.

Aku hanya diam merutuki kebodohanku.

"Sekarang kita akan pergi dek.."ucapnya melepaskan pelukannya lalu menatapku.

Bola mata indahnya itu seakan menunjukan kasih sayangnnya namun itu tak bisa membuatku luluh padanya.

"Kemana"satu kalimat itu yg kukekuari dengan dingin.

Dan ia yg melihat itu hanya tersenyum kecut.

"Pergi jauh dari papah dan mamah kita akan memperbaiki ini semua berdua... "












Dah segitu dulu nanti apdet lagi.

Tunggu ya see u

Sadness is my life and happiness is your lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang